Ilmu berhaji from A to Z, fiqih maupun hakikat kucari.
Namun, ada kesan yang melekat saat kumemohon nasihat dari ibunda Rita Permadi Alibasyah, sosok bijak, sederhana, tawadhu, dan rendah hati.
Dari pengalaman haji yang dijalani beliau, sesungguhnya dalam segala kejadian yang dihadirkan-Nya, dihidangkan-Nya di depan kita, sesungguhnya disitulah maksud dari HIDANGAN-NYA..BEKAL..BEKAL..BEKAL..
Diharapkn dengan bekal hikmah yang didapat, mempermudah diri ini untuk menjaga 7 KOMITMEN setelah pulang kembali ke tanah air (jika Allah meridhoi). Wallahualam..tiada yang tahu.
Beliau juga mengingatkan, agar membatasi bicara, tidak lepas berzikir kepada-Nya. Subhanallah, memang ternyata qalbu saja yang bicara, itu akan lebih baik. Habluminannas namun tetap dikedepankan, dengan menimbang mudarat manfaatnya. Apalagi diri ini bersama ibuku tercinta, dalam menolong orang lainpun, aku harus meminta ijin kepada ibundaku. Akan kujaga betuul, perasaan dari ibundaku tersayang, semoga Engkau memberi-Ku jalan ya Robb.
Tidak perlu diri ini panjang angan2..seharusnya dengan KOMITMEN "TAHALUL"..stop panjang angan2, stop suk'udzon..stop dll. Membayangkan nanti siapa yang bakal susah bangun malam, tanpa sadar diri ini sudah qibr..merasa diri ini hebat sudah bisa bangun malam, sedang suamiku & ibundaku masih sulit. Padahal menurut beliau, seringkali di sana, berbalik 180 derajat, yang biasanya ada pada diri orang lain, bisa jadi malah perilaku ini yang terjadi pada diriku. (Ampuni aku ya Robb...tunjukilah aku ke jalan-Mu yang lurus).
Membayangkan ibundaku bakal bawel, mengatur-ngatur, dll, padahal bisa jadi nanti aku yang melakukan itu semua. AMpuni aku ya RObb..ampuni aku.. PERGI HAJI TANPA PERSEPSI APAPUN TENTANG ORANG LAIN...BECOME A ZERO PERSON.. PLEASE YA ALLAH..TOLONGLAH AKU..TOLONGLAH AKU..YA ROBB
Yang namanya Perbekalan, pastilah perlu dipersiapkan. Ibaratnya, ingin mengembara ke suatu tempat yang jauh, pastilah perlu disiapkan terlebih yang terpenting adalah bekal metafisik, yaitu keyakinan ilahiah, yaitu nuur..cahaya-Nya yang tercermin dari sikapku sehari-sehari. Semoga engkau mencukupkannya ya RObb..
IHRAM..bantulah aku ya Robb..untuk merasakan bahwa memang semua manusia itu sama di mata Engkau?
WUKUF DI ARAFAH...bantulah aku ya Robb..untuk selalu bertafakur..dimanapun kuberada..24 jam..seumur hidup..hingga ajal menjemput..seperti yang ada di surat AL A'raf : 179 - bahwa sesungguhnya, mata, telinga, hati dicipta-kan-Nya..kemudian dititip-kan-Nya untuk mengingat-Nya..melihat kebesaran-Nya.jika tidak, maka diri ini lebih sesat dari binatang ternak.. merasakan siapa AKU..siapa ENGKAU..siapa Rasul-Mu?..sehingga diri ini tau diri..jati diri seorang hamba Allah yang sebenarnya.
MABIT...bantulah aku ya Robb..untuk bisa hidup SECUKUPNYA, tidak berlebihan..tidak bermegah-megahan....namun selalu bersyukur atas segala apa yang Engkau berikan.
MELEMPAR JUMRAH... bantulah aku ya Robb..bimbinglah kami..agar bisa menghilangkan sifat-sifat buruk kami..karena setan itu ada di diriku..bantulah kami menghadang provokasi-provokasi setan dengan senjata keyakinan ilahiyah..yang tertanam di qalbu ini...diiringi doa yang membuat kami lebih taat kepada-Mu ya RObb..tolong aku..
TAHALUL..bimbinglah aku ya Robb.. untuk bisa membuang prasangka negatif..panjang angan..yang membuat diri ini menjadi lupa untuk melakukan hanya 3 hal di qalbu.. introspeksi.planning..tafakkur..
THAWAF..BIMBINGLAH KAMI YA ROBB..agar bisa mengkaitkan hati kami..hanya kepada-Mu..mengingat-Mu disaat duduk, berdiri dan berbaring..mengingat-Mu hati kami akan tentram..masuk kedalam lubuk hati yang terdala,..
SA'I..bimbinglah kami ya Robb..agar bisa senantiasa ikthiar maksimal seperti Siti Hajar yang 7 kali Safa Marwa mencari air..hanya untuk berharap keridhoan_Nya semata..tak kenal lelah..pantang mundur..pantang mengeluh..bimbinglah kami yg dhoif ini ya Robb... kaki kami menjejakkan ke bumi..bertumpus lumus..namun jiwa ini kuserahkan hanya kepada-Mu..bimbinglah kami ya Robb..
Ibunda Rita juga berpesan, akan begitu banyak provokasi-provokasi nafsu setan yang akan ada di hadapan kita..RASAKAN DENGAN QALBU..
BIARKAN NAHKODA DALAM DIRI INI ADALAH QALBU..
AKAL HANYA SEKEDAR MEMBANTU IKHTIAR..
JIKA QALBU RAPUH..SEMUA MASUK..ILAH2 DLL..
inga..INGA..inga..
Home / All post
Nasihat guru hikmahku..mengenai berhaji..
HAJI
rangkuman sinergi mengenai HAJI, Bpk. Ir. Permadi Alibasyah, Pimpinan Majelis Tafakuran Mutiara Tauhid)
KEMBALI KEPADA TUJUAN
Semua kegiatan kembali pd tujuan. Subhanallah, agama Islam memang agama yang indah, dan mempunyai parameter yang jelas. Dalam surat Al Ankabuut (29) : 45, Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur′an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) KEJI dan mungkar. Begitu juga dengan puasa, seperti yang terdapat pada surat Al Baqarah:183, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
HAJI, apakah tujuan haji.. tanpa diri ini menentukan tujuan yang jelas, maka ibaratnya pergi naik angkot tanpa arah, tanpa tujuan, disaat nyasar, tidak mudah kembali kepada tujuan semula.
Apakah tujuan haji itu untuk meraih gelar haji?
Apakah tujuan hati itu menggapai ridho Allah?
meningkatkan keimanan kpd Allah?
memenuhi panggilan Allah?
melaksanakan rukun Islam?
latihan utk kembali kpd Allah?
napak tilas?
Kisah Ali Zainal Abidin (cicit Rasulullah, nabi besar Muhammad SAW) ini mengawali apakah hakekat tujuan haji. Imam Zainal Abidin (sa) adalah salah seorang waliyullah dari keluarga Nabi saw, ia adalah putra Al-Husein bin Fatimah (sa) binti Rasulillah saw. Sedangkan Az-Zuhri adalah salah seorang ulama ahli hadits. Nama panggilannya adalah Zainal Abidin dan As-Sajad, karena kebanyakan melakukan shalat dimalam hari dan di siang hari. Beliau jika berwudhu, pucat wajahnya. Ketika ditanya kenapa demikian, beliau menjawab, "Tahukah engkau kepada siapa aku akan menghadap?." Beliau tidak suka seseorang membantunya untuk mengucurkan air ketika berwudhu. Beliau tidak pernah meninggalkan qiyamul lail, baik dalam keadaan di rumah ataupun bepergian. Beliau memuji Abubakar, Umar dan Utsman (semoga Allah meridhoi mereka semua). Ketika berhaji dan terdengar kalimat, "Labbaikallah...," beliau pingsan.
Ali bin al Husein Zainal ‘Abidin dianggap sebagai ulama yang paling masyur di Madinah dan pemimpin ulama tabi’in di sana. Hal ini keterangan yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, dan yang diriwayatkan Ibnu Abbas. Kurang lebih 30 tahun Zainal Abidin bergiat mengajar berbagai cabang ilmu agama Islam di Masjid Nabawi di Madinah. Sikap tidak berpihak pada kelompok mana pun tersebut mengundang simpati dari semua kelompok yang bertikai. Zainal Abidin disegani oleh segenap kaum Muslimin baik kawan maupun lawan. Pada zamannya, Zainal Abidin diakui masyarakat Muslimin sebagai ulama puncak dan kharismatik. Ia sangat dihormati, disegani, dan diindahkan nasihat-nasihatnya. Kenyataan itu tidak hanya karena kedalaman ilmu pengetahuan agamanya, tidak pula karena satu-satunya pria keturunan Rasulullah, tetapi juga karena kemuliaan akhlak dan ketinggian budi pekertinya. (sumber : http://rumahislam.com)
***
-Diambil dari buku “Sentuhan Kalbu”, Ir. Permadi Alibasyah-
Alkisah di padang Arafah Ali bin Husain bertanya kepada Zuhri. “menurut engkau, berapakah kira-kira orang yang wukuf di sini?”.
Kata Zuhri, “Menurut perkiraanku ada sekitar empat atau limaratus ribu orang. Semuanya haji, mereka menuju Allah dengan harta mereka dan berteriak-teriak memanggil-Nya.”
Ali bin Husain pun berkata, “Hai Zuhri, sebenarnya sedikit sekali yang haji”.
ZUhri tentu keheranan, “Sebanyak itu apakah sedikit?”
Ali lalu menyuruh Zuhri mendekatkan wajahnya kepadanya. Kemudian Ali mengusap wajahnya danmenyuruhnya melihat kembali.
Zuhri terkejut. Kini ia melihat monyet-monyet berkeliaran dengan menjerit-jerit. Hanya sedikit manusia di antara kerumunan monyet-monyet itu.
Ali mengusap wajah Zuhri kedua kalinya. Ia kini menyaksikan babi-babi, dan sedikit sekali manusia.
Pada usapan yang ketiga, Zuhri melihat banyaknya serigala dan sedikit sekali manusia.
Para hadirin yang berbahagia, berkat sentuhan orang salih, Zuhri dapat melihat ke balik tubuh-tubuh mereka yang sedang wukuf di Arafah. Tuhan berkenan menyingkapkan tirai baginya, sehingga pandangannya menjadi sangat tajam. Ia terkejut dan kebingungan, karena begitu banyaknya orang yang tampak lahirnya adalah manusia, tetapi hakikatnya binatang. Ia pun berfikir, apakah kebanyakan kita hanyalah manusia secara tampilan, dan binatang secara hakiki?
Ibadah haji adalah perjalanan manusia untuk kembali fitrah kemanusiaannya. RUpanya kesibuka pada dunia telah melemparkan kita dari kemanusiaan kita. Kita jatuh menjadi makhluk yang lebih rendah bukannya menjadi khalifah Allah. Tetapi kita justru menjadi monyet, babi, dan serigala. Oleh karena itu, para jemaah haji dari satu sisi dapat dilihat ibarat rombongan binatang yang ingin kembali menjadi manusia.
Para jamaah haji semestinya meninggalkan sifat kebinatangannya. Seperti ular, mereka harus mencampakkan kulit lamanya agar menjalani kehidupan baru. Baju-baju kebesaran, yang sering digunakan untuk mempertontonkan kepongahan, harus dilepaskan. Lambang-lambang status, yang sering dipakai untuk memperoleh perlakuan istimewa, harus dikubur dalam lubang bumi. Sebagai gantinya, mereka memakai kain kafan, pakaian seragam yang akan dibawanya nanti ketika kembali ke tempat asalnya.
Para jamaah haji harus meninggalkan intrik-intrik monyet, kerakusan babi dan kepongahan serigala. Mereka harus menjadi manusia lagi. Seorang haji, adalah ibarat anak kecil yang baru dikeluarkan dari perut ibunya, yaitu suci dan telanjang; yang selanjutnya ia akan melangkah dengan langkah-langkah kesucian, kejujuran, kerendahan hati dan pengabdian.
Para hadirin khalifah Allah yang berbahagia, marilah kita renungkan berapa banyakkah diantara jutaan orang yang beruntung dapat berhimpun di Arafah adalah haji, dalam artian manusia yang sudah kembali kepada fitrahnya? Berapa besarkah diantara mereka yang sudah meninggalkan selama-lamanya sifat-sifat kebinatangannya, dan sebagai gantinya menyerap rahman-rahimnya Allah? Mungkin kita tidak pernah tahu. Tetapi yang jelas, dulu ketika umat Islam belum mendunia seperti sekarang, hanya sedikit sekali yang haji. Dalam pandangan Zuhri, kebanyakan mereka masih bertahan dalam kebinatangan mereka. Padahal seorang haji adalah manusia sejati yang tubuhnya menapak di bumi, sementara ruhnya bergantung ke Arasy Tuhan.
***
Setelah membaca uraian diatas, tujuan haji adalah KEMBALI KEPADA FITRAH NYA, MANUSIA DICIPTAKAN ALLAH. Sebagaimana yang Rasulullah bersabda, “Siapa yang haji dan tidak berbuat perbuatan yang sia-sia dan perbuatan kefasikan, maka ia akan kembali (bersih dari dosa) seperti (bayi) pada hari dilahirkan oleh ibunya (HR. Al Bukhari).
Bayi yang baru terlahir kedunia, begitu lucu, begitu polos, tidak ada pernah ada bayi yang dengki, pemarah, pamer, dll. Karena sifat pemarah itu bukan sifat manusia, tapi sifat binatang seperti harimau.
INTROSPEKSI : MASIHKAH AKU DI DALAM KORIDOR?
Ada tiga keutamaan yang dapat dirasakan, selama ibadah haji, yaitu :
a. Kenikmatan dalam beribadah
Ibadah yang dilaksanakan seperti zikir, shalat, thowaf terasa begitu nikmat.
b. Doa yang makbul
Seringkali doa yang kita panjatkan terkabul secara instant. Doakanlah saudara-saudara kita. Berdoalah dengan doa-doa nabi dan doa-doa dari AlQuran. Ada tempat-tempat tertentu menurut hadits nabi baik untuk berdoa, misalnya : antara pintu kabahdan hajar aswad, waktu sujud di hijr ismail, di dekat maqom Ibrahim, di dekat makam nabi, di Marwah, di Arafah, dan lain sebagainya.
c. Ketajaman introspeksi
Kita akan terkenang pada kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat, dan ada rasa penyesalan yang dalam serta keinginan kuat untuk mempebaiknya. Kesadaran akan kesalahan diri merupakan awal dari kebaikan untuk membersihkan diri. Lewat introspeksi, sepulang dari berhaji, sudah banyak kebaikan-kebaikan yang menanti.
Jika merasa sudah keluar koridor, SEGERA MASUK KORIDOR KEMBALI. LAKUKANLAH 5 HAL dibawah ini, AGAR KENIKMATAN IBADAH BISA MUNCUL KEMBALI:
1. SERING-SERINGLAH thowaf sunah -- getaran aura ka'bah luarbiasa..shg tkumpul energi yg bsr..jutaan manusia berkumpul menghamba kepada Robb-Nya mempunyai energi positif yang luarbiasa untuk membuat hati kita bisa mendapatkan energi positif ilahiah kembali, sehingga ktka mrsa keluar koridor, thowaf, muncul kembali rasa nikmat beribadah.
2. Tahajjud
3. Baca alquran
4. Zikir basahi lidah ini dg asma Allah..bkn dg pkataan.
5. bicara sepenuhnya (lebih baik mulut sedikit bicara, namun qalbu terus bicara di dalam batin membaca segala kejadian yang ada di depan mata.
BEKAL AGAR MENCAPAI TUJUAN
Bekal apa yg kita perlukan agar mcapai tujuan HAJI TERSEBUT, Ada 4 bekal:
1. IKHLAS -- ikhlas mjlnkn ritual haji - ga usah byk tanya. Apapun ritual haji yg disarankn, ikuti..ga usah nanya.
2. SABAR -- sabar ga ada btsnya..printah Allah. Sll taat mjlnkn apa yg diperinthkn Allah & rasulnya..jg putus asa..lipatgandakan usaha.
3. BERSERAH DIRI. Spt nabi Ibrahim saat mau dibakar bs senym..yakin ajal ditgn Allah. Yakin Allah melihat saya..jk baik diri saya, mk Allah akan menolong saya. Berserah diri itu, usaha maks tp hasil diiserahkn sepenuhnya kpd Allah. Ya Allah, aku ini hanya bs ikhtiar.. Aku ga bs mcampuri hsl..kuserahkan hanya kpd Engkau.
4. 'TAHU DIRI'..jamaah haji adalah tamu Allah.sbg tamu jgn mengatur yg punya rumah.. Sudah punyakah mental ini. Dikasih sakit, jgn mengeluh. Gunakan wkt yg tsisa utk mendptkn ini.
Sia2 pjlnan kesana...klo masuk golongan binatang. Justru tujuan kesana utk menanggalkan kebinatangannya. Walau bguru ke 1000 nabi...klo ga mau mbuka hati..tetep sj..manusia bs indah di tgn nya sendiri.. Sdh ikhlaskah kita kembali kpd fitrah manusianya?...aku harus berjuang lg..mmg ga mdh mdptknnya.
Kenapa rasulullah..hanya 1kali masuk haji?.. klo bkali2, di HER boleh ga?..ibaratnya mahasiswa, klo di HER, berarti karena dia ga lulus di ujian pertama. Jadi, jika haji berkali-kali, malah berbangga-bangga, justru malu.
SUDAH IKHLASKAH AKU, UNTUK MENJADI “MANUSIA SEJATI” – INILAH MAKNA HAJI MABRUR.
KARENA MENURUT SABDA RASULULLAH SESEORANG YANG MENDAPATKAN HAJI MABRUR, ALLAH AKAN MENGGANJARNYA DENGAN SURGA.
***
SINERGI “HIKMAH BERHAJI” OLEH BPK PERMADI ALIBASYAH SEPULANG BELIAU BERHAJI
HAJI
Marilah menyamakan persepsi :
*Mana yg lbh soleh..10 kali pgi haji atau 2kali..
*Brp usia pgi haji?
*Klo byk dosa, dihukum Allah di tnh suci..
*Hukum haji..
5 hr ibdh haji... 35 hr ngapain.. semua ritual diikutkn, tp slma itu ga pnah sholat..hajinya sah ga?..
Org bc syahadat mk sdh mjd org muslim..
Semua keg mulai dr tujuan..
Bkn dr awal..tujuan dl..
apa tujuan haji?
Haji : kembalinya seseorg kpd fitrahnya.
Ptama kali dilahirkn itulah fitrah manusia. Bayi tdk memliki sifat-sifat kebinatangan hingga dewasa terkontiminasi lingkungan, shg byk manusia tampilan manusia tp hakekatnya kebun binatang.
babi -- serakah
ayam -- suka kawin
merak -- suka pamer
serigala - kejam
manusia..komplit..semua diambil alias bonbin..
Manusia ini mati dlm keadaan spt itu..hiiiiy..(ya Robb..bantulah aku..ya Robb)
Boleh jadi tampilannya manusia, tapi hakikatnya bonbin. Manusia itu sebelum mati harus kembali fitrah dulu sbg manusia. Bhaji..perlu..dalam kaitan menjadi haji yg mabrur.
Puasa..tujuannya?
Tujuan haji mjlnkn rkn islam ke5..wajib2nya aja.
Haji mabrur itu ganjarannya surga.
Dari segala ritual yang djialankan, Ihram,tawaf,tahalul,mabit, wukuf di Arafah,lempar jumrah – apa bisa mengubah diriku tanpa kutelusuri makna dari ritual haji tersebut.
Sama seperti puasa, apakah dengan sekedar menahan lapar dahaga dalam menjalankan ibadah pusa, apakah bisa diri ini menjadi bertakwa?. Tanpa menelusuri makna puasa, tidaklah mudah mencapai tujuan itu.
Begitu juga dengan sholat, Sholat itu mcegah pbuatan keji dan munkar. Kalo sholat yg dimurkai Allah, adalah sholat yg tidak khusuk. Tapi mengapa hanya sedikit manusia yang setelah sholat, bisa menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar. Apakah apa alquran salah? Rasulullah salah?. JELAS TIDAK. Yang salah adalah DIRI KITA dalam memahami ini.
Tnyt haji itu bkn kbtln ditaruh di rkn islam ke5.
Di dalam ritual haji, itu, terdapat 7 KOMITMEN yang sesungguhnya bisa dilakukan dimanapun, tidak harus di tanah suci :
KOMITMEN I : IHRAM
melambangkan saya bjanji mulai skrg semua org itu sama..ga ada pbedaan..janji ini saya peragakan lewat ber-ihram.
KOMITMEN II : WUKUF DI ARAFAH
saya sll akan mrenung/tafakur.. Yg mbedakan manusia dg binatang.. Bfikir (17:79)
KOMITMEN III : MABIT
Mulai skrg saya akan hidup secukupnya.. (relatif)..kita sndiri yg bs rasakan
KOMITMEN IV : THAWAF
saya BERjanji, hati saya akan sll tkait dgn Engkau..YA Allah
KOMITMEN V : SA’I
Aku berjanji, aku akan sll berikhtiar, tdk akan putus asa....
KOMITMEN VI : TAHALUL
komitmen utk ga bfikir kotor, prasangka buruk
KOMITMEN VII : MELEMPAR JUMRAH
komitmen utk ga mau lg mengikuti provokasi setan..
pengalaman selama di tanah suci :
• Jgn kamu mencemoohkn apa2 yg tjd pd dirimu..
• Jgn egois..
• Jgn bfikir yg jelek2
• Alhamdulillah... Kebaikanlah yg akan mjaga kita -- shg lbh mdh menebar kebaikan, krn itulah yg mjaga kita.
• Terhadap ritual haji, kdg kita harus, Sami'na.. Wa'ato'na..
• Semuanya ada proporsinya, Allah sdh mberikan apa yg dia dptkn... Semua yg tjd atas ijin Allah.
• Jgn liat sgl kejadian didpn mata.. Scr mistik... scr musibah... Scr nikmatnya...namun liatlah bekal apa yang Allah berikan lewat kejadian itu.
Psiapan yg plg dominan..klo menunaikn haji?..
Dulu sebelum beliau pergi haji, sabar.. Bekal yg plg ptg. Namun setelah pergi haji, BEKAL YANG PALING PENTING.. Ikhlaskah mjd manusia kembali..
Saya ingin kembali mjd manusia.. Ga bs lg menyepelekan org..ga sombong..sll dekat dg Allah..ga lg bfikir kotor. Saya kepingin mjd manusia kembali..
HANYA DUA JUTA MANUSIA SETIAP TAHUN, DARI MILYARAN MANUSIA YANG DIBERI-NYA KESEMPATAN-NYA BERANGKAT HAJI..
Jgn sia2kn kesempatan itu..Ikhlaskah mjd manusia kembali..
Sisa wkt itu, dipakai utk mdptkn bekal2 utk komitmen ini
PENERAPAN 7 KOMITMEN BERHAJI .. JALANKAN DI DALAM KOMITMEN innashollati wanusuki..wamahyayaa..wamahmaati...LILLAHI ROBBIL ALAMIIN..
Keinginan Yang Kuat Untuk Kembali Menjadi Manusia..
rangkuman sinergi mengenai HAJI, Bpk. Ir. Permadi Alibasyah, Pimpinan Majelis Tafakuran Mutiara Tauhid)
KEMBALI KEPADA TUJUAN
Semua kegiatan kembali pd tujuan. Subhanallah, agama Islam memang agama yang indah, dan mempunyai parameter yang jelas. Dalam surat Al Ankabuut (29) : 45, Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur′an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) KEJI dan mungkar. Begitu juga dengan puasa, seperti yang terdapat pada surat Al Baqarah:183, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
HAJI, apakah tujuan haji.. tanpa diri ini menentukan tujuan yang jelas, maka ibaratnya pergi naik angkot tanpa arah, tanpa tujuan, disaat nyasar, tidak mudah kembali kepada tujuan semula.
Apakah tujuan haji itu untuk meraih gelar haji?
Apakah tujuan hati itu menggapai ridho Allah?
meningkatkan keimanan kpd Allah?
memenuhi panggilan Allah?
melaksanakan rukun Islam?
latihan utk kembali kpd Allah?
napak tilas?
Kisah Ali Zainal Abidin (cicit Rasulullah, nabi besar Muhammad SAW) ini mengawali apakah hakekat tujuan haji. Imam Zainal Abidin (sa) adalah salah seorang waliyullah dari keluarga Nabi saw, ia adalah putra Al-Husein bin Fatimah (sa) binti Rasulillah saw. Sedangkan Az-Zuhri adalah salah seorang ulama ahli hadits. Nama panggilannya adalah Zainal Abidin dan As-Sajad, karena kebanyakan melakukan shalat dimalam hari dan di siang hari. Beliau jika berwudhu, pucat wajahnya. Ketika ditanya kenapa demikian, beliau menjawab, "Tahukah engkau kepada siapa aku akan menghadap?." Beliau tidak suka seseorang membantunya untuk mengucurkan air ketika berwudhu. Beliau tidak pernah meninggalkan qiyamul lail, baik dalam keadaan di rumah ataupun bepergian. Beliau memuji Abubakar, Umar dan Utsman (semoga Allah meridhoi mereka semua). Ketika berhaji dan terdengar kalimat, "Labbaikallah...," beliau pingsan.
Ali bin al Husein Zainal ‘Abidin dianggap sebagai ulama yang paling masyur di Madinah dan pemimpin ulama tabi’in di sana. Hal ini keterangan yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, dan yang diriwayatkan Ibnu Abbas. Kurang lebih 30 tahun Zainal Abidin bergiat mengajar berbagai cabang ilmu agama Islam di Masjid Nabawi di Madinah. Sikap tidak berpihak pada kelompok mana pun tersebut mengundang simpati dari semua kelompok yang bertikai. Zainal Abidin disegani oleh segenap kaum Muslimin baik kawan maupun lawan. Pada zamannya, Zainal Abidin diakui masyarakat Muslimin sebagai ulama puncak dan kharismatik. Ia sangat dihormati, disegani, dan diindahkan nasihat-nasihatnya. Kenyataan itu tidak hanya karena kedalaman ilmu pengetahuan agamanya, tidak pula karena satu-satunya pria keturunan Rasulullah, tetapi juga karena kemuliaan akhlak dan ketinggian budi pekertinya. (sumber : http://rumahislam.com)
***
-Diambil dari buku “Sentuhan Kalbu”, Ir. Permadi Alibasyah-
Alkisah di padang Arafah Ali bin Husain bertanya kepada Zuhri. “menurut engkau, berapakah kira-kira orang yang wukuf di sini?”.
Kata Zuhri, “Menurut perkiraanku ada sekitar empat atau limaratus ribu orang. Semuanya haji, mereka menuju Allah dengan harta mereka dan berteriak-teriak memanggil-Nya.”
Ali bin Husain pun berkata, “Hai Zuhri, sebenarnya sedikit sekali yang haji”.
ZUhri tentu keheranan, “Sebanyak itu apakah sedikit?”
Ali lalu menyuruh Zuhri mendekatkan wajahnya kepadanya. Kemudian Ali mengusap wajahnya danmenyuruhnya melihat kembali.
Zuhri terkejut. Kini ia melihat monyet-monyet berkeliaran dengan menjerit-jerit. Hanya sedikit manusia di antara kerumunan monyet-monyet itu.
Ali mengusap wajah Zuhri kedua kalinya. Ia kini menyaksikan babi-babi, dan sedikit sekali manusia.
Pada usapan yang ketiga, Zuhri melihat banyaknya serigala dan sedikit sekali manusia.
Para hadirin yang berbahagia, berkat sentuhan orang salih, Zuhri dapat melihat ke balik tubuh-tubuh mereka yang sedang wukuf di Arafah. Tuhan berkenan menyingkapkan tirai baginya, sehingga pandangannya menjadi sangat tajam. Ia terkejut dan kebingungan, karena begitu banyaknya orang yang tampak lahirnya adalah manusia, tetapi hakikatnya binatang. Ia pun berfikir, apakah kebanyakan kita hanyalah manusia secara tampilan, dan binatang secara hakiki?
Ibadah haji adalah perjalanan manusia untuk kembali fitrah kemanusiaannya. RUpanya kesibuka pada dunia telah melemparkan kita dari kemanusiaan kita. Kita jatuh menjadi makhluk yang lebih rendah bukannya menjadi khalifah Allah. Tetapi kita justru menjadi monyet, babi, dan serigala. Oleh karena itu, para jemaah haji dari satu sisi dapat dilihat ibarat rombongan binatang yang ingin kembali menjadi manusia.
Para jamaah haji semestinya meninggalkan sifat kebinatangannya. Seperti ular, mereka harus mencampakkan kulit lamanya agar menjalani kehidupan baru. Baju-baju kebesaran, yang sering digunakan untuk mempertontonkan kepongahan, harus dilepaskan. Lambang-lambang status, yang sering dipakai untuk memperoleh perlakuan istimewa, harus dikubur dalam lubang bumi. Sebagai gantinya, mereka memakai kain kafan, pakaian seragam yang akan dibawanya nanti ketika kembali ke tempat asalnya.
Para jamaah haji harus meninggalkan intrik-intrik monyet, kerakusan babi dan kepongahan serigala. Mereka harus menjadi manusia lagi. Seorang haji, adalah ibarat anak kecil yang baru dikeluarkan dari perut ibunya, yaitu suci dan telanjang; yang selanjutnya ia akan melangkah dengan langkah-langkah kesucian, kejujuran, kerendahan hati dan pengabdian.
Para hadirin khalifah Allah yang berbahagia, marilah kita renungkan berapa banyakkah diantara jutaan orang yang beruntung dapat berhimpun di Arafah adalah haji, dalam artian manusia yang sudah kembali kepada fitrahnya? Berapa besarkah diantara mereka yang sudah meninggalkan selama-lamanya sifat-sifat kebinatangannya, dan sebagai gantinya menyerap rahman-rahimnya Allah? Mungkin kita tidak pernah tahu. Tetapi yang jelas, dulu ketika umat Islam belum mendunia seperti sekarang, hanya sedikit sekali yang haji. Dalam pandangan Zuhri, kebanyakan mereka masih bertahan dalam kebinatangan mereka. Padahal seorang haji adalah manusia sejati yang tubuhnya menapak di bumi, sementara ruhnya bergantung ke Arasy Tuhan.
***
Setelah membaca uraian diatas, tujuan haji adalah KEMBALI KEPADA FITRAH NYA, MANUSIA DICIPTAKAN ALLAH. Sebagaimana yang Rasulullah bersabda, “Siapa yang haji dan tidak berbuat perbuatan yang sia-sia dan perbuatan kefasikan, maka ia akan kembali (bersih dari dosa) seperti (bayi) pada hari dilahirkan oleh ibunya (HR. Al Bukhari).
Bayi yang baru terlahir kedunia, begitu lucu, begitu polos, tidak ada pernah ada bayi yang dengki, pemarah, pamer, dll. Karena sifat pemarah itu bukan sifat manusia, tapi sifat binatang seperti harimau.
INTROSPEKSI : MASIHKAH AKU DI DALAM KORIDOR?
Ada tiga keutamaan yang dapat dirasakan, selama ibadah haji, yaitu :
a. Kenikmatan dalam beribadah
Ibadah yang dilaksanakan seperti zikir, shalat, thowaf terasa begitu nikmat.
b. Doa yang makbul
Seringkali doa yang kita panjatkan terkabul secara instant. Doakanlah saudara-saudara kita. Berdoalah dengan doa-doa nabi dan doa-doa dari AlQuran. Ada tempat-tempat tertentu menurut hadits nabi baik untuk berdoa, misalnya : antara pintu kabahdan hajar aswad, waktu sujud di hijr ismail, di dekat maqom Ibrahim, di dekat makam nabi, di Marwah, di Arafah, dan lain sebagainya.
c. Ketajaman introspeksi
Kita akan terkenang pada kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat, dan ada rasa penyesalan yang dalam serta keinginan kuat untuk mempebaiknya. Kesadaran akan kesalahan diri merupakan awal dari kebaikan untuk membersihkan diri. Lewat introspeksi, sepulang dari berhaji, sudah banyak kebaikan-kebaikan yang menanti.
Jika merasa sudah keluar koridor, SEGERA MASUK KORIDOR KEMBALI. LAKUKANLAH 5 HAL dibawah ini, AGAR KENIKMATAN IBADAH BISA MUNCUL KEMBALI:
1. SERING-SERINGLAH thowaf sunah -- getaran aura ka'bah luarbiasa..shg tkumpul energi yg bsr..jutaan manusia berkumpul menghamba kepada Robb-Nya mempunyai energi positif yang luarbiasa untuk membuat hati kita bisa mendapatkan energi positif ilahiah kembali, sehingga ktka mrsa keluar koridor, thowaf, muncul kembali rasa nikmat beribadah.
2. Tahajjud
3. Baca alquran
4. Zikir basahi lidah ini dg asma Allah..bkn dg pkataan.
5. bicara sepenuhnya (lebih baik mulut sedikit bicara, namun qalbu terus bicara di dalam batin membaca segala kejadian yang ada di depan mata.
BEKAL AGAR MENCAPAI TUJUAN
Bekal apa yg kita perlukan agar mcapai tujuan HAJI TERSEBUT, Ada 4 bekal:
1. IKHLAS -- ikhlas mjlnkn ritual haji - ga usah byk tanya. Apapun ritual haji yg disarankn, ikuti..ga usah nanya.
2. SABAR -- sabar ga ada btsnya..printah Allah. Sll taat mjlnkn apa yg diperinthkn Allah & rasulnya..jg putus asa..lipatgandakan usaha.
3. BERSERAH DIRI. Spt nabi Ibrahim saat mau dibakar bs senym..yakin ajal ditgn Allah. Yakin Allah melihat saya..jk baik diri saya, mk Allah akan menolong saya. Berserah diri itu, usaha maks tp hasil diiserahkn sepenuhnya kpd Allah. Ya Allah, aku ini hanya bs ikhtiar.. Aku ga bs mcampuri hsl..kuserahkan hanya kpd Engkau.
4. 'TAHU DIRI'..jamaah haji adalah tamu Allah.sbg tamu jgn mengatur yg punya rumah.. Sudah punyakah mental ini. Dikasih sakit, jgn mengeluh. Gunakan wkt yg tsisa utk mendptkn ini.
Sia2 pjlnan kesana...klo masuk golongan binatang. Justru tujuan kesana utk menanggalkan kebinatangannya. Walau bguru ke 1000 nabi...klo ga mau mbuka hati..tetep sj..manusia bs indah di tgn nya sendiri.. Sdh ikhlaskah kita kembali kpd fitrah manusianya?...aku harus berjuang lg..mmg ga mdh mdptknnya.
Kenapa rasulullah..hanya 1kali masuk haji?.. klo bkali2, di HER boleh ga?..ibaratnya mahasiswa, klo di HER, berarti karena dia ga lulus di ujian pertama. Jadi, jika haji berkali-kali, malah berbangga-bangga, justru malu.
SUDAH IKHLASKAH AKU, UNTUK MENJADI “MANUSIA SEJATI” – INILAH MAKNA HAJI MABRUR.
KARENA MENURUT SABDA RASULULLAH SESEORANG YANG MENDAPATKAN HAJI MABRUR, ALLAH AKAN MENGGANJARNYA DENGAN SURGA.
***
SINERGI “HIKMAH BERHAJI” OLEH BPK PERMADI ALIBASYAH SEPULANG BELIAU BERHAJI
HAJI
Marilah menyamakan persepsi :
*Mana yg lbh soleh..10 kali pgi haji atau 2kali..
*Brp usia pgi haji?
*Klo byk dosa, dihukum Allah di tnh suci..
*Hukum haji..
5 hr ibdh haji... 35 hr ngapain.. semua ritual diikutkn, tp slma itu ga pnah sholat..hajinya sah ga?..
Org bc syahadat mk sdh mjd org muslim..
Semua keg mulai dr tujuan..
Bkn dr awal..tujuan dl..
apa tujuan haji?
Haji : kembalinya seseorg kpd fitrahnya.
Ptama kali dilahirkn itulah fitrah manusia. Bayi tdk memliki sifat-sifat kebinatangan hingga dewasa terkontiminasi lingkungan, shg byk manusia tampilan manusia tp hakekatnya kebun binatang.
babi -- serakah
ayam -- suka kawin
merak -- suka pamer
serigala - kejam
manusia..komplit..semua diambil alias bonbin..
Manusia ini mati dlm keadaan spt itu..hiiiiy..(ya Robb..bantulah aku..ya Robb)
Boleh jadi tampilannya manusia, tapi hakikatnya bonbin. Manusia itu sebelum mati harus kembali fitrah dulu sbg manusia. Bhaji..perlu..dalam kaitan menjadi haji yg mabrur.
Puasa..tujuannya?
Tujuan haji mjlnkn rkn islam ke5..wajib2nya aja.
Haji mabrur itu ganjarannya surga.
Dari segala ritual yang djialankan, Ihram,tawaf,tahalul,mabit, wukuf di Arafah,lempar jumrah – apa bisa mengubah diriku tanpa kutelusuri makna dari ritual haji tersebut.
Sama seperti puasa, apakah dengan sekedar menahan lapar dahaga dalam menjalankan ibadah pusa, apakah bisa diri ini menjadi bertakwa?. Tanpa menelusuri makna puasa, tidaklah mudah mencapai tujuan itu.
Begitu juga dengan sholat, Sholat itu mcegah pbuatan keji dan munkar. Kalo sholat yg dimurkai Allah, adalah sholat yg tidak khusuk. Tapi mengapa hanya sedikit manusia yang setelah sholat, bisa menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar. Apakah apa alquran salah? Rasulullah salah?. JELAS TIDAK. Yang salah adalah DIRI KITA dalam memahami ini.
Tnyt haji itu bkn kbtln ditaruh di rkn islam ke5.
Di dalam ritual haji, itu, terdapat 7 KOMITMEN yang sesungguhnya bisa dilakukan dimanapun, tidak harus di tanah suci :
KOMITMEN I : IHRAM
melambangkan saya bjanji mulai skrg semua org itu sama..ga ada pbedaan..janji ini saya peragakan lewat ber-ihram.
KOMITMEN II : WUKUF DI ARAFAH
saya sll akan mrenung/tafakur.. Yg mbedakan manusia dg binatang.. Bfikir (17:79)
KOMITMEN III : MABIT
Mulai skrg saya akan hidup secukupnya.. (relatif)..kita sndiri yg bs rasakan
KOMITMEN IV : THAWAF
saya BERjanji, hati saya akan sll tkait dgn Engkau..YA Allah
KOMITMEN V : SA’I
Aku berjanji, aku akan sll berikhtiar, tdk akan putus asa....
KOMITMEN VI : TAHALUL
komitmen utk ga bfikir kotor, prasangka buruk
KOMITMEN VII : MELEMPAR JUMRAH
komitmen utk ga mau lg mengikuti provokasi setan..
pengalaman selama di tanah suci :
• Jgn kamu mencemoohkn apa2 yg tjd pd dirimu..
• Jgn egois..
• Jgn bfikir yg jelek2
• Alhamdulillah... Kebaikanlah yg akan mjaga kita -- shg lbh mdh menebar kebaikan, krn itulah yg mjaga kita.
• Terhadap ritual haji, kdg kita harus, Sami'na.. Wa'ato'na..
• Semuanya ada proporsinya, Allah sdh mberikan apa yg dia dptkn... Semua yg tjd atas ijin Allah.
• Jgn liat sgl kejadian didpn mata.. Scr mistik... scr musibah... Scr nikmatnya...namun liatlah bekal apa yang Allah berikan lewat kejadian itu.
Psiapan yg plg dominan..klo menunaikn haji?..
Dulu sebelum beliau pergi haji, sabar.. Bekal yg plg ptg. Namun setelah pergi haji, BEKAL YANG PALING PENTING.. Ikhlaskah mjd manusia kembali..
Saya ingin kembali mjd manusia.. Ga bs lg menyepelekan org..ga sombong..sll dekat dg Allah..ga lg bfikir kotor. Saya kepingin mjd manusia kembali..
HANYA DUA JUTA MANUSIA SETIAP TAHUN, DARI MILYARAN MANUSIA YANG DIBERI-NYA KESEMPATAN-NYA BERANGKAT HAJI..
Jgn sia2kn kesempatan itu..Ikhlaskah mjd manusia kembali..
Sisa wkt itu, dipakai utk mdptkn bekal2 utk komitmen ini
PENERAPAN 7 KOMITMEN BERHAJI .. JALANKAN DI DALAM KOMITMEN innashollati wanusuki..wamahyayaa..wamahmaati...LILLAHI ROBBIL ALAMIIN..
Keinginan Yang Kuat Untuk Kembali Menjadi Manusia..
Flash back (1)
Wahai Allah..Yang Maha Pengasih Maha Penyayang..
Ta terasa 20 hari menjelang keberangkatanku ke tanah suci. lama nian diri ini tidak mencurahkan isi hati..ingin rasanya menggoreskan asa yang ada di hati yang terdalam, dalam proses penantian menjadi tamu-Nya ke baitullah jika Engkau meridhoi, insya Allah.
Ya Robb, sampaikan shalawat dan salamku, kepada junjungan yang mulia, Nabi besar Muhammad SAW..
Ya Robb..dalam proses penantian ini, kuterus menyelami makna kehidupan hakiki dalam samudra ilahiah-Mu yang Maha Luas tak bertepi.
Ingin rasanya kumenangis, akan kasih-sayang-Mu ta' bertepi. Bisa berangkat pada tahun ini, seperti keajaiban buatku..
Memang ternyata, jika kata Engkau Kuun, fa ya Kuun..
Masa kecilku penuh dengan keceriaan, dikelilingi oleh om tante yang menyayangiku seperti anak sendiri..sampai2 aku jadi ga mandiri. Masa remaja bukanlah masa yang mudah, apalagi usaha papa yang pasang surut, membuat mama turun tangan menambah dana utk biaya keluarga. Setelah beberapa tahun tinggal di daerah Jak-Pus, kemudian ayahanda mengajak kami ke rumah yang cukup besar, halamannya luas..kami semua senang. Namun, Allah berkehendak lain, kami harus hengkang dari rumah itu. Masa remajaku tidaklah seperti kebanyakan, karena bergaul butuh dana, transport dll..aku memang anak rumahan, kakak2ku juga begitu. Kami semua dididik dengan value bekerja keras.. tibalah SMA, kuselesaikan, dan alhamdulillah, aku bisa kuliah di institusi pendidikan teknologi yang dipinginkan byk orang.
kulanjutkan ceritaku... 16 hari menjelang keberangkatan..
Pernah kumengalami masa minder, disaat bertemu dengan keluargaku yang berada..rasanya sungkan disaat datang ke rumah mereka. Namun entah kenapa, sepertinya aku tidak terlalu merasa nyaman di rumah mereka. Ayahanda & ibundaku adalah orang yang paling kucintai.. Jika flash back, kulalui masa SMA, dengan belajar, sekolah, pulang, belajar.. kondisi rumah yang jauh membuatku harus lebih ekstra berlama2 di jalan. Jika kupejamkan mata..masa remajaku..tidak ada kesan yang berarti, dan cenderung kuper. Namun, baru kusadari, ternyata Inilah tanda kasih sayangNya. Dengan cara-Nya, Dia menghindarkanku dari pergaulan bebas. Barulah kusyukuri betapa Allah sayang padaku. Seandainya kutahu dari dulu, mungkin diri ini tidak akan ada rasa sedih, malu, dll. Seandainya kutahu, di dalam kitab yang sekedar kubaca arabnya, dinyatakan bahwa 'semua manusia sama di mata Allah, yang berbeda hanyalah ketakwaannya'..bukan hartanya, kedudukannya, dll..akan beda rasanya. Diriku muncul sebagai pribadi yang ga pede, mudah bingung dan plin plan dalam memutuskan. Statusku sebagai anak bungsu membuatku jauh lbh banyak dipengaruhi dlm pengambilan byk keputusan. Trauma-trauma masa lalu, dan lika liku kehidupan kulalui. Namun kutau, begitu banyak hal baik yg sudah ditanamkan orangtuaku, agar tidak 'bokis' sama orang, selalu menjamu tamu walau hanya goreng telur, pekerja keras, dan papaku selalu mengajarkanku utk ramah, meskipun dengan tukang becak sekalipun.
ahh...papa..mama..aku sama sekali tidak menyesali menjadi ananda dari papa mama. Malah aku bersyukur, lewat merekalah, aku bisa terlahir kedunia, dan bisa seperti ini. Mmg masa-masa kami bersama dengan tidak mudah. Banyak kejadian yang menimpa disaat papaku collapse dari usahanya, disaat mamaku banting tulang bertumpus lumus agar keempat anaknya bisa mendapat pendidikan yg layak yg lebih baik..
mama..
jika kuingat tentang mama..orang yang tegar karena kehidupan.
sejak kecil bertumpus lumus mengasuh adik2nya yg masih kecil...bersama ibundanya yg single parent..kehidupannya yg keras, membuatnya mjd wanita yang tegar..
semua bisa..sampai cek ricek mobil bisa..
mama..,kuingat setiap hari, sepulang mama kerja, sering ku mengeroki punggungmu, ga dirasa sakit epp..yang penting anak sekolah, katamu mama..
Azam mama yang kuat, membuat kami anak2nya bersemangat untuk terus maju...
Mama yang cekatan, yang well prepare...subhanallah..ta' terkatakan.
Maafkan aku ya Allah, jika aku pernah berkata 'ah'...disaat mama lagi berceramah kepadaku..disaat mama memaksakan aku untuk lebih rapih..dll..
Mama yg sangat perhatian kepada anaknya hingga sekarang... kasih orangtua, memang sepanjang jalan..
baru kusadari..betapa kasih sayangmu kepada anak2mu...hingga tidak mempedulikan rasa pegal di badan..
Jika mama mendapatkan sekotak makanan dari pasiennya, teringatlah anaknya, tidak jadi dimakannya, dibawa pulang, dibagi-bagi berempat..pengalaman ini sangat membekas bagiku..betapa seorang ibunda tidak sanggup mengunyah makanan, dimana anaknya tidak bisa memakannya..subhanallah..ya Allah, kumohon, catatlah amal kebaikan yang istiqomah ini sebagai pahala kebaikan di sisi-Mu ya Robb..meskipun karena ketidak tauan ibundaku, belum mengerti makna lillahi ta'ala...kumohon ya Allah..
pengalamanku sewaktu umrah, cukup membekas dihati.. disaat aku sll bsma seorang ibu yg sudah tua..kubayangkan ia seperti ibundaku sendiri.. dibatin ini berdoa..ya Allah, ijinkan aku suatu saat bisa pergi ke baitullah bersama ibundaku tercinta..
dan subhanallah...ternyata Allah menjabbah doaku..jk Allah meridhoi..kami berdua akn berangkat bersama mamaku tercinta, subhanallah..
papa..
jika kuingat tentang papa...orang yang penyayang, sering tersenyum, dan sosial sekali..sampai-sampai kehidupan pribadinya dikorbankan demi orang lain..
Papa..lewatmu aku sedikit tertular kesabaran..
lewatmu aku sering mencurahkan tangisan...
lewatmu aku belajar makna ketabahan..
lewatmu aku belajar makna kesetiaan...
lewatmu ta' terkatakan...
begitu banyak hal baik tentang papa yang terlewatkan di ingatan..
maafkan aku ya Robb..atas kesalahanku yang terasa kurang perhatian terlebih disaat beliau mengalami jatuh bangun..
maafkan aku ya Robb..karena hanya melihat papa dari kekurangannya..padahal begitu banyak kelebihannya..
Namun sekarang kuakui..disaat kurindu mendengarkan suaramu wahai ayahanda...bergetar hati ini...ketenanganmu wahai ayahanda..dapat meredam rasa panikku..rasa takutku..ada angin kesejukan disaat aku mendengar suaramu.
Wahai Allah, di hadapanMu aku memohon...ampunilah dosa ayahandaku & ibundaku...sayangilah ayahandaku & ibundaku.. sebagaimana mereka menyayangiku seumur hidupku..seumur hidupku.
Amiin..amiin..ya robbal alamiin..
Ta terasa 20 hari menjelang keberangkatanku ke tanah suci. lama nian diri ini tidak mencurahkan isi hati..ingin rasanya menggoreskan asa yang ada di hati yang terdalam, dalam proses penantian menjadi tamu-Nya ke baitullah jika Engkau meridhoi, insya Allah.
Ya Robb, sampaikan shalawat dan salamku, kepada junjungan yang mulia, Nabi besar Muhammad SAW..
Ya Robb..dalam proses penantian ini, kuterus menyelami makna kehidupan hakiki dalam samudra ilahiah-Mu yang Maha Luas tak bertepi.
Ingin rasanya kumenangis, akan kasih-sayang-Mu ta' bertepi. Bisa berangkat pada tahun ini, seperti keajaiban buatku..
Memang ternyata, jika kata Engkau Kuun, fa ya Kuun..
Masa kecilku penuh dengan keceriaan, dikelilingi oleh om tante yang menyayangiku seperti anak sendiri..sampai2 aku jadi ga mandiri. Masa remaja bukanlah masa yang mudah, apalagi usaha papa yang pasang surut, membuat mama turun tangan menambah dana utk biaya keluarga. Setelah beberapa tahun tinggal di daerah Jak-Pus, kemudian ayahanda mengajak kami ke rumah yang cukup besar, halamannya luas..kami semua senang. Namun, Allah berkehendak lain, kami harus hengkang dari rumah itu. Masa remajaku tidaklah seperti kebanyakan, karena bergaul butuh dana, transport dll..aku memang anak rumahan, kakak2ku juga begitu. Kami semua dididik dengan value bekerja keras.. tibalah SMA, kuselesaikan, dan alhamdulillah, aku bisa kuliah di institusi pendidikan teknologi yang dipinginkan byk orang.
kulanjutkan ceritaku... 16 hari menjelang keberangkatan..
Pernah kumengalami masa minder, disaat bertemu dengan keluargaku yang berada..rasanya sungkan disaat datang ke rumah mereka. Namun entah kenapa, sepertinya aku tidak terlalu merasa nyaman di rumah mereka. Ayahanda & ibundaku adalah orang yang paling kucintai.. Jika flash back, kulalui masa SMA, dengan belajar, sekolah, pulang, belajar.. kondisi rumah yang jauh membuatku harus lebih ekstra berlama2 di jalan. Jika kupejamkan mata..masa remajaku..tidak ada kesan yang berarti, dan cenderung kuper. Namun, baru kusadari, ternyata Inilah tanda kasih sayangNya. Dengan cara-Nya, Dia menghindarkanku dari pergaulan bebas. Barulah kusyukuri betapa Allah sayang padaku. Seandainya kutahu dari dulu, mungkin diri ini tidak akan ada rasa sedih, malu, dll. Seandainya kutahu, di dalam kitab yang sekedar kubaca arabnya, dinyatakan bahwa 'semua manusia sama di mata Allah, yang berbeda hanyalah ketakwaannya'..bukan hartanya, kedudukannya, dll..akan beda rasanya. Diriku muncul sebagai pribadi yang ga pede, mudah bingung dan plin plan dalam memutuskan. Statusku sebagai anak bungsu membuatku jauh lbh banyak dipengaruhi dlm pengambilan byk keputusan. Trauma-trauma masa lalu, dan lika liku kehidupan kulalui. Namun kutau, begitu banyak hal baik yg sudah ditanamkan orangtuaku, agar tidak 'bokis' sama orang, selalu menjamu tamu walau hanya goreng telur, pekerja keras, dan papaku selalu mengajarkanku utk ramah, meskipun dengan tukang becak sekalipun.
ahh...papa..mama..aku sama sekali tidak menyesali menjadi ananda dari papa mama. Malah aku bersyukur, lewat merekalah, aku bisa terlahir kedunia, dan bisa seperti ini. Mmg masa-masa kami bersama dengan tidak mudah. Banyak kejadian yang menimpa disaat papaku collapse dari usahanya, disaat mamaku banting tulang bertumpus lumus agar keempat anaknya bisa mendapat pendidikan yg layak yg lebih baik..
mama..
jika kuingat tentang mama..orang yang tegar karena kehidupan.
sejak kecil bertumpus lumus mengasuh adik2nya yg masih kecil...bersama ibundanya yg single parent..kehidupannya yg keras, membuatnya mjd wanita yang tegar..
semua bisa..sampai cek ricek mobil bisa..
mama..,kuingat setiap hari, sepulang mama kerja, sering ku mengeroki punggungmu, ga dirasa sakit epp..yang penting anak sekolah, katamu mama..
Azam mama yang kuat, membuat kami anak2nya bersemangat untuk terus maju...
Mama yang cekatan, yang well prepare...subhanallah..ta' terkatakan.
Maafkan aku ya Allah, jika aku pernah berkata 'ah'...disaat mama lagi berceramah kepadaku..disaat mama memaksakan aku untuk lebih rapih..dll..
Mama yg sangat perhatian kepada anaknya hingga sekarang... kasih orangtua, memang sepanjang jalan..
baru kusadari..betapa kasih sayangmu kepada anak2mu...hingga tidak mempedulikan rasa pegal di badan..
Jika mama mendapatkan sekotak makanan dari pasiennya, teringatlah anaknya, tidak jadi dimakannya, dibawa pulang, dibagi-bagi berempat..pengalaman ini sangat membekas bagiku..betapa seorang ibunda tidak sanggup mengunyah makanan, dimana anaknya tidak bisa memakannya..subhanallah..ya Allah, kumohon, catatlah amal kebaikan yang istiqomah ini sebagai pahala kebaikan di sisi-Mu ya Robb..meskipun karena ketidak tauan ibundaku, belum mengerti makna lillahi ta'ala...kumohon ya Allah..
pengalamanku sewaktu umrah, cukup membekas dihati.. disaat aku sll bsma seorang ibu yg sudah tua..kubayangkan ia seperti ibundaku sendiri.. dibatin ini berdoa..ya Allah, ijinkan aku suatu saat bisa pergi ke baitullah bersama ibundaku tercinta..
dan subhanallah...ternyata Allah menjabbah doaku..jk Allah meridhoi..kami berdua akn berangkat bersama mamaku tercinta, subhanallah..
papa..
jika kuingat tentang papa...orang yang penyayang, sering tersenyum, dan sosial sekali..sampai-sampai kehidupan pribadinya dikorbankan demi orang lain..
Papa..lewatmu aku sedikit tertular kesabaran..
lewatmu aku sering mencurahkan tangisan...
lewatmu aku belajar makna ketabahan..
lewatmu aku belajar makna kesetiaan...
lewatmu ta' terkatakan...
begitu banyak hal baik tentang papa yang terlewatkan di ingatan..
maafkan aku ya Robb..atas kesalahanku yang terasa kurang perhatian terlebih disaat beliau mengalami jatuh bangun..
maafkan aku ya Robb..karena hanya melihat papa dari kekurangannya..padahal begitu banyak kelebihannya..
Namun sekarang kuakui..disaat kurindu mendengarkan suaramu wahai ayahanda...bergetar hati ini...ketenanganmu wahai ayahanda..dapat meredam rasa panikku..rasa takutku..ada angin kesejukan disaat aku mendengar suaramu.
Wahai Allah, di hadapanMu aku memohon...ampunilah dosa ayahandaku & ibundaku...sayangilah ayahandaku & ibundaku.. sebagaimana mereka menyayangiku seumur hidupku..seumur hidupku.
Amiin..amiin..ya robbal alamiin..
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "