Nasihat guru hikmahku..mengenai berhaji..

HAJI
rangkuman sinergi mengenai HAJI, Bpk. Ir. Permadi Alibasyah, Pimpinan Majelis Tafakuran Mutiara Tauhid)

KEMBALI KEPADA TUJUAN
Semua kegiatan kembali pd tujuan. Subhanallah, agama Islam memang agama yang indah, dan mempunyai parameter yang jelas. Dalam surat Al Ankabuut (29) : 45, Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur′an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) KEJI dan mungkar. Begitu juga dengan puasa, seperti yang terdapat pada surat Al Baqarah:183, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
HAJI, apakah tujuan haji.. tanpa diri ini menentukan tujuan yang jelas, maka ibaratnya pergi naik angkot tanpa arah, tanpa tujuan, disaat nyasar, tidak mudah kembali kepada tujuan semula.
Apakah tujuan haji itu untuk meraih gelar haji?
Apakah tujuan hati itu menggapai ridho Allah?
meningkatkan keimanan kpd Allah?
memenuhi panggilan Allah?
melaksanakan rukun Islam?
latihan utk kembali kpd Allah?
napak tilas?

Kisah Ali Zainal Abidin (cicit Rasulullah, nabi besar Muhammad SAW) ini mengawali apakah hakekat tujuan haji. Imam Zainal Abidin (sa) adalah salah seorang waliyullah dari keluarga Nabi saw, ia adalah putra Al-Husein bin Fatimah (sa) binti Rasulillah saw. Sedangkan Az-Zuhri adalah salah seorang ulama ahli hadits. Nama panggilannya adalah Zainal Abidin dan As-Sajad, karena kebanyakan melakukan shalat dimalam hari dan di siang hari. Beliau jika berwudhu, pucat wajahnya. Ketika ditanya kenapa demikian, beliau menjawab, "Tahukah engkau kepada siapa aku akan menghadap?." Beliau tidak suka seseorang membantunya untuk mengucurkan air ketika berwudhu. Beliau tidak pernah meninggalkan qiyamul lail, baik dalam keadaan di rumah ataupun bepergian. Beliau memuji Abubakar, Umar dan Utsman (semoga Allah meridhoi mereka semua). Ketika berhaji dan terdengar kalimat, "Labbaikallah...," beliau pingsan.
Ali bin al Husein Zainal ‘Abidin dianggap sebagai ulama yang paling masyur di Madinah dan pemimpin ulama tabi’in di sana. Hal ini keterangan yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, dan yang diriwayatkan Ibnu Abbas. Kurang lebih 30 tahun Zainal Abidin bergiat mengajar berbagai cabang ilmu agama Islam di Masjid Nabawi di Madinah. Sikap tidak berpihak pada kelompok mana pun tersebut mengundang simpati dari semua kelompok yang bertikai. Zainal Abidin disegani oleh segenap kaum Muslimin baik kawan maupun lawan. Pada zamannya, Zainal Abidin diakui masyarakat Muslimin sebagai ulama puncak dan kharismatik. Ia sangat dihormati, disegani, dan diindahkan nasihat-nasihatnya. Kenyataan itu tidak hanya karena kedalaman ilmu pengetahuan agamanya, tidak pula karena satu-satunya pria keturunan Rasulullah, tetapi juga karena kemuliaan akhlak dan ketinggian budi pekertinya. (sumber : http://rumahislam.com)

***
-Diambil dari buku “Sentuhan Kalbu”, Ir. Permadi Alibasyah-
Alkisah di padang Arafah Ali bin Husain bertanya kepada Zuhri. “menurut engkau, berapakah kira-kira orang yang wukuf di sini?”.
Kata Zuhri, “Menurut perkiraanku ada sekitar empat atau limaratus ribu orang. Semuanya haji, mereka menuju Allah dengan harta mereka dan berteriak-teriak memanggil-Nya.”
Ali bin Husain pun berkata, “Hai Zuhri, sebenarnya sedikit sekali yang haji”.
ZUhri tentu keheranan, “Sebanyak itu apakah sedikit?”
Ali lalu menyuruh Zuhri mendekatkan wajahnya kepadanya. Kemudian Ali mengusap wajahnya danmenyuruhnya melihat kembali.
Zuhri terkejut. Kini ia melihat monyet-monyet berkeliaran dengan menjerit-jerit. Hanya sedikit manusia di antara kerumunan monyet-monyet itu.
Ali mengusap wajah Zuhri kedua kalinya. Ia kini menyaksikan babi-babi, dan sedikit sekali manusia.
Pada usapan yang ketiga, Zuhri melihat banyaknya serigala dan sedikit sekali manusia.
Para hadirin yang berbahagia, berkat sentuhan orang salih, Zuhri dapat melihat ke balik tubuh-tubuh mereka yang sedang wukuf di Arafah. Tuhan berkenan menyingkapkan tirai baginya, sehingga pandangannya menjadi sangat tajam. Ia terkejut dan kebingungan, karena begitu banyaknya orang yang tampak lahirnya adalah manusia, tetapi hakikatnya binatang. Ia pun berfikir, apakah kebanyakan kita hanyalah manusia secara tampilan, dan binatang secara hakiki?
Ibadah haji adalah perjalanan manusia untuk kembali fitrah kemanusiaannya. RUpanya kesibuka pada dunia telah melemparkan kita dari kemanusiaan kita. Kita jatuh menjadi makhluk yang lebih rendah bukannya menjadi khalifah Allah. Tetapi kita justru menjadi monyet, babi, dan serigala. Oleh karena itu, para jemaah haji dari satu sisi dapat dilihat ibarat rombongan binatang yang ingin kembali menjadi manusia.
Para jamaah haji semestinya meninggalkan sifat kebinatangannya. Seperti ular, mereka harus mencampakkan kulit lamanya agar menjalani kehidupan baru. Baju-baju kebesaran, yang sering digunakan untuk mempertontonkan kepongahan, harus dilepaskan. Lambang-lambang status, yang sering dipakai untuk memperoleh perlakuan istimewa, harus dikubur dalam lubang bumi. Sebagai gantinya, mereka memakai kain kafan, pakaian seragam yang akan dibawanya nanti ketika kembali ke tempat asalnya.
Para jamaah haji harus meninggalkan intrik-intrik monyet, kerakusan babi dan kepongahan serigala. Mereka harus menjadi manusia lagi. Seorang haji, adalah ibarat anak kecil yang baru dikeluarkan dari perut ibunya, yaitu suci dan telanjang; yang selanjutnya ia akan melangkah dengan langkah-langkah kesucian, kejujuran, kerendahan hati dan pengabdian.
Para hadirin khalifah Allah yang berbahagia, marilah kita renungkan berapa banyakkah diantara jutaan orang yang beruntung dapat berhimpun di Arafah adalah haji, dalam artian manusia yang sudah kembali kepada fitrahnya? Berapa besarkah diantara mereka yang sudah meninggalkan selama-lamanya sifat-sifat kebinatangannya, dan sebagai gantinya menyerap rahman-rahimnya Allah? Mungkin kita tidak pernah tahu. Tetapi yang jelas, dulu ketika umat Islam belum mendunia seperti sekarang, hanya sedikit sekali yang haji. Dalam pandangan Zuhri, kebanyakan mereka masih bertahan dalam kebinatangan mereka. Padahal seorang haji adalah manusia sejati yang tubuhnya menapak di bumi, sementara ruhnya bergantung ke Arasy Tuhan.
***

Setelah membaca uraian diatas, tujuan haji adalah KEMBALI KEPADA FITRAH NYA, MANUSIA DICIPTAKAN ALLAH. Sebagaimana yang Rasulullah bersabda, “Siapa yang haji dan tidak berbuat perbuatan yang sia-sia dan perbuatan kefasikan, maka ia akan kembali (bersih dari dosa) seperti (bayi) pada hari dilahirkan oleh ibunya (HR. Al Bukhari).
Bayi yang baru terlahir kedunia, begitu lucu, begitu polos, tidak ada pernah ada bayi yang dengki, pemarah, pamer, dll. Karena sifat pemarah itu bukan sifat manusia, tapi sifat binatang seperti harimau.


INTROSPEKSI : MASIHKAH AKU DI DALAM KORIDOR?
Ada tiga keutamaan yang dapat dirasakan, selama ibadah haji, yaitu :
a. Kenikmatan dalam beribadah
Ibadah yang dilaksanakan seperti zikir, shalat, thowaf terasa begitu nikmat.
b. Doa yang makbul
Seringkali doa yang kita panjatkan terkabul secara instant. Doakanlah saudara-saudara kita. Berdoalah dengan doa-doa nabi dan doa-doa dari AlQuran. Ada tempat-tempat tertentu menurut hadits nabi baik untuk berdoa, misalnya : antara pintu kabahdan hajar aswad, waktu sujud di hijr ismail, di dekat maqom Ibrahim, di dekat makam nabi, di Marwah, di Arafah, dan lain sebagainya.
c. Ketajaman introspeksi
Kita akan terkenang pada kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat, dan ada rasa penyesalan yang dalam serta keinginan kuat untuk mempebaiknya. Kesadaran akan kesalahan diri merupakan awal dari kebaikan untuk membersihkan diri. Lewat introspeksi, sepulang dari berhaji, sudah banyak kebaikan-kebaikan yang menanti.
Jika merasa sudah keluar koridor, SEGERA MASUK KORIDOR KEMBALI. LAKUKANLAH 5 HAL dibawah ini, AGAR KENIKMATAN IBADAH BISA MUNCUL KEMBALI:
1. SERING-SERINGLAH thowaf sunah -- getaran aura ka'bah luarbiasa..shg tkumpul energi yg bsr..jutaan manusia berkumpul menghamba kepada Robb-Nya mempunyai energi positif yang luarbiasa untuk membuat hati kita bisa mendapatkan energi positif ilahiah kembali, sehingga ktka mrsa keluar koridor, thowaf, muncul kembali rasa nikmat beribadah.
2. Tahajjud
3. Baca alquran
4. Zikir basahi lidah ini dg asma Allah..bkn dg pkataan.
5. bicara sepenuhnya (lebih baik mulut sedikit bicara, namun qalbu terus bicara di dalam batin membaca segala kejadian yang ada di depan mata.

BEKAL AGAR MENCAPAI TUJUAN
Bekal apa yg kita perlukan agar mcapai tujuan HAJI TERSEBUT, Ada 4 bekal:
1. IKHLAS -- ikhlas mjlnkn ritual haji - ga usah byk tanya. Apapun ritual haji yg disarankn, ikuti..ga usah nanya.
2. SABAR -- sabar ga ada btsnya..printah Allah. Sll taat mjlnkn apa yg diperinthkn Allah & rasulnya..jg putus asa..lipatgandakan usaha.
3. BERSERAH DIRI. Spt nabi Ibrahim saat mau dibakar bs senym..yakin ajal ditgn Allah. Yakin Allah melihat saya..jk baik diri saya, mk Allah akan menolong saya. Berserah diri itu, usaha maks tp hasil diiserahkn sepenuhnya kpd Allah. Ya Allah, aku ini hanya bs ikhtiar.. Aku ga bs mcampuri hsl..kuserahkan hanya kpd Engkau.
4. 'TAHU DIRI'..jamaah haji adalah tamu Allah.sbg tamu jgn mengatur yg punya rumah.. Sudah punyakah mental ini. Dikasih sakit, jgn mengeluh. Gunakan wkt yg tsisa utk mendptkn ini.

Sia2 pjlnan kesana...klo masuk golongan binatang. Justru tujuan kesana utk menanggalkan kebinatangannya. Walau bguru ke 1000 nabi...klo ga mau mbuka hati..tetep sj..manusia bs indah di tgn nya sendiri.. Sdh ikhlaskah kita kembali kpd fitrah manusianya?...aku harus berjuang lg..mmg ga mdh mdptknnya.

Kenapa rasulullah..hanya 1kali masuk haji?.. klo bkali2, di HER boleh ga?..ibaratnya mahasiswa, klo di HER, berarti karena dia ga lulus di ujian pertama. Jadi, jika haji berkali-kali, malah berbangga-bangga, justru malu.
SUDAH IKHLASKAH AKU, UNTUK MENJADI “MANUSIA SEJATI” – INILAH MAKNA HAJI MABRUR.
KARENA MENURUT SABDA RASULULLAH SESEORANG YANG MENDAPATKAN HAJI MABRUR, ALLAH AKAN MENGGANJARNYA DENGAN SURGA.

***

SINERGI “HIKMAH BERHAJI” OLEH BPK PERMADI ALIBASYAH SEPULANG BELIAU BERHAJI

HAJI
Marilah menyamakan persepsi :
*Mana yg lbh soleh..10 kali pgi haji atau 2kali..
*Brp usia pgi haji?
*Klo byk dosa, dihukum Allah di tnh suci..
*Hukum haji..
5 hr ibdh haji... 35 hr ngapain.. semua ritual diikutkn, tp slma itu ga pnah sholat..hajinya sah ga?..
Org bc syahadat mk sdh mjd org muslim..

Semua keg mulai dr tujuan..
Bkn dr awal..tujuan dl..
apa tujuan haji?
Haji : kembalinya seseorg kpd fitrahnya.
Ptama kali dilahirkn itulah fitrah manusia. Bayi tdk memliki sifat-sifat kebinatangan hingga dewasa terkontiminasi lingkungan, shg byk manusia tampilan manusia tp hakekatnya kebun binatang.
babi -- serakah
ayam -- suka kawin
merak -- suka pamer
serigala - kejam
manusia..komplit..semua diambil alias bonbin..
Manusia ini mati dlm keadaan spt itu..hiiiiy..(ya Robb..bantulah aku..ya Robb)
Boleh jadi tampilannya manusia, tapi hakikatnya bonbin. Manusia itu sebelum mati harus kembali fitrah dulu sbg manusia. Bhaji..perlu..dalam kaitan menjadi haji yg mabrur.
Puasa..tujuannya?
Tujuan haji mjlnkn rkn islam ke5..wajib2nya aja.

Haji mabrur itu ganjarannya surga.
Dari segala ritual yang djialankan, Ihram,tawaf,tahalul,mabit, wukuf di Arafah,lempar jumrah – apa bisa mengubah diriku tanpa kutelusuri makna dari ritual haji tersebut.
Sama seperti puasa, apakah dengan sekedar menahan lapar dahaga dalam menjalankan ibadah pusa, apakah bisa diri ini menjadi bertakwa?. Tanpa menelusuri makna puasa, tidaklah mudah mencapai tujuan itu.
Begitu juga dengan sholat, Sholat itu mcegah pbuatan keji dan munkar. Kalo sholat yg dimurkai Allah, adalah sholat yg tidak khusuk. Tapi mengapa hanya sedikit manusia yang setelah sholat, bisa menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar. Apakah apa alquran salah? Rasulullah salah?. JELAS TIDAK. Yang salah adalah DIRI KITA dalam memahami ini.
Tnyt haji itu bkn kbtln ditaruh di rkn islam ke5.
Di dalam ritual haji, itu, terdapat 7 KOMITMEN yang sesungguhnya bisa dilakukan dimanapun, tidak harus di tanah suci :

KOMITMEN I : IHRAM
melambangkan saya bjanji mulai skrg semua org itu sama..ga ada pbedaan..janji ini saya peragakan lewat ber-ihram.

KOMITMEN II : WUKUF DI ARAFAH
saya sll akan mrenung/tafakur.. Yg mbedakan manusia dg binatang.. Bfikir (17:79)

KOMITMEN III : MABIT
Mulai skrg saya akan hidup secukupnya.. (relatif)..kita sndiri yg bs rasakan

KOMITMEN IV : THAWAF
saya BERjanji, hati saya akan sll tkait dgn Engkau..YA Allah

KOMITMEN V : SA’I
Aku berjanji, aku akan sll berikhtiar, tdk akan putus asa....

KOMITMEN VI : TAHALUL
komitmen utk ga bfikir kotor, prasangka buruk

KOMITMEN VII : MELEMPAR JUMRAH
komitmen utk ga mau lg mengikuti provokasi setan..



pengalaman selama di tanah suci :

• Jgn kamu mencemoohkn apa2 yg tjd pd dirimu..
• Jgn egois..
• Jgn bfikir yg jelek2
• Alhamdulillah... Kebaikanlah yg akan mjaga kita -- shg lbh mdh menebar kebaikan, krn itulah yg mjaga kita.
• Terhadap ritual haji, kdg kita harus, Sami'na.. Wa'ato'na..
• Semuanya ada proporsinya, Allah sdh mberikan apa yg dia dptkn... Semua yg tjd atas ijin Allah.
• Jgn liat sgl kejadian didpn mata.. Scr mistik... scr musibah... Scr nikmatnya...namun liatlah bekal apa yang Allah berikan lewat kejadian itu.

Psiapan yg plg dominan..klo menunaikn haji?..
Dulu sebelum beliau pergi haji, sabar.. Bekal yg plg ptg. Namun setelah pergi haji, BEKAL YANG PALING PENTING.. Ikhlaskah mjd manusia kembali..

Saya ingin kembali mjd manusia.. Ga bs lg menyepelekan org..ga sombong..sll dekat dg Allah..ga lg bfikir kotor. Saya kepingin mjd manusia kembali..

HANYA DUA JUTA MANUSIA SETIAP TAHUN, DARI MILYARAN MANUSIA YANG DIBERI-NYA KESEMPATAN-NYA BERANGKAT HAJI..
Jgn sia2kn kesempatan itu..Ikhlaskah mjd manusia kembali..

Sisa wkt itu, dipakai utk mdptkn bekal2 utk komitmen ini

PENERAPAN 7 KOMITMEN BERHAJI .. JALANKAN DI DALAM KOMITMEN innashollati wanusuki..wamahyayaa..wamahmaati...LILLAHI ROBBIL ALAMIIN..

Keinginan Yang Kuat Untuk Kembali Menjadi Manusia..

4 komentar:

admin 1 mengatakan...

belajar agama tidak cukup dengan membaca buku,,harus ada bimbingan dari seorang guru yg berkopetensi di bidangnya
http://kafekotaku.wordpress.com/2012/10/18/renungan-kalbu-di-majelis-tafakur-mutiara-tauhid-bandung/

Eva Yulianti mengatakan...

Alhamdulillah beliau salah satu guru ku akhi..subhanallah bsyukur bs bertemu dgn pbuka hidayahku..jd mmg tdk hanya baca buku sj, tp jg btatap muka..alhmdulillah

Eva Yulianti mengatakan...

Klo mnrt saya Yang Maha Sempurna hanyalah Allah Swt, tiada yg sempurna kecuali Dia. Dlm stp majelispun demikian. Dan saya berusaha mengambil mana yg memhuat saya lebih taat kpdNya..manusia diberi akal dan hati utk memilah..bkn asal menelan bulat2 pemahaman2 dari suatu majelis. Buku itu adlh hsl perenungan beliau selama puluhan thn..tp tetap sj sumber kebenaran hanya Alquran dan Assunah..saya cross check trs kesana. Majelis tafakuran hanyalah satu dr bbrp majelis yg saya ikuti. Dan alhamdulillah byk mutiara2 hikmah yg terserak disana sini..terangkai mjd untaian kalung yg indah. Wallahualam bissawab.

Eva Yulianti mengatakan...

Betapa rasa syukur ini tak pernah putus dipertemukan dg majelis bengkel hati..yg mampu menenangkan jiwa yg gundah gulana..meretas bahagia didunia dan akhirat..semata2 tuk berharap ridhoNya..amin

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "