Samudra Syukur

Dear Allah,
Bimbinglah hambaMu ini tuk menambah rasa syukur padaMu lebih banyak lagi karena sesungguhnya nikmat dariMu sungguh luas tak bertepi.
Ampunilah daku karena ketidaksyukurku dan kekurangsyukurku atas segala nikmat dariMu ya robb
Karena sesungguhnya begituu banyak nikmat dariMu dibandingkan dengan derita yang kualami ini

Dear Allah,
Yang kuyakini dariMu pastilah baik
Yang akan menggiringku menuju surgaMu
Tiadalah yang buruk..ya robb
Ampunilah kekerdilan hatiku sehingga salah menilai derita yang kualami
Ampunilah kelemahan akal dan kalbuku yang gagal memikirkan dan menghayati derita ini
Ampunilah daku yang tidak mengunyah secara perlahan derita ini sehingga berbuah nikmat karunia hikmah dariMu
Kubersimpuh padaMu memohon ampunanMu ya robb..sudilah Engkau mengampuni diri yang penuuh salah dan khilaf ini

Dear Allah,
Jika kugali satu demi satu tiada kata terindah selain rasa syukur yang lebih banyak lagi..
Hanya Engkau ya robb..yang mampu melakukannya...
Sungguh rasa syukur itu anugerah terindah dariMu..
Kentalkanlah rasa itu ya robb..suburkanlah ya robb..di dalam kalbuku yang semakin hari kokoh menghujam terbenam semakin dalam..

Dear Allah,
Terimakasih atas rasa syukur ini..
Hanyutkanlah diri ini dalam samudra syukurMu yang Maha Luas tak bertepi
Jadikanlah hambaMu ini yang senantiasa berprasangka baik terhadap apapun yang terjadi pada diri ini
Sehingga yang nampak dalam diri ini hanyalah keindahan nikmat syukurMu
Ya..begituu indah rasa ini..
Subhanallah, alhamdulillah, laailaha ilallah, allahuakbar..
Laahawla walaa quwwata illa billah
Subhanakallahumma wabihamdika
Asyhadu alla ilaaha illa anta
Astaghfiruka wa atubu illaik

Menebar Cinta Rasulullah : RASULULLAH S.A.W. DAN UANG 8 DIRHAM

Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud belanja. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang wanita yang sedang menangis. Beliau sempatkan bertanya kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar 2 dirham. Ia menangis sangat takut didera oleh majikannya. Dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah untuk menghibur perempuan malang tersebut. Kini tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua lagi miskin setengah teriak berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak." Rasulullah memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan dengan sukarela kepadanya. Beliau tak jadi memakai baju baru. 


Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata. Dengan senang hati beliau antarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud didoakan Rasulullah dengan salam tiga kali. Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengantar perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya." Mendengar ucapan Rasulullah in penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda Rasulullah. Karena secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian ini merdeka karena Allah." Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham mendapat keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian."

Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. "Bahwanya Allah menolong hamba-Nya, selama ia menolong saudaranya."
(from E-book Kisah Teladan)

****
Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad..
Sampaikanlah ya Robbi..shalawat dan salam kami... kepada baginda Rasulullah SAW..

Kenanganku menulis di Mailing List PSPA Auladi Parenting School

Assalamualaikum sahabat Muslih..

Semoga kita selalu dalam naungan ridho & berkah dari Allah ya..amiin..


Btw..gambar dibawah ini sekedar ilustrasi membayangkan otak korteks vs otak reptile (saya bilangnya otak ngeyel, otak membantah, otak defensif..).
Semenjak ikut PSPA, jadi sering mengamati kenapa begini kenapa begitu.. kenapa saya dg pola asuh ortu begini..kenapa suami dg pola asuh ortu begitu.. coba2 cari di-internet…dapet gambarnya..
subhanallah, ilmu PSPA itu subhanallah…
Segala stimulasi & informasi dari lingkungan kita, akan terbentuk di otak bawah sadar, yang otomatis akan tercermin dari perilaku, sikap tindakan dll..
Suami & istri dengan puluhan tahun hidup bersama orangtuanya, dengan pola asuh yang berbeda2, pastilah butuh perjuangan utk bisa selalu mengikuti pola asuh yang diridhoi-Nya (spt saya & suami…)
Saya tercerahkan dg ilustrasi pak Ihsan, sewaktu PSPA, klo ga salah, pak Ihsan mencontohkan menanyakan, “pak, itu anak bapak ya..tp ditambah dg mendorong, menekan..ternyata bapak yg didorong tanpa sadar bertahan..alias defensive..krn merasa diserang”..namun, beda, disaat menanyakan dg kata2 yg baik, energy positif..si bapak itu dg senang hati merespon dg rileks..tanpa bertahan. 
Saat dipraktekkan ke anak..terasa sekali, mmg anak itu lbh sensitive dr org dewasa, bahkan mereka tau gesture orgtuanya yg lg ‘negatif’ meskipun terlihat ‘positif’..:-)…bahkan si sulung, bisa bilang..”mama tersenyum donk..mama kan disayang Allah”… si mama, biasanya jd ketawa…
 subhanallah..saat dipraktekkin suami..bener kata pak Ihsan..disaat menyampaikan dg ‘karunia berfikir, karunia mendengar & karunia kiblat’, membuat suami jd nyaman…& akhirnya dialog pun jd rileks..subhanallah..
saat dipraktekan ke asisten… saat menyampaikan pd wkt itu.. kubayangkan asistenku itu dg karunia kiblat..subhanallah..ternyata dlm menyampaikan jd santai, rileks..bs dg sayang.. asisten di rumah pun..skrg jd lbh ‘asyikk..
Kuakui, memulai diri ini dg ‘otak berfikir’ mmg mbutuhkan jiwa yg tenang… disaat jiwa lg ga tenang, bukanlah mdh menyampaikan sesuatu dg energy positif..kdg diam dl lbh baik, merenung sejenak, atau kata istilah sekarang..time out… sambil berdoa..
Lewat ilustrasi di PSPA itu..akhirnya diri ini mulai lbh byk memaklumi perilaku org yg kita cintai..jd lbh mdh menganggap wajar…
subhanallah..klo lg error..diri ini pun meminta maaf..krn meminta maaf itu energy positifnya besar… ke anak minta maaf...tanpa sadar, mengajarkan anak utk bisa meminta maaf kpd orangtuanya.. spt kata pak Ihsan dlm insersinya “kita bukan malaikat”…
  

Ilustrasi dibawah ini.. membuatku jd berfikir..betapa Allah sudah menciptakan ukuran otak korteks dg volume yg besar, dibandingkan dg ukuran otak reptile dg ukuran volume yg lbh kecil..tapi kenapa sebagian besar manusia (termasuk saya) lbh mdh yg masuk di alam bwh sadar itu yg lwt otak reptilenya..
Betapa memang pentingnya utk memilah2 informasi yg masuk kedlm otak anak sejak dini….krn yg menstimulasi adalah lingkungannya..terlebih orangtuanya..hiiii..syereeem..ampuni aku ya robb..





Begitulah sahabt Muslih.. semoga kita bisa saling mengingatkan tentang otak korteks yg terstimulasi lwt energy positif orangtuanya.. sdg.. energy negative menstimulasi otak reptilenya mjd lebih dominan..hiiii syeremmm.. semoga kita masih diberi kesempatan oleh Allah utk terus mengubah cara berkomunikasi kita kepada anak2…

Jzkk wassalam,
Eva-orangtua yang sedang belajar jadi orangtua setelah jadi orangtua..


Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "