Misteri Cinta....

Pagi merona
Tanpa rasa di dada
Ragu menjelang
Arah menggulita
Kubuta tak melihat
Dimana jalanMu Cinta?

Kutak mengerti
Namun terjadi
Apa yang kualami
Semua adalah misteri
Dimana jalanMu Cinta?

Angin semilir
Kutermenung 
Menatap langit
Harap membuka
Celah mengada
Man jadda wajada

Cinta...
JalanMu pasti ada
Buatku yang rindu merana
Tunjukilah, Cinta
Laahawla walaa quwwata illa billah

Menggoda...

Alam semesta
Kau begitu menggoda
Tuk merengkuh asa kerinduanku padaNya

Semuanya hanya kamu..
Ke atas, ke bawah
ke kiri, ke kanan
Ke sekeliling...
Semuanya hanya kamu..kamu meliputiku dan ..alam semesta

Bila kutatap wajahmu keatas
Kutemukan langit tanpa tiang..
Siapakah yang dengan kokohnya
Menahanmu wahai langit
Kupandang awan berawan
Gumpal mengumpal terhampar seputih kapas...
Siapakah yang telah membentukmu wahai awan..membuatmu melayang-layang di angkasa..


Kutatap rerumputan..
Rerumputan menanti tuk bicara
"Aku ingin disapa olehmu duhai sahabat". 
Kusentuh ia, "Wahai rerumputan, semoga Allah memberkahiMU" ia menjawab "Rasakan gerak gerikku..rasakan basahnya embunku..DIA..  DIAlah yang ada dibalikku.."

Pohon melambai sawah menghijau 
Angin sepoi-sepoi..wuss wuss.. ZzZ zzzz...huuuuuu huuuu...
membuat diri ini terkesima tuk terus memuji DIA..DIA yang kurindu
Semua hidup..semua bertasbih pada DIA..

Alam semesta..
Kau begitu penuh rahasia..
Rahasia yang menggetarkan jiwa tuk selalu menyibaknya.. 
Dan Asa merinduku padaNya

Ekspresi Cinta...

CINTA hanya 5 huruf saja
Namun tak mudah dijabarkan berikutnya
Itulah debaran rasa
Penuh dengan gelora di dada

CINTA itu sepenuh rindu
Alunan nada indah  merayu
Merasuk sukma nan indah senandung merdu
Tuk merajut ungkapan CINTA yang satu

CINTA itu mabuk
Melodi merona semerbak merasuk
Tak peduli jarak ruang waktu CINTA itu melesat masuk
Ke ruang hati nan ikhlas tiada merajuk

Karena CINTA kulepaskan penat
Lelah letih tercurah terpacu sirna merapat
CINTA yang tiada mengenal waktu dan tempat
Hanya rasa indah yang mengada membuncah tercerah terburat

Senandung CINTA membuatku hidup
Jiwa raga terus menggelora tiada hati meredup
Nuansa hati mendera kencang berdegup
Saat berjumpa terpesona tiada lagi terlingkup

Duhai CINTA Engkau Aku
Berdesir angin sejukkan kalbu
Tiada rasa hanya CINTA yang membiru Teruslah merona menderu-deru

Oo CINTA yang mengada
Sungguh terjaga dikala Dia
Merengkuh asa bersamaNya
Dalam ungkapan CINTA tanpa jeda

Oo CINTA yang kutunggu
Di hamparan jalan nan luas tiada bertepi ku terus menuju
Dan Dia lah Dia asa ku melaju
Tersungkur diriku karena memujaMu

Oo inikah CINTA yang abadi
Yang akan terus kubawa sampai mati dan mati
Semoga akan terus subur di hati
Alunan jiwa dibawah naungan CINTA yang suci

Duhai guru...

Ba'da, tahmid dan sholawat...

Duhai guru..
Kerinduan ini seketika menyeruak
Tanpa mengenal batas ruang dan waktu
Kerinduan tuk mengenang tentangmu
Yang begitu berjasa kpd diriku
Tuk menghantarku menuju pintu gerbang ketiadaan 

Duhai guru..
Menahun sudah sejak kita bertemu
Begitu singkat namun penuh kesan dan pesan mendalam
Tuk meretas jalan berliku
Bermujahaddah taqorrub ilallah
Menuju Dia yang abadi untuk selama-lamanya

Duhai guru..
Kutahu semua perjalanan spiritual ini mengandung resiko yang harus kutempuh
Melewati panas terik matahari, kawat berduri, kerikil tajam menghujam 
Semua sudah kulalui
Tangis tawa dan airmata bercampur menjadi satu
Semua menjadi saksi 
Atas keindahan Dia lah Dia yang begitu menawan hati
Tiada rasa sesal telah memasuki jalan ini
Penat letih tertatih-tatih merangkakpun tak mengapa
Karena semuanya ini kumulai mengenal Dia..Yang Kurindu..

Duhai guru...
Terimakasih atas semua clue dan nasihatmu
Engkaulah yang telah membuka cakrawalaku tentang Dia
Yang begitu indah menggelora menggetarkan jiwa
Engkau juga yang membuatku mala merindu tentang Dia
Meleleh meretas sukma 
Begitu indah rasa ini
Priceless..not even a milyun bilyun zilyun..

Duhai guru..
Karenamu, kumulai menyayangi alam semesta ciptaan Dia
Yang dulu tiada getaran rasa cinta
Sekarang berganti dengan rasa indah tiada tara
Meresapi kebesaran Dia dibalik alam semestaNya
Akhirnya kumerasakan getaran di hati
Saat kumemandangnya
Tiadalah yang lain selain hanya Dia yang mengada
Ooo..begitu indahnya..

Duhai guru...
Dimanapun engkau berada
Tiada lagi kata yang terucap
Selain lantunan doa yang tersemat
Di lisan dan batinku
Semoga semua yang baik-baik dan indah-indah dari Dia tercurah untukmu
Alfatihah..

Laahawla walaa quwwata illa billah
Subhanakallahumma wabihamdika
Asyhadu alla ilaaha illa anta
Astaghfiruka wa'atubu illaik

Cinta itu...

Cinta itu pengorbanan Jiwa dan raga
Tuk meraih asa dari Sang Maha Ada
Hingga menuju Tiada

Nikmatnya mencintai
Ibarat menikmati indahnya pegunungan sinai
Angin sejuk sepoi-sepoi menyeringai

Cinta itu ibaratnya sepotong coklat
Ditelan bulat-bulat
Nikmatnya di hati melekat 

Cinta itu tersipu malu
Tiada yang tahu 
Namun wajah memerah menyemu

Akhirnya cinta itu tak terkatakan lagi
Semua nya indah putih suci mewangi
Semoga Dia pertemukan ku disini 

Cinta

Cinta
Ijinkanlah daku mencurahkan rasa
Yang terus menggelora didalam jiwa
Didalam keindahan semesta raya

Cinta
DiriMu ibarat rembulan dengan cahayanya
Begitu sendu mendayu-dayu 
Ooo begitu indahnya

Cinta
Kala itu sungguh indah sosok wajah bersahaja bak sinar mentari menerangi jiwa
Ooo duhai hangatnya

Cinta
Diri ini takluk padaMu ibarat matahari menguasai bumi tuk meretas pagi dengan gagahnya
Ooo tersungkur kudibuatnya

Cinta
Penantian ini sungguh berkelok-kelok namun tak sebanding dengan ke-elokkanMu Duhai Yang Dicinta
Sungguh tak sanggup kumemandangMu bak cahaya surgawi merona rona
Ooo menangis kudibuatnya

Cinta
Dalam penantian kutak bisa berdiam diri..
kuterus berjalan sendiri tertatih-tatih kumelangkah
Disana sini kutemukan untaian mutiara-permata hikmah nan indah berkilau menghias qolbu 
Tuk menanti sang pujaan hati

Cinta
Duhai Engkau Aku...
Sungguh indah penantian ini
Mekar bersemi merah merona tiada terganti
Tetes-tetes embun suci murni merebak sukma
Membaur terburah bersama indahnya cinta nan suci

Cinta
Doakanlah aku selalu...
Agar terus setia menantiMu dalam rintik-rintik hujan kerinduan tuk selalu bersamaMu kala waktu saatnya tiba
Bahagia bersamaMu disini tuk merengkuh asa indahnya bahtera kapal nahkoda
Dan terus berjalan di titian altar nan suci menuju arah angin surga abadi bersamaMu duhai cintaKu...
Wuuuzzzzzz..Oooo betapa cintaku padaMu cinta

Laahawla walaa quwwata illa billah..
Subhanakallahumma wabihamdika
Asyhadu alla ilaaha illa anta
Astaghfiruka wa atubu illaik

Auladi Parenting School hari I (20 Juli 2008)

Berikut Review Auladi Parenting School Hari I..mumpung masih fresh..biar terbenam di diriku yg labil ini..:-)
Apa tujuan kita menikah?
Kadang kita saat ditanya tujuan, suka bingung.. maklum klo aku ditanya kenapa married, karena cinte..hehehehe..
Kllo ditanya, siap nikah ga? Siap sich..tp siap ga jadi orangtua?
Wah..ini nich..seandainya ada pre-parenting school kyk begini sbelum nikah, mungkin aku bisa lebih siap.
Tp lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali.
Apakah benar bhw seorang ibu RT yg tidak bekerja bisa dipastikan dekat dgn anak?
Menjadi ibu RT tanpa bekerja bukanlah berarti kita ini dekat dgn anak, karena begitu banyak ibu RT yg hanya bersama anaknya di rumah, tp tdk ‘mengajak anaknya berbicara, tdk mendampingi anaknya, melakukan aktivitas sendiri2”.

Saat di pelatihan, ditanyakan anak itu banyak memberi atau menerima?
Sebagian besar peserta merasakan pada saat ini (bukan idealnya) menjawab anak itu banyak menerima (hehehe, tmsk aku)…dan itu artinya kita ini tanpa disadari merasakan bahwa anak itu beban..
Saat ditanyakan karakter apa yg diinget ttg anak? 80% peserta ingetnya yg ‘nyebelin’ aja ttg anak (hehehe..tmsk aku..) tp suamiku tnyt inget ttg senyumnya..hehehe..kok aku ingetnya ttg yg ‘nyebelinnya’..yahh..itulah kenyataannya.
setelah direnung2kan, bener juga ya… coba klo kita berapa lama dech.. 1 jam aja ga denger suara anak2…bikin kangen. Bayangkan suara anak2 pun menyelesap di dalam hati…rasanya ga usah ditanyakan..ternyata itu adalah tanda bahwa anak itu banyaknya memberi.
Jk aku flashback ttg anak…lwt ujian ‘ttg anak’ ini aku menemukan banyak hikmah kehidupan sbg proses pendewasaan… & so on & so on lahhh..

Setiap anak mempunyai potensi berbuat baik. Tp kadang sebagai ortunya, suka tertutup dg kejelekan2nya.
Master trainernya bilang bahwa stp anak itu punya keunikan.
Apakah anak pemalu itu jelek? Ternyata seorang anak yg pemalu itu mempunyai perasaan yg sensitive, pengamat ulung…dan sangat hati2.
Bagaimana dg anak periang? Lucu, mudah bergaul, tapi kehati2annya kurang..

Apa yg kita inginkan terhadap anak kita?
Percaya diri? – penuh motivasi? Taat & patuh ortu? Berprestasi? Bahagia?
Jk kutanyakan pd hati kecilku… aku ingin anakku mjd org yg bahagia… krn bahagia itu udah all in dech..bahagia itu ga bergantung dg materi yg didapat, prestasi dunia yg di peroleh..bahagia itu kaya jiwa. Tp kdg..klo Cuma pengen..tp ikthiarnya kurang..kumaha euy (itulah aku yg suka moody).

Survei membuktikan bahwa ternyata perilaku anak itu asalnya didominasi dari pola asuh di rumah..bkan di sekolah. Jadi mmg ga bisa nyalahin ke guru, kok tiba2 anakku begini..begitu..tp tnyt jauh lbh byk akar permasalahannya mmg dari rumah. Wahh…aku bnr2 tertohok..
Aku jadi teringat filosofi ikan laut..kenapa ikan laut ga asin? Padahal air laut asin? Ternyata karena ikan laut punya perisai..shg air laut ga bisa masuk ke tubuhnya..
Jadi seorang anak yg ‘udah punya benteng yang kuat dari rumah’ saat di sekolah mah..udah santai aja. Tp klo benteng dari rumahnya bolong2, mudah sekali terserang persepsi lingkungan yg ga bener..

Tp masalahnya.. bagaimanakah cara membuat anak bisa menjadi yg kita inginkan?...
- Ngomel?
- Menegur?
- Tiada hari tanpa hukuman?

Ternyata kebanyakan orangtua sukanya :
- Menyalahkan, menyalahkan, dan menyalahkan
- Memberitahu, memberitahu dan memberitahu
- Menasehati, menasehati dan menasehati
- Marah, marah dan marah..
Kita boleh saja menolak atas judgement ini.. tp klo direnung2kan.. tanpa sadar tnyt mmg yg keluar hobinya ngebawelin anak. Anak kepinginnya didengerin,ehh..malah diceramahin..wah, berabe juga yahh kalo anak jd ga comfort sama ortunya utk cerita… (cerita ke mama, cape’ dech…)..
Tanpa disadari…banyak ortu menjatuhkan harga diri anaknya di rumah.

Yang aku bikin nangis itu..saat digambarin otak anak yg banyak distimulasi dan yang tidak distimulasi.. Cabang2 neuron sarafnya lebih banyak dan terjalin lebih dekat…
Penelitian di Amerika telah membuktikan… peneliti itu berusaha meneliti struktur otak seorang anak..disaat distimulasi positif … sel saraf baru tumbuh bermunculan.. tp tanpa disengaja kemudian kabel2 terlepas membuat anak tsb terkejut..peneliti itu kaget..saat itu pula ratusan ribu sel2 saraf yg putus..
Jadi mmg saat kita bertindak ‘keras’..ngagetin… ngebentak..melotot aja.. itu artinya ada sel2 saraf yg putus..gara2 orangtuanya yg kalah sama nafsu amarahnya.
Boleh2 saja aku mendidik anak dg caraku sendiri…tapi aku tidak berhak untuk merusak otak anak.

Banyak orangtua beranggapan bahwa jalan pintas utk mengatasi masalah adalah dengan membuat anak takut dan jera. Tp ternyata hal2 tersebut malah ‘merusak’ anak kita.

Apakah yg kita lakukan di rumah? Berapa jam dalam sehari kita bicara dgn anak kita…. Boleh jadi kita sudah memenuhi segala kebutuhan fisiknya? Tp bagaimana dg makanan jiwa nya?
Broken school vs Broken Home.. survey membuktikan bhw tnyt broken home impactnya lebih buruk daripada broken school…

Saat peserta ditanya…ttg definisi belajar?
Sebagian besar membayangkan belajar itu akademis..nilai..dll..
Pdhl tnyt dari saat anak kita itu di dalam kandungan (sktr 4bln) sdh memulai proses pembelajaran…. Apakah belajar itu harus serius kyk disekolahan? Belajar bisa dimana aja.. aku bnr2 tertohok… krn mmg pola didik warisan lebih kearah akademis..ditarget juara..jd lah diri ini seorang penghafal..hitungan oriented..tp jiwa ga ngisi…
Apakah arti belajar (Meanof Learning) ?
Selama ini klo ngajarin anak..apakah diri kita ini cenderung mberikan ‘pesan yang merendahkan (menjatuhkan harga diri anak)’ atau ‘pesan yg meninggikan’.
Saat ditanya kenapa meminta anak belajar?....dapat gelar..dapat nilai..supaya pintar…spy dpt berilmu..
Mana yg dipilih… rajin belajar? Atau suka belajar (karena kebutuhan) ? Paradigmaku belajar itu rajin..tnyt mmg yg lbh membuat anak itu enjoy yng ‘suka’.
Sebagian bsr ortu mengharapkan anaknya ‘bisa baca’ tp anak ga dibuat menyukai buku….
Percuma klo anak udah bisa baca, tp blm menyukai buku.
Bisa baca AQ atau suka dgn AQ…
Suka sama TV atau suka sama buku…

Mengapa melakukan kekerasan pada anak disaat belajar?
Karena tuntutan pada anak terlalu tinggi.. persepsi belajar tidak tepat.

Belajar yang baik adalah belajar yng melibatkan fisik, pikiran, dan emosi…
Jika membayangkan otak manusia… di otak kita dibagi menjadi 3 bagian..otak Mamalia, otak reptile atau otak cortex selebrum (berfikir)
Bayangkan jika diriku memberikan informasi ke anak ke otak mamalia, dgn emosi positif..maka akan smp ke otak berfkir.
Tp klo diriku dg emosi negative…maka akan smp ke otak reptile (membela diri)…

Sbg intermezzo.. bTw.. tnyt..pria itu jatah bicaranya 12.000 kata per hari… wanita jatah bicaranya 25.000 kata per hari…
Hehehe.berarti wajar klo suamiku ga suka ngomong..krn udah pake utk ngomong di kantor..udah gitu mmg orgnya ga suka byk cerita..:-)

Cara anak belajar?
Mengamati
Uji coba
Meniru
Melakukan
Mengalami

Kaki pendukung belajar?
Merangsang naluri keingintahuan anak
Berpihak pada anak
Melibatkan anak
Menyenangkan anak

Pintu masuk belajar?
Tebak2an..

Pola asuh yg salah.. TV ditaruh ditempat yg nyaman..pdhl TV kudu ditaruh di tmpt dimana dia ga nyaman nontonnya..hehehe..boleh jg ditiru.

PEMBODOHAN / PENCERDASAN ANAK DIMULAI DARI HAL SEKECIL APAPUN.
- klo anak lg mainin air di keran..wah peluang nich..
- klo anak lg mainin bedak... "naikkan..cegah"..peluang...ngebedakin kita..
- klo anak pingin main pisau... arahkan..biar dia ga penasaran..bayangkan klo saat
ga ada kita mau coba2..mendingan sekalian ada kita..
- klo anak pingin bersih2...suruh merawat sepedanya masing..

HATI2... ANAK2 lebih banyak bekerja dengan bawah sadar (yang sudah dilihat, didengar, di lingkungan) --> peniruan!!
klo yg bagus ditiru sich oke.. tp klo yg ga bagus..diikutin..gaswat!!

Perkataan ortu akan membuat konflik dalam pikiran anak...
INKONSISTENSI ..
inilah cerminan diriku.. pantas saja anakku pernah mengalami temper tantrum..amukan..teriakan dll..krn diriku sbg ortu tidak konsisten dalam menjalankan aturan dalam rumah.
Hal-hal negatif...yang diekspose terus...bisa menjadi patokan kebenaran..

TANPA KUSADARI..UCAPANKU MELEMAHKAN ANAKKU.
INKONSISTENSIKU MEMBUAT ;
- KATA TIDAK TIDAK ADA ARTINYA (SAAT NGERENGEK MINTA DIBELIIN ES KRIM..AKU BILANG TIDAK..KRN RENGEKAN MAKIN KERAS..KUKASIH..)
- TIDAK = MINTA LAGI

JIKA TERPAKSA KUGUNAKAN ANCAMAN..GUNAKANLAH ANCAMAN YNG RASIONAL..

CONTOH ANCAMAN GA RASIONAL..
klo ga mau ngerjain sempoa..ga usah ikut ya makan bakso (pdhl ga mungkin..krn dia ga mungkin ditinggal sendiri)...
klo mukul Ade..tinggal di hutan aja ya.. tidur di luar aja ya..(kita ga mungkin tega)..

Begitu banyak..aku menyalahkan Dimas jika mulai berantem sama adiknya.. pdhl tnyt tanpa kusadari aku telah menjatuhkan harga diri anakku..bagaimana dia bisa menjadi pribadi yg percaya diri.

AKu belum menjadi advokasi anakku disaat ia dihina temannya..direndahkan temannya..
malah aku tambah menjatuhkan harga dirinya (contoh : saat takut berenang di kolam dalam)..aku malah tambah menjatuhkannya..

SEBELUM BERTINDAK..SAAT ANAK 'JD UJIAN'... HARGAI DULU...BARU CEGAH..(KONSISTEN)

Terima kasih ya Allah..Engkau masih MEMBERIKU KESEMPATAN MEMPERBAIKI DIRI..
YA ALLAH, IJINKANLAH HAMBA MU YG DHOIF INI...MEMPRAKTEKKAN ILMU YG SUBHANALLAH INI BERHARAP ENGKAU RIDHO TERHADAP APA YG AKU LAKUKAN...
YA ALLAH..TANPA BIMBINGAN-MU.. ujian anak ini serasa berat..
hanya DENGAN BIMBINGAN-MU YA ALLAH.. aku mampu bangkit lagi..berusaha menjadi ibu yg sdkt lebih baik semata2 berharap ridho-Mu ya Allah.
Ya Allah..begitu banyak dosa yg telah kuberbuat terhadap anakku.
apakah engkau sudi mengampuni aku ya Allah?
Ya Allah... bantulah aku utk lebih serius dlm fokus mendidik anak2ku.. sebagaimana dulu aku mampu serius kuliah dg target demi target yg kugapai..
Ya Allah..tunjukanlah mana lagi kelemahan2ku..lbh baik sekarang..drpd saat ajal menjemput aku tak mampu lagi merubah diriku ini ya Allah..
Ya Allah... selama ini aku telah menyia2kan anugrah terindah dari-Mu ya Allah...
ampunilah dosaku berilah aku petunjuk jalan-Mu yang lurus..yg Engkau ridhoi..dan bukan Jalan yng Engkau murkai..dan bukan pula jalan orang yg sesat..
AMiin ya robbal alamiin..

Cinta...dan KekasihMu..(23 Maret 2010)


Ya Allah...
Nda tau mengapa...jemari tangan ini ingin terus mengekspresikan rasa ini..segala puji bagi-Mu, jari jemari titipan-Mu.. masih bisa membuahkan deraian kata melukiskan isi hati..
Sampaikanlah shalawat & salamku kpd nabi-MU..Kekasih-Mu yang paling mulia di sisi-MU...Nabi Muhammad SAW.

Fase kehidupan terlewati hari demi hari.. ta' terasa..1 bulan lebih..salah satu sosok yang kucari..CINTA-MU & KEKASIH-MU..

Betapa kasih-sayangMU ya Robbi...Kau hadirkan kekasih-kekasih-Mu...sehingga aku bisa mengenalMU perlahan-lahan...kubacakan alfatihah untuk mereka..para kekasih2MU yang telah membimbingku..walau seringkali kumengeluh, kumerajuk, kuabaikan...mereka dengan sabar membimbingku..Allah.Allah..betapa Maha Baik Engkau...

Jeritan hati seringkali menyeruak..sebelum bertemu dengan kekasih2-Mu..
*****
dimanakah..akan kutemukan..
seorang guru..
yang bisa mengajari aku tentang cinta..
kepadaNya & KekasihNya..
dibalik syariat ada cinta..
dibalik rahasia fisik meta fisik ada cinta..
dibalik rahasia langit dan bumi..
ada cinta..
didalam diri ini ada cinta..
semoga suatu saat..
kubisa menemukan nya..
hingga ajal menjemput..

yang bisa kurenungi..
dibalik jilbab yg sempurna ada cinta..
dibalik bekam ada cinta..
dibalik wudhu ada cinta..
semua pasti ada rahasiaNya...
pertemukan aku ya robbi.. dengan
hambaMu..KekasihMu..
yang tersembunyi..
dalam milyaran penduduk manusia di bumi..
dibalik merawat anak2 tercinta..
ada cinta..
dibalik mendampingi suami.
ada cinta..
dibalik saling berkasih sayang..
semua ada cinta..
dibalik merawat orangtua..menyayangi mereka...
ada cinta...
dengan keterbatasan ku..
kulepaskn permohonan munajatku..kepadaNya..
dan bershawalat kpd kekasih-Nya..
berharap2 semoga suatu saat pantulan doa shalawatku..
membuatku sampai..
kepada cahayaNya..yang ada
pada seseorang pewaris kekasihNya..
biarlah deraian airmata..yg menjadi saksi bisu..
jeritan hati kerinduan..
tiada yang tau.. rasa jeritan yang begitu indah..
Ya Robb... lwt deraian airmata..dr lubuk hati sj..
kubisa merasakan keberadaanMu..
menenangkanku..
ta terbayangkan keindahan..
orang2 yang sudah bisa merasakan keindahanMu Wahai Yang Maha INdah..
seandainya kubisa..melukiskan
keindahanMu..saat kumenatap langit..
tapi semua itu masih misteri bagiku..
ibarat kepingan puzzle yang terpecah..
*****

Hingga akhirnya kubertemu dengan para kekasih-Mu..
Ingin rasanya, kubisa terus menerus mendengarkan nasihat para kekasih-Mu Ya Robbi..hingga terkadang lupa waktu..hingga aku lupa bahwa yang terpenting adalah mengingat-Mu...ampuni kesalahanku ya Robbi..sudilah KAU memaafkn diri ini..
Pleaseee...jika kusedang khilaf, kumohon ya Robbi, mohon ingatkan aku..nda papa Kau sentil aku..asal akhirnya kukembali mengingat-Mu..

Namun Kau ingatkan-ku,nafsu...nafsu yang bergejolak untuk mengenal-Mu..
Malah membuatku jauh dari-MU..bahkan membuat 'para penjahat' mendekat pada-ku..dan 'penjahat2' itu tertawa-tawa menang akan kebodohanku..
TIDAK..AKU TIDAK MAU...
Kuberlindung pada-Mu ya RObbi..Wahai Zat Yang Maha segala Maha..Yang Maha KUAT..Yang Maha MELINDUNGI.. lindungi diri yang lemah ini dari 'PENJAHAT2' yang membuatku jauh dari-MU..
yang kuinginkn adalah ENGKAU TERSENYUM melihat ketakberdayaanku sehingga akhirnya kuhanya berserah diri pada-MU..
CINTA.. yang tak terlukiskan...
Cinta kepada para kekasih-MU.."Barangsiapa yang mencintai kekasih-MU karena AKU, maka ia akan bersama yang dikasihi-MU"...
karena dibaliknya, ada cinta sejati yang sedang kucari..
Cinta-MU ya Robbi..tiada yang dapat menandingi..

Kusadari ya Robbi..
Kekasih-kekasihMu adalah makhluk-makhlukMu yang demikian indah..karena dibaliknya ada keindahan-MU..yang kurindu selama ini..
Namun 'para penjahat' itu, membuatku terlena untuk langsung mengingatMU..
Barulah kusadari..inilah keterlenaanku..
Ijinkan aku untuk bangkit..ya Robbi..pleaseee..tolong aku...kubersimpuh di hadapanMU wahai Zat Yang Maha dari Segala Maha...ijinkan aku untuk bangkit..
Menuju-MU Yang Maha INDAH..
Ijinkan aku akhirnya bisa berguru kepada-MU ya Robbi.. berguru kepada-MU..wahai MAHA GURU SEJATI..amiin ya robbal alamiin..

Subhanakallahumma wabihamdika
Asyhadu alaa ilaaha illa anta..
Astaghfiruka wa'atubu illaik..

Rasa Roti (8 Oktober 2014)

Dear Allah
Aku punya sepotong roti yang lezat
Aku yang membuatnya sendiri
Resepnya pun kudapat dari coba-coba sendiri
Berjibaku dibuatnya hingga mendapat resep seperti itu

Kemudian Allah..
Kuberitahu resep itu kepada someone
Sampai kapanpun itu hanya jadi resep
Yang tidak membuahkan roti
Diperlukan praktek membuat roti dari resep yang kuberikan kepada someone
Agar ia juga mempunyai roti lezat seperti aku

Allah...
Bisa saja kucekoki ia dengan membuatkannya roti tapi nanti ia tidak memjadi mahir
Ia harus membuat roti itu sendiri
PROSES...proses inilah yang membuat kesan demi kesan hingga akhirnya ia tahu mana jalan yang terbaik untuk membuat rasa roti yang lezat

Dear Allah,
Begitu juga dengan Engkau
Engkau tidak mencekoki aku dengan karunia hikmah demi hikmah secara instan
Engkau suruh aku mencari karunia hikmah yang begitu banyak bertebaran dialam semesta raya dalam jejak kehidupan yang kulalui secara mandiri melalui proses yang tidak instan

Dear Allah,
Engkau suruh aku renungi dan renungi dan renungi sehingga akhirnya kumenemukan karunia hikmah dariMu yang nilainya prizeless even a milyun zilyun trilyun.
Berjibaku tuk menemukannya sampai akhirnya kumenemukan keheningan,... kesunyian.........diam....... terus........terus ...dan terus.. ternyata disanalah aku menemukannya
Allahu ya anta,.,ijinkanlah aku untuk terus menggali RASA ini..

Amiin ya robbal alamiin
Subhanakallahumma wabihamdika
Asyhadu alla ilaaha ilaa anta astaghfiruka wa'atubu illaik

Cerpen...Raysha dan Kisahnya (Menyambut hari Kartini) 18 April 2013



Siapa sich yang ga kenal sama Raysha.  Seorang aktivis kampus di kampus Institut Teknologi ternama di Bandung. Ia terkenal sebagai sosok yang cerdas, supel, ceria super cuek rada tomboi dengan penampilan seadanya. Hobinya ngejins plus kaos oblong. Rambutnya di bob,bulu matanya lentik,  alisnya tebal menambah manis raut wajahnya yang natural itu dengan tubuh tinggi semampai. Namun, karena itulah ia mempunyai banyak secret admirer alias pengagum rahasia. Semuanya pada takut menyatakan cinta padanya, karena super cueknya itu, takut ditolak dot com, hehehe. Lagipula semua tahu ia mempunyai pengalaman traumatik karena ibunda tercinta ditinggal kawin sama sang ayahanda.  "Raysha, kamu sudah mengerjakan tugas Kalkulus 3 dari pak Martono?" Tanya Rahmat, teman seangkatannya yang ngefans sama Raysha. "Sudah, kamu udah belum?"Tanya Raysha kembali. "Belum nich, aku boleh pinjem ga tugas kamu?". "Boleh dong, sebentar ya"ujar Raysha sambil merogoh kertas tugasnya dari dalam tas ranselnya yang mulai blutuk itu.

Raysha sosok yang suka menolong, dia senang sekali berbagi. Namun satu hal, ia trauma pada lelaki, ia tidak mempunyai figur seorang ayah, bagi nya, semua lelaki itu sama, maunya menyakiti wanita. Rahmat beberapa kali pdkt (pendekatan red..) sama Raysha, tapi diabaikan begitu saja.
Sambil mencatat tugas, Rahmat mengajak Raysha bicara, "Rasyha, kamu sekarang ikutan pengajian sama ustadz Khairuddin di Masjid An Nur ya?". "Iya, kok tau sich?" "Tumben, kamu mau ikutan?"Tanya Rahmat. "Jujur, selama hidupku, aku sepertinya kelihatan ceria terus, padahal di hatiku, hampa. Ga enak sekali rasanya. Aku juga mau menghilangkan traumaku sama cowok. Bayanganku terhadap ayahku membuat aku jadi tidak mau membangun hubungan sama cowok manapun. Menurut teman-teman yang lain, pengajian disana seperti bengkel hati. Bersyukur deh, Zahra mengajak aku. subhanallah, baru sebentar aja aku sudah merasa lebih tenang, kehampaan diri berkurang". "Wah, kok kamu sekarang ngomongnya berubah sih, pake subhanallah"tanya Rahmat. "Iya nich, ga tau ya, mudah-mudahan untuk seterusnya". "Amiin, aku doakan semoga kamu semakin dapat apa yang kamu inginkan" makasih ya Rahmat. Jazakallahu khairan katsiira. Hehehe, baru dapat ucapan alternatif pengganti terima kasih. Artinya semoga Allah membalas kebaikanmu dengan kebaikan yang lebih banyak lagi, kira-kira gitu makna harfiahnya, maklum murid baru, qiqiqi, jadi malu"sambil menutupi wajahnya yang memerah, takut sotoy bener.

Tiba-tiba Zahra datang menghampiri Raysha dan Rahmat. Zahra adalah salah satu aktivis dakwah di kampus, ia sahabat Raysha. Jilbab yang digunakannya syar'i dan modis, menyenangkan deh saat melihat penampilan cewek cantik satu ini. Setelah 3 tahun kuliah, barulah Zahra dapat mengajak Raysha ke tempat pengajian ustadz Khairuddin.  "Assalamualaikum sista..bagaimana kabarmu hari ini?"." Alhamdulillah bertambah tenang hidupku Zahra. Semoga perlahan tapi pasti, trauma hidupku kepada sosok pria terkikis habis." "Kamu inget ga apa kata ustadz Khairuddin" Iya, aku masih ingat. Ar Ra'd:11, Allah ga akan mengubah suatu kaum, jika kaum itu tidak mau berubah." "Jadi hidayah memang ga ada yang gratisan, sista. Kita kudu berjuang. Kamu kan biasa jadi aktivis kampus, suka berjuang, sekarang saatnya kamu berjuang untuk dirimu sendiri. Allahuakbar".pekik Zahra.
"Kayaknya aku dicuekin deh sama 2 cewek cantik ini" kata Rahmat. "HIhihi, sorry, udah mulai diskusi sama Zahra, jadi lupa deh. Maaf ya". Ikut aja Rahmat, setiap hari Jum"at, ba'da Ashar sampai maghrib." Okay, nanti aku mau ikut yang minggu depan.

Raysha bersyukur bisa bersahabat dengan Zahra. Walau beda fakultas, mereka terus menjalin persahabatan, jalan bareng, makan bareng. Zahra tidak memilih teman, walau ia sudah berjilbab, ia tetap menyayangi Raysha apa adanya, sambil terus menyampaikan pesan dakwah secara perlahan kepada sahabatnya itu.

Hari jumat telah tiba. Raysha sudah tak sabar mendengarkan kajian dari ustadz Khairuddin. Beliau dapat menyampaikan tausiyah dengan istilah yang menyenangkan, sehingga buat orang awam atau baru belajar, tidak merasa takut belajar agama Islam. Kadang beliau bisa seperti motivator pelatihan emosional spiritual quotien gitu deh. Setelah membuka dengan doa pembuka majelis, beliau memulai tausiyahnya. "Kajian kita kali ini, adalah tentang ridho orangtua, ridho Allah." Selama pemaparannya, beliau menyebutkan surat Al-Isra' ayat 23-24, ALLAH berfirman: "Dan Robb-mu telah memerintahkan kepada manusia, janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah' dan janganlah kamu membentak kedua-nya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil'. Ya, apapun, bagaimanapun orangtua kita, tetaplah ia adalah orangtua kita yang harus kita hormati dan kita sayangi.
Beliau juga menyampaikan bahwa Ridho ALLAH tergantung kepada ridho orang tua, sesuai sabda Rosululloh: "Ridho ALLAH tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka ALLAH tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim).

"Pejamkan mata kita. Marilah kita rasakan orangtua kita, bayangkan wajahnya yang mulai renta, rasakan dari hatimu yang paling dalam. Bermunajatlah pada Allah." Raysha merenung selama mendengarkan tausiyah dari ustadz Khairuddin, ia merasa seperti ada gunung salju yang mencair di hatinya. Raysha sudah beberapa kali ikut pengajian ustadz Khairuddin, baginya saat bermunajat, adalah saat curhat lepas kepada Allah.  Dalam hati, ia menangis, "Ya Allah, apa yang sudah kulakukan terhadap orangtuaku. Aku begitu bencinya kepada ayahandaku sendiri bertahun-tahun. Astaghfirullahal adziim..ampuni dosaku Allah. Yang telah membenci ayahku sendiri. Ya Allah, aku tahu, ayahku sudah menyakiti ibuku sedemikian rupa. Ampunilah dosa ayahku kepada ibuku Allah. Lembutkan hati beliau agar bisa memohon maaf kepada ibuku tercinta. Ampunilah dosaku kepada ibuku ya Allah. Karena tidak mengindahkan nasihat beliau agar memaafkan ayahku. Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku. Sayangi mereka ya Allah, sebagaimana mereka menyayangiku seumur hidupku." Zahra merasakan sahabatnya, Raysha. Dieluslah punggung sahabatnya, buliran airmata tak terbendung, semoga itu adalah pertanda kebencian kepada ayahnya telah sirna, subhanallah, "Kun fa yakun"..Jadi, maka jadilah".

Dengan mata yang masih sembab, Raysha pulang ke rumah diantar Toyota Yarisnya Zahra. "Jazakillahi khairan katsiira sista..makasih ya udah mau antar jemput aku..tak terkatakan deh"ucap Raysha. "Sama-sama sista, semoga masalahmu dgn ayahanda tercinta ada solusinya. Amiin. Salam sayang buat ibumu ya" Raysha berlari memasuki rumah sambil memanggil ibunya, "ibu, ibu, ibu dimana". "Ibu disini nak, sedang menyelesaikan pesanan jahitan keluarga bu Broto, besok mau diambil". Sambil sungkem kepada ibunya Raysha berkata, "Ibu, aku mohon maaf atas segala kesalahanku. Aku tidak menjalankan nasehat ibu agar memaafkan ayah. Sungguh, sekarang aku sudah memaafkannya bu." "Alhamdulillah ya Allah. Pas kebetulan sebentar lagi ayahmu mau datang ke rumah kita. Beliau mau meminta maaf kepada kita. Istri kedua ayahmu meninggalkannya pergi dengan laki-laki lain." Raysha, tak bisa membayangkan apa yang harus ia ucapkan kepada ayahnya yang sudah bertahun-tahun meninggalkannya dengan ibunya sendiri. "Oh iya bu, tadi ada salam sayang buat ibu dari Zahra". "Subhanallah, wa'alaikumsalam. Kamu harus bersyukur Raysha, mempunyai sahabat sebaik Zahra". "Iya bu, subhanallah, Zahra lah sahabat terbaikku".

Tak lama berselang, ayahanda Raysha, Pak Cokrodatang, "Assalamualaikum" dengan suara parau beliau datang dan sudah ada di depan pintu.
"Ayah?"
" Bu, ayah datang bu", Raysha dengan sumringahnya mendatangi ayahnya, dan mencium tangannya.
"Mas Cokro, akhirnya mas datang.", ibunda Raysha menyambutnya dengan senyum." Silakan duduk, mas".
"Terimakasih."
Raysha mau ke dapur dulu ya yah untuk membuatkan minum,"
 "Nanti saja anakku. Aku mau bicara kepada kalian."
Dengan suara parau karena perasaan menyesal yang mendalam beliau berkata, "Sungguh aku datang kesini untuk meminta maaf kepada kalian. Ayah sudah melakukan begitu banyak kesalahan. Maukah kalian memaafkan ayah?"

"Klo ibu sudah memaafkan ayah dari dulu"
Raysha tiba-tiba mendekat pada ayahnya, dan langsung "sungkem kepada ayahnya, "Maafkan aku ayah. Karena bertahun-tahun kumembenci ayah. Hingga tadi, aku mulai sadar, bagaimanapun ayah adalah ayahku, aku mohon maaf tidak menerima ayah apa adanya. Aku sayang sama ayah".
Bergetarlah hati pak Cokro, sambil menangis beliau berucap"Tidak anakku, kamu tidak salah. Ayahmulah yang salah."
"Ajeng, mas juga mau meminta maaf padamu. Maukah Ajeng memaafkan mas. Mas sungguh menyesal telah menikahinya. Ia telah berselingkuh dengan pria lain, mas ditinggalkannya. Sekarang mas tidak punya siapa-siapa lagi selain kalian. Ajeng, maukah kau menerima mas lagi sebagai suamimu?"  Pak Cokro mengiba kepada bu Ajeng.
"Iya mas. Walau sudah bertahun-tahun mas tinggalkan, aku masih  mencintai mas. Akupun bersyukur sekarang Raysha sudah memaafkan mas."
"Alhamdulillah ya Allah. Betapa besar anugerahMu padaku yang berlumuran dosa ini, Pak Cokro sujud syukur di lantai dengan berderai air mata kebahagiaan.

Subhanallah, betapa DIA kadang mentakdirkan sesuatu yang surprise, permasalahan bertahun-tahun, bisa "kun fa yakun, terselesaikan, dalam satu hari".

Babak baru telah dimulai. Raysha telah lengkap kembali orangtuanya, sekarang saatnya ia ingin berhijrah menggunakan jilbab, sebagai tanda syukurnya kepada Allah. Ia terinspirasi Zahra yang memakai jilbab tanpa mengurangi kebaikan-kebaikan yang telah ia lakukan. Raysha berharap ia bisa berjilbab bahkan lebih bersemangat menebar kebaikan untuk orang-orang di sekelilingnya.
Sebagaimana ia telah mempelajari dengan ustadz Khairuddin tentang ayat Al Quran tentang ayat perintahNya untuk berjilbab, "QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.” Sepulang dari pengajian ustadz Khairuddin, Raysha bercakap-cakap dengan Zahra.
"Zahra, rasanya sudah saatnya aku berjilbab" Raysha membuka pembicaraan.
"Wah, subhanallah, alhamdulillah, laailaha ilallah, Allahuakbar", seru Zahra.
"Aku sudah melakukan perenungan demi perenungan Zahra. Sesungguhnya jilbab itu adalah bukan sekedar kewajiban tapi juga wujud kasih sayang Allah, sebagai tanda penghormatan kepada kaum hawa. Aku butuh berjilbab Zahra, mulai esok akan kututup auratku semata-mata berharap keridhoanNya. Semoga dengan kukenakan jilbab esok, bertambah pula ketenangan batinku karena kuyakini Dia terasa lebih dekat. Allahuakbar".
"Baiklah, sekarang giliran aku yang akan membantu memilihkan jilbab yang syar'i, dan sesuai dengan kepribadianmu, okey".
"Thank you my best friend. I really appriciate that".

Usianya sekarang 22 tahun. Ia sudah lulus sekarang. Dan sambil mencari pekerjaan, Ia minta dicarikan jodoh kepada Zahra.. yg mrpkn aktivis dakwah..dimulailah kehidupan cinta Raysha..ta'aruf bknlah hal mudah. Semua ada prosesnya. Munajat demi munajat ia lakukan, sholat demi sholat ia lakukan, untuk menemukan takdir cintanya. Kenalan lwt email, dgn di cc kepada Zahra. Sampai akhirnya ia menemukan sosok yg dicarinya. Sosok sederhana dan bersahaja. Disaat ta'aruf ia merasakan desiran2 aneh..kenyamanan bersamanya. Raysha mentafakuri surat Ar Rum:21,"...Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." Ya, keywordnya tentram. Sosok itu bernama Ridho.
Tibalah saatnya Ridho mendatangi rumah Raysha untuk berkenalan dengan keluarganya. Zahra pun turut serta menemani Raysha. Ramah tamah dimulai. Sosok sederhana dan bersahaja itu mudah diterima oleh keluarganya, alhamdulillah.
"Ridho, bapak jujur bukanlah suami yang baik tapi sekarang tiada istilah terlambat bapak ingin berupaya menjadi yang terbaik. Menurutmu pernikahan itu apa, nanda?"
"Baiklah pak, Ridho akan berusaha menjawabnya. Pernikahan adalah bertemunya dua insan manusia yang saling mencintai karenaNya dalam ikatan suci yang diliputi oleh taliNya yang sangat kokoh dan tidak mudah putus. Dalam pernikahan, jika lillahi ta'ala perbedaan karakter bukanlah masalah, namun adanya keanekaragaman warna-warni kehidupan yang akan memperindah
kehidupan rumah tangga itu sendiri."
"Subhanallah, lalu apakah kamu sudah yakin bahwa Raysha adalah jodoh kamu"
"Insya Allah bapak. Walaupun kami baru beberapa kali bertemu dalam proses taaruf ditemani Zahra, Kedatangan saya kesini menandakan keyakinan saya setelah melalui proses dan pertimbangan yang matang."
"Raysha, bagaimana dengan kamu?"
"Insya Allah Raysha sudah mantap dengan pilihan Raysha yaitu mas Ridho".
"Ridho, apakah kamu siap menjadi imam atau nahkoda rumah tangga tuk berlayar mengarungi samudraNya Yang Maha Luas tak Bertepi?"
"Saya siap bapak, lahir batin untuk menjadi imam nahkoda rumah tangga buat Raysha."

Subhanallah, proses perkenalan dengan keluarga Raysha berjalan dengan lancar. Dan seterusnya proses lamaran dilaksanakan. Disaat yg sama, ia diterima bekerja di perusahaan bonafid yg dia harapkan, namun disisi lain ia harus mengikuti suaminya bertugas ke pulau terpencil.  Raysha memutuskan mengikuti suaminya. Ia mentafakuri surat ibu Kartini "ibu adalah sekolah pertama" untuk anak2nya. Ia tinggalkan jenjang karirnya, ia melangkah ke depan tuk mengabdi bersama suaminya tercinta.

Begitu besar peran seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya, maka tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah sekolah yang pertama. Seorang RA Kartini pun mengakui hal itu, yang diutarakan lewat sebuah surat kepada Prof. Anton dan istrinya : “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902]."

Kisah Ibu Kartini menginspirasi Raysha untuk fokus mengabdi kepada suaminya tercinta. Pendidikan boleh tinggi namun prioritas hidup tetaplah pengabdiannya kepada suami tercinta, "ridho suami ridho Allah". Hatinya ridho, tentram damai walau harus di pulau terpencil hidup bersama suaminya, mas Ridho, subhanallah. Jika saatnya kelak ditakdirkanNya mempunyai seorang anak, ia siap menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hambaMu yang ikhlas mengabdi kepada suami kami semata-mata berharap ridhoMu, berharap MahabbahMu, amiin ya robbal alamiin.
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "