KENAPA KLOP DENGAN MAHAKOSMOS – TERAPI HATI TERAPI IKHLAS


Alhamdulillah ya Allah, jari2 tangan ini, jiwa raga ini.. masih bisa diberi kesempatan, menuliskan isi hati, semoga Engkau meridhoi. Alhamdulillah, atas segala hal yang tak terkatakan, atas segala nikmat dari Engkau, yang kuketahui dan yang tidak kuketahui. Semoga suatu saat, diri ini bisa menjadi orang yang lebih banyak syukur dari hari ke hari. Sampaikan salam dan shalawat ku, kepada Nabi besarMu, kekasihMu yang paling mulia di bumi dan langit ciptaanMu, Nabi Muhammad SAW.

Proses demi proses kehidupan dalam mencari makna kebahagiaan yang hakiki, sesungguhnya ga ada yang kebetulan. Semua sudah diatur-Nya, sesuai dengan apa yang diharapkan hamba-Nya. Segala apa yang terjadi, adalah sesungguhnya jawaban doa dari-Nya, meskipun kadang didalamnya ada suka duka, bertumpus lumus, tangisan dan tawa, semoga terkumpul menjadi sebuah karunia yang tiada putusnya.

Bagi diri ini, yang sedang menjalani proses kehidupan, bukanlah hal mudah, untuk menjadi hamba-Nya yang lebih baik lagi. Kegagalan keberhasilan menghadapi sang nafsu dan setan yang ada pada diri ku, semoga menjadi pemicu untuk terus mencari formula yang terbaik disisi-Nya. Diri ini, yang puluhan tahun ber-Islam KTP, sedang berusaha, menggali makna keindahan dari Nya.. lewat pilihan ‘resep terbaik’, mengumpulkan bahan mentah, memasaknya hingga mendapatkan hidangan ilahiyah yang nikmat lezat dan indah dari-Nya.

Di workshop Mahakosmos ini, kutemukan salah satu resep terbaik dari-Nya. Di dalam diri manusia, tertanam suatu ‘microchip’ kehidupan, yang tertanam tahunan, puluhan tahunan, selama hidup, sehingga membentuk ‘someone’ termasuk diri ini, dengan plus minusnya. Yang menjadi permasalahan, disaat microchip yg usang ini, ternyata mengganggu si manusia, untuk melakukan perubahan. Kenapa ya aku susah sabar, kenapa ya aku susah bersyukur, kenapa masih iri, kenapa masih marah, dan kenapa-kenapa yang lain. Begitu juga, penyakit fisik yang diderita dari yang ringan hingga yang berat, from A to Z, semuanya ada asal muasalnya. Keinginan diri untuk berubah, dengan mengikuti pengajian pelatihan workshop dll dimana ingin menanamkan microchip yang baru, kenapa belum berbuah optimal..ada apa dibalik ini.. apakah karena masih tertanamnya 'microchip' yang usang..yang mana didalamnya begitu banyak sumbatan kesalahan, error dll..

Sebagaimana Allah berfirman, “Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya”(Al Anfaal:52). Namun pengecualian buat para kekasih Allah yang suci, yang diuji-Nya untuk menaikkan derajatnya disisi-Nya. Buat diri yang masih error ini, haruslah tahu diri, introspeksi satu menuju introspeksi berikutnya. Kenapa, sudah ikut pengajian, pelatihan from A to Z masih juga, ga berubah. Semuanya ada asal muasalnya, bukanlah salah pengajiannya, pelatihannya, salah workshopnya, salah trainernya, menyalahkan faktor diluar diri ini, karena sesungguhnya muaranya ada di dalam diri sendiri. Semakin dapat dirasakan, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Di dalam diri manusia, ada segumpal ‘daging’, bila daging itu baik maka akan baik pula perilakunya. ‘Daging’ itu adalah kalbu”.

Lewat Workshop Mahakosmos, Terapi Hati Terapi Ikhlas, diri ini belajar berbenah diri, belajar mengosongkan ‘wadah’ yang penuh yang kadang meluber-luber. Belajar mengosongkan diri, membebaskan diri dari sumbatan-sumbatan kehidupan, segala persepsi, mbebaskan diri dari ke'AKU'an..alias ego-ego yang menggunungatas ijin-Nya. Kuncinya semua ada pada segumpal ‘daging’ itu. Yang ternyata, di segumpal 'daging' itulah, mempunyai rahasia untuk menghealing jiwa dan raga, itulah rahasia Mahakosmos..subhanallah..

Jujur, setelah dirasa-rasakan, buat diri ini, semboyan Mensana in corpori sano – Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Seharusnya dibalik, bahwa di dalam ‘jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat’. (mohon maaf, buat yang pemahamannya berbeda, semua ini hanyalah rasa dari apa yang dirasakan diri ini, perbedaan itu rahmat..).

Lewat workshop ini, diri ini, diajarkan untuk mengenali ‘indera hati – sepotong ‘daging’ itu, hingga akhirnya ‘dapat membersihkan jiwa raga yang semuanya tidak ada yang instan, biarkanlah Dia atas ijin-Nya yang menentukan waktunya.

Di sini pula, diri yang suka error, yang sering mengalami kebingungan dalam memutuskan terhadap sesuatu, ternyata... di segumpal ‘daging’ itu, bisa merasakan jawaban-Nya. Sebagaimana rasulullah bersabda, “mintalah fatwa pada hatimu; kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu gelisah”. (sekali lagi, sudilah memaafkan, jika ada berbeda pemahaman, semuanya ini hanyalah rasa dari apa yang dirasakan diri ini, perbedaan itu rahmat).

Lewat Mahakosmos pula, makna kehidupan hari demi hari semakin terasa. Diri ini terkesima dengan tanda-tanda kebesaranNya, begitu luarbiasa, Grand DesignNya menciptakan alam semesta ..bumi dan langit beserta isinya, dan semakin diri ini ‘selaras antara seluruh ormen jiwa raga di dalam diri ini’ insya Allah harmonis, dan alam semesta pun akan menyambut keharmonisan manusia itu sebagaimana bukti nyata yang ada pada nabi besar Muhammad SAW-Rahmatan lil alamiin. Begitu pula sebaliknya, jika belum menselaraskan terhadap apa yang diucapkan dengan apa yang ada di segumpal ‘daging’ itu, wajarlah, jika diri ini belum harmonis. Inilah makna ikhlas, yang menurut diri ini, subhanallah adanya, memudahkan alarm jiwa untuk berbunyi, sebagai tanda introspeksi diri dalam proses hari demi hari dalam kehidupan.

Hidup ini, adalah proses demi proses mengharmoniskan diri sebagaimana DiA tidak pernah menciptakan manusia dengan sia-sia, semuanya adalah ujung-ujungnya untuk kembali pada-Nya dengan jiwa yang tenang dan hati yang ridho dan diridhoi-Nya.

“Sebagaimana apa-apa yang ada dalam ciptaanNya selalu berpasang-pasangan, Allah sudah memasangkan masalah dengan solusinya – belum tentu apa yang dirasakan diri ini, bisa dirasakan juga oleh yang lain..semua kembali kepada rasa masing-masing...belum tentu juga klop sebagaimana yang dirasakan oleh diri ini. Sudilah memaafkan jika ada yang kurang berkenan, semua nya karena kesalahan diri ini, jikapun ada yang baik-baik, semuanya dari-Nya. Wallahualam bissawab

Spesial jazakallahu khairan katsiira..buat Mas Kris.. bukan hanya guru nya hati gurunya ikhlas.. tapi juga guru juga dalam menjalani kehidupan...dalam suka dukanya kehidupan.. alhamdulillah.


salam ikhlas... salam kasih&sayang...salam atas segala keindahanNya..atas sgl sesuatu..

(Dari seseorang alumni workshop Mahakosmos Terapi Hati Terapi Ikhlas, yang sedang belajar, kadang tertatih-tatih, kadang terjerembab, bingung.. masih jauuuh.. namun hanya satu hal... yang membuatnya survive.. karena kerinduannya menemukan keterkesimaan yang sejati..)

1 komentar:

Eva Yulianti mengatakan...

jazakallah mas AB..subhanallah... bimbing aq ya..:-)
tulisannya 'kebalik2' ya..hehehe..

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "