Suatu hari beliau duduk-duduk dengan sahabatnya menunggu saat shalat tiba. Sahabatnya yang baru saja pulang dari pesta makan daging. Maka terciumlah bau yang kurang sedap dalam majelis itu. Rasulullah menyadari bau-bauan itu disebabkan oleh uap nafas akibat makan daging. Rasulullah juga menyadari bahwa orang yang bersangkutan ada dalam kedudukan sulit sekali. Mereka tentulah sudah berwudhu semua. Karena sebentar lagi akan sholat jamaah. Kalau orang yang berbau kurang sedap itu beranjak seorang diri pergi berwudhu', ketahuanlah ia sumber bau kurang sedap itu. Tentu dia bisa jadi malu dan gelisah. Beliau menginginkan pelaku yang sebenarnya merasakan pahit getir kesalahannya itu, tanpa diketahui oleh banyak orang.
Rasulullah saw melepaskan pandangnya pada semua yang hadir, seraya memerintahkan : "Siapa yang makan daging tadi hendaknya berwudhu!" Semua telah memakan daging ya, Rasulullah! Jawab para sahabat. Lalu beliau bersabda, "Kalau begitu, berwudhukah kalian semua".
Mereka bangkit semua pergi berwudhu. Termasuk orang yang merupakan sumber datangnya bau kurang sedap itu. Orang ini telah diselamatkan air mukanya dari rasa malu, berkat kecerdikan dan kelembutan perasaan Rasulullah saw.
[Demikianlah keluhuran budi pekerti Muhammad memperhitungkan tindakan sampai ke kecil-kecilnya pun agar tidak melukai perasaan orang dan kehormatan orang lain]
Disalin dari buku "Bahan Renungan Kalbu", Ir Permadi Alibasyah
4 komentar:
oh...mbak eva?yang di mas bombang?salam kenal mbak...
dan tiada bersalah seseorang berpikir keluar jalur semestinya...dalam rangka pembuktian bahwa tuhan itu ada.(contoh;kasus nabi ibrahim untuk pelajaran hidup sesudah mati--ayat di AQ ada)...
seorang guru akan selalu dibutuhkan ketika seseorang "sadar" bahwa pergerakannya out of box mulai mengguncangkan khazanah miliknya.
tiada pernah imam abu hanafi atow pun imam malik melarang imam syafii keluar jalur.dan tiada pula imam syafii melarang imam hambali keluar jalur.ketika semua berada di tepi/perbatasan fiqh ternyata 4 org tsb memagari fiqh islam dan saling melengkapi.
semoga berkenan dan selalu berhati-hati dalam bersuluk.
wssalam
salam silaturahim mas Hanan..
subhanallah, terimakasih ..
insya Allah akan selalu berhati2.. dan memohon ridhoNya..krna tiada daya upaya tanpa ijinNya...
jazakallahu khairan katsiira ya mas..
Wasslm,
Eva
Subhanallah, begitu indah dan lembutnya akhlaknya rasulullah muhammad saw. sangat menyentuh Qolbu
@anonim
semoga bisa mentauladani setetes sifat mulia beliau..amiin..YRA..
Posting Komentar