Kenanganku menulis di Mailing List PSPA Auladi Parenting School

Assalamualaikum sahabat Muslih..

Semoga kita selalu dalam naungan ridho & berkah dari Allah ya..amiin..


Btw..gambar dibawah ini sekedar ilustrasi membayangkan otak korteks vs otak reptile (saya bilangnya otak ngeyel, otak membantah, otak defensif..).
Semenjak ikut PSPA, jadi sering mengamati kenapa begini kenapa begitu.. kenapa saya dg pola asuh ortu begini..kenapa suami dg pola asuh ortu begitu.. coba2 cari di-internet…dapet gambarnya..
subhanallah, ilmu PSPA itu subhanallah…
Segala stimulasi & informasi dari lingkungan kita, akan terbentuk di otak bawah sadar, yang otomatis akan tercermin dari perilaku, sikap tindakan dll..
Suami & istri dengan puluhan tahun hidup bersama orangtuanya, dengan pola asuh yang berbeda2, pastilah butuh perjuangan utk bisa selalu mengikuti pola asuh yang diridhoi-Nya (spt saya & suami…)
Saya tercerahkan dg ilustrasi pak Ihsan, sewaktu PSPA, klo ga salah, pak Ihsan mencontohkan menanyakan, “pak, itu anak bapak ya..tp ditambah dg mendorong, menekan..ternyata bapak yg didorong tanpa sadar bertahan..alias defensive..krn merasa diserang”..namun, beda, disaat menanyakan dg kata2 yg baik, energy positif..si bapak itu dg senang hati merespon dg rileks..tanpa bertahan. 
Saat dipraktekkan ke anak..terasa sekali, mmg anak itu lbh sensitive dr org dewasa, bahkan mereka tau gesture orgtuanya yg lg ‘negatif’ meskipun terlihat ‘positif’..:-)…bahkan si sulung, bisa bilang..”mama tersenyum donk..mama kan disayang Allah”… si mama, biasanya jd ketawa…
 subhanallah..saat dipraktekkin suami..bener kata pak Ihsan..disaat menyampaikan dg ‘karunia berfikir, karunia mendengar & karunia kiblat’, membuat suami jd nyaman…& akhirnya dialog pun jd rileks..subhanallah..
saat dipraktekan ke asisten… saat menyampaikan pd wkt itu.. kubayangkan asistenku itu dg karunia kiblat..subhanallah..ternyata dlm menyampaikan jd santai, rileks..bs dg sayang.. asisten di rumah pun..skrg jd lbh ‘asyikk..
Kuakui, memulai diri ini dg ‘otak berfikir’ mmg mbutuhkan jiwa yg tenang… disaat jiwa lg ga tenang, bukanlah mdh menyampaikan sesuatu dg energy positif..kdg diam dl lbh baik, merenung sejenak, atau kata istilah sekarang..time out… sambil berdoa..
Lewat ilustrasi di PSPA itu..akhirnya diri ini mulai lbh byk memaklumi perilaku org yg kita cintai..jd lbh mdh menganggap wajar…
subhanallah..klo lg error..diri ini pun meminta maaf..krn meminta maaf itu energy positifnya besar… ke anak minta maaf...tanpa sadar, mengajarkan anak utk bisa meminta maaf kpd orangtuanya.. spt kata pak Ihsan dlm insersinya “kita bukan malaikat”…
  

Ilustrasi dibawah ini.. membuatku jd berfikir..betapa Allah sudah menciptakan ukuran otak korteks dg volume yg besar, dibandingkan dg ukuran otak reptile dg ukuran volume yg lbh kecil..tapi kenapa sebagian besar manusia (termasuk saya) lbh mdh yg masuk di alam bwh sadar itu yg lwt otak reptilenya..
Betapa memang pentingnya utk memilah2 informasi yg masuk kedlm otak anak sejak dini….krn yg menstimulasi adalah lingkungannya..terlebih orangtuanya..hiiii..syereeem..ampuni aku ya robb..





Begitulah sahabt Muslih.. semoga kita bisa saling mengingatkan tentang otak korteks yg terstimulasi lwt energy positif orangtuanya.. sdg.. energy negative menstimulasi otak reptilenya mjd lebih dominan..hiiii syeremmm.. semoga kita masih diberi kesempatan oleh Allah utk terus mengubah cara berkomunikasi kita kepada anak2…

Jzkk wassalam,
Eva-orangtua yang sedang belajar jadi orangtua setelah jadi orangtua..


0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "