Dosa Luaran Dosa Dalaman


Alhamdulillah ya Allah.. Atas semua karuniaMu baik yang kuketahui tak kuketahui..yang terkatakan dan tak terkatakan
Sampaikanlah shalawat beriring salam kepada nabi besar Muhammad SAW kekasihMu yang termulia disisiMu

Tulisan ini kutulis berdasar pengamatan, pengalaman, rasa dan setetes ilmu dariNya..untuk muhasabah diri dengan tujuan taqorrub ilallah.. dan terus semangat bermujahaddah menuju perjalanan pulangku kepadaNya. Bagi yang berbeda pemahaman, sudilah memaafkan, perbedaan itu rahmat.

Sebagai seorang hambaNya yang dhoif, diri ini tak luput dari kesalahan. Hari demi hari jika tidak aware, begitu banyak dosa demi dosa yang diperbuat. Dosa demi dosa berlalu, hari akhir semakin dekat. sudahkah diri ini terus memperbaiki diri?

Pada kesempatan kali ini, ijinkan aku memecah pemahaman dosa menjadi dua, dosa luaran dan dosa dalaman.
Apa itu dosa luaran? Dosa luaran itu dapat terlihat dan lebih mudah dievaluasi, seperti contohnya tidak memakai jilbab bagi kaum muslimah', tidak melaksanakan sholat fardhu, tidak menunaikan zakat, tidak menjalankan puasa dan dosa maksiat syariat lainnya. Sedangkan dosa dalaman itu yang secara kasat mata tak terlihat tapi ada di hati kita seperti sifat iri/dengki/hasad dan sombong/angkuh. Dosa dalaman ini tidak kelihatan tapi bisa menjadi bahaya laten yang lama2 membesar tanpa kita ketahui.

Sekarang kita ambil contoh dosa luaran, yaitu tidak memakai jilbab. Di Alquran surat Al Ahzab : 59 yang artinya :“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dan ternyata perintah berjilbab tidak hanya ditegaskan sekali saja, namun masih ada ayat lain yang juga memperkuat hukum berjilbab :
“Dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya….” ( QS. An-Nur: 31)

Kaum muslimah dengan berbekal 2 ayat ini seharusnya menggunakan jilbab. Bagaimana jika tidak? Sebagian mereka beralasan yang penting hatinya. Ada bilang belum siap so tunggu hidayah datang. Apa benar tunggu hidayah datang? Atau menjemput hidayah, karena menurut surat Ar Ra'd 11 Allah tak akan mengubah suatu kaum jika kaum itu tak mau berubah.

Sesungguhnya dibalik perintah Allah itu terdapat cintaNya. Dia mewajibkannya karena Dia mencintai hambaNya, untuk kebaikan di dunia dan di akhirat.

Apa benar yang penting hatinya (dalamannya)? Klo menurutku luaran itu penting juga, luaran yang diridhoiNya. Ada hikmah swaktu berhaji disaat ihram, Allah memerintahkan kita untuk "menyempurnakan" penampilan kita sebelum melakukan ritual haji diantaranya menutup aurat dengan sempurna. Hikmah yang kurasakan untuk 'bertemu denganNya" mendekatkan diri padaNya perlu "menyempurnakan" penampilan kita, agar tampil terbaik buatNya. Jika Allah senang, Dia akan senang kita berada dekat denganNya. Subhanallah.. So why not wearing jilbab ukhti? Biar semakin dekat denganNya.

Begitu juga perintah Allah lainnya seperti sholat, zakat, puasa, dll..semuanya buat kebaikan kita..semuanya tanda cintaNya, dengan merasakan Dia. Jika bisa merasakan Dia dalam menjalankan perintah syariat dariNya, semua jadi nikmat semua jadi kebutuhan tidak lagi hanya sebatas kewajiban.

Kembali ke masalah hati. Didalam hati itu, juga ada penyakit hati itulah dosa daleman, berbahaya laten karena ga dapat dilihat tapi harus merasakan. Diantaranya iri/dengki/hasad dan sombong. Dalil mengenai sombong adalah sebagai berikut:
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Qashash:83)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. “ (QS. Luqman:18)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk sorga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar atom.”
“Kemuliaan adalah pakaianKu dan sombong adalah jubahKu. Siapa yang mengambil sedikit dari keduanya akan Ku adzab.”  -  hadist Qudsi
Jika dirasakan Allah sungguh tak menyukai hambaNya yang sombong dan tegas ganjaran dariNya.
Dalam kehidupan sehari2 jika tidak aware akan makna sombong, bisa-bisa kita terjeblos di dalamnya. Merasa lebih hebat dari yang lain, meremehkan orang lain bahkan menghina orang yang tidak memiliki kelebihan yang ia miliki.

Begitu juga dalam kehidupan beragama, hingga kita sebagian kaum muslimin tanpa sadar merasa berbangga dari agama lain. Tanpa sadar merendahkan agama lain. Padahal kita bukan Tuhan, yang bisa menjudge mereka menjadi ahli neraka. Semua adalah rahasiaNya..kita sebagai makhlukNya seharusnya saling berkasih sayang; walau berbeda tapi tetap satu yaitu sama2 makhlukNya.
walau agama islam adalah agama yang diridhoi Allah, bukan berarti kita menganggap rendah agama lain. Ya Allah, jadikanlah kami hambaMu yang jauh dari sifat sombong dan selalu berkasih sayang dengan semua makhlukMu dibumi langit dan seluruh ciptaanMu.

Segala materi yang kita miliki baik berupa kekayaan, kepandaian, kecantikan, kedudukan, jabatan dll bisa menjadikan suatu kebanggaan yang berlebihan sehingga menimbulkan sifat sombong. Padahal semua ini adalah titipanNya bukan milik kita. Ingatlah hadits nabi "kibr (merasa diri lebih hebat), jangankan surganya baunya saja ga tercium." Bagaimana cara menghilangkannya? Manusia diberi alarm jiwa olehNya. Seperti yang ada di Alquran Albaqarah 38 "barangsiapa mengikuti petunjukKu, tiada ia takut tidak pula bersedih hati". Disaat tidak mengikuti petunjukNya alarm jiwa berbunyi. Disaat merasa sombong, segeralah beristighfar kepadaNya dan gunakan doa sebagai senjata (HR doa adalah senjatanya orang mukmin). Ya Allah, ampunilah dosaku yang ada sifat sombong. Lahawla walaa quwwata illabillah. Selain itu, disaat berjalan tundukkan pandangan sehingga frekuensi sombong yang letaknya di frekuensi tinggi (di kepala) menjadi turun ke frekuensi tawadhu, di dada sehingga hanya merasakan Allah dan alam semesta yang ada di sekitar kita.

Bagaimana dengan hasad/iri dengki.
“Jauhilah iri dengki. Karena sesungguhnya iri dengki itu akan memakan kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud).

Orang yang iri ini, sedih terhadap kelebihan yang terlihat dalam diri seseorang atau kebaikan yang mendapat pujian. Iri ini menimbulkan dendam kebencian.Ia tidak menyukai kemajuan yang dimiliki oranglain.
meskipun ia telah dikarunia Alloh swt kelebihan –-bahkan lebih banyak-- , ia tetap saja iri (tidak rela) bila Alloh swt berkenan memberikan kelebihan kepada orang lain atau orang-orang yang dikehendakiNya. Inilah orang yang hari-harinya tersiksa dan tersibukkan dengan kelebihan-kelebihan orang lain.

Penyakit iri memang sangat berbahaya, kebaikan yang kita susun dengan jerih payah bisa lenyap begitu saja, hanya karena iri hati itu ada pada diri kita. Untuk melenyapkannya, berdasar informasi yang kubaca salah satunya adalah dengan mengucapkan salam. Sebab ucapan salam bisa menumbuhkan rasa saling mencintai. Dan saling mencintai itu bisa melenyapkan iri hati. Sebagaimana sabda Rosululloh saw: “Telah merayap kepada kalian penyakit umat-umat terdahulu. Ia adalah pemangkas. Pemangkas dien (agama) dan bukan pemangkas rambut. Demi yang jiwa Muhammad berada dalam tanganNya, kalian semua tidaklah beriman, sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang apabila kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Rosululloh saw bersabda: “sebarkanlah salam diantara kalian”. (HR Muslim).

Menurutku pribadi, ga ada ruginya bahkan beruntunglah orang yang bisa ikut berbahagia atas keberhasilan orang lain. Ucapkanlah" alhamdulillah semoga apa yang kamu peroleh membawa keberkahan dan kebaikan di dunia maupun di akhirat." Saat kita mengucapkannya, hati kita akan lapang dan Allah bertambah mencintai kita. Subhanallah, Allah, jadikanlah kami hambaMu yang jauh dari sifat iri dengki, ampunilah dosa kami yang masih ada setetes iri di hati kami, laahawla walaa quwwata illa billah. Disaat berdoa seperti itu, hati kita akan damai nyaman. Dan untuk mengikisnya lebih dalam, begitu banyak wadah majelis zikir untuk membersihkan hati kita.

Apakah yang harus dilakukan saat bertemu orang yang iri dengki atau sombong buat dosa dalaman dan tidak menjalankan syariat buat dosa luaran? Haruskah kita membencinya, bahkan kita ikut merasa lbh tidak sombong tidak iri dibanding dia? Doakanlah " Ya Allah ampunilah dosaku jika masih ada setetes kesombongan di hati ini, begitu juga dengan dia Allah..ampunilah dosanya ya Allah, bukakanlah pintu hatinya.lahawla walaa quwwata illa billah.

Dosa luaran dan dosa dalaman semuanya pada dasarnya adalah dosa yang harus dijauhi...bisa jadi kiamat tak lama lagi. Disaat itu tiba, mampukah kita mempertanggungjawabkan perbuatan kita di mata Allah. Apakah luaran dulu yang mau diperbaiki atau dalaman dulu yang diperbaiki atau secara simultan memperbaikinya secara bersama. Indikator sudah berhasil diperbaiki, tiada khawatir was2 dan gelisah..damai aman tentram sebagaimana terdapat pada surat Al Baqarah : 38 "Barangsiapa mengikuti petunjukKu, tiada rasa takut pada mereka dan mereka tidak pula bersedih hati". Apapun itu, semua perintahNya baik luaran dalaman adalah wujud kasih sayangNya, semuanya untuk kebaikan dunia akhirat. Yakinlah dibalik itu ada kado2 indah buat kita dariNya. There's nothing that Allah can't do. Except Allah never stop loving u. Allah mencintai prosesnya, bukan hasilnya. Wallahualambissawab.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu illaik.

Kidung Rumekso Ing Wengi


Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
niwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirno

Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak

Pagupakaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Lan sagung pra rasul
Pinayungan ing Hyang Suksma
Ati Adam utekku baginda Esis
Pangucapku ya Musa

Napasku nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakup pamiryarsaningwang
Dawud suwaraku mangke
Nabi brahim nyawaku
Nabi Sleman kasekten mami
Nabi Yusuf rupeng wang
Edris ing rambutku
Baginda Ngali kuliting wang
Abubakar getih daging Ngumar singgih
Balung baginda ngusman

Sumsumingsun Patimah linuwih
Siti aminah bayuning angga
Ayup ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku ya Muhammad
Pamuluku Rasul
Pinayungan Adam Kawa
Sampun pepak sakathahe para nabi
Dadya sarira tunggal

……………………………………..

Terjemahan dalam bahasa indonesia:
 
Ada kidung rumekso ing wengi
Yang menjadikan kuat selamat, terbebas dari semua penyakit
Terbebas dari segala petaka
Jin dan setanpun tidak mau
Segala jenis sihir tidak berani
Apalagi perbuatan jahat
Guna-guna tersingkir
Api menjadi air
Pencuripun menjauh dariku
Segala bahaya akan lenyap

Semua penyakit pulang ketempat asalnya
Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih
Semua senjata tidak mengena
Bagaikan kapuk jatuh dibesi
Segenap racun menjadi tawar
Binatang buas menjadi jinak
Pohon ajaib, tanah angker
Lubang landak, gua orang,
Tanah miring dan sarang merak

Kandangnya semua badak
Meski batu dan laut mengering
Pada akhirnya semua selamat
Sebab badannya selamat
Dikelilingi oleh bidadari,
Yang dijaga oleh malaikat,
Dan semua para nabi dan rasul
Dalam lindungan Tuhan
Hatiku Adam dan otakku nabi Sis
Ucapanku adalah nabi Musa

Nafasku nabi Isa yang teramat mulia
Nabi Yakup pendenganranku
Nabi Daud menjadi suaraku
Nabi Ibrahim sebagai nyawaku
Nabi sulaiman menjadi kesaktianku
Nabi Yusuf menjadi rupaku
Nabi Idris menjadi rambutku
Ali sebagai kulitku
Abubakar darahku dan Umar dagingku
Sedangkan Usman sebagai tulangku

Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia
Siti fatimah sebagai kekuatan badanku
Nabi Ayub ada didalam ususku
Nabi Nuh didalam jantungku
Nabi Yunus didalam otakku
Mataku ialah Nabi Muhammad.
Airl mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa
Maka lengkaplah semua rasul
Yang menjadi satu badan

…………………………………

Bersatu


Seringkali kita mendengar kata bersatu. Namun ternyata kata itu hanyalah sebatas slogan belaka. Slogan yang seringkali diutarakan tapi dalam hati masih jauh dari makna itu. Padahal jika sampai menelusup ke dalam hati subhanallah akan terpancar cahaya dari insan kamil, membuat hidup kita menjadi terang benderang sehingga semua masalah bukanlah masalah tapi solusi akan terbuka.

Sesungguhnya bersatu adalah cahaya. Namun untuk memperolehnya bukanlah mudah tapi bisa. Lawan bersatu adalah bercerai berai. Bercerai berai itu terjadi karena adanya perbedaan dalam hal persepsi, pandangan, keinginan, wawasan, budaya, suku, agama, ras, golongan dan lain sebagainya. Manusia itu kecenderungannya mengedepankan perbedaan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, karena kecenderungan mereka ingin menang sendiri; itulah egois. Hanya segelintir orang yang tidak egois, yang mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan ego. Mereka anggap itu bahagia disaat kepentingan ego berhasil didapat. Padahal itu salah besar, disaat kepentingan ego menang, hati nurani menangis karena mereka ingin kepentingan bersama yang didahulukan. Jiwapun menangis karena mereka tidak mau ada yang menang dan kalah tapi yang jiwa inginkan bersama-sama demi kepentingan bersama.

Tahukah saudara-saudariku bahwa sebenarnya ada satu hal yang secara universal bisa membuat kita bersatu? Yaitu tauhid atau berketuhanan. Semua insan kamil pada hakikatnya merindukan Tuhan. Tapi memang karena perilaku nya menjadi terhalang oleh mereka sendiri. Insan kamil didesain Dia dari laul mahfuz merindukan Tuhannya karena inna lillahi wainna ilaihi rojiun, segala sesuatu milik Allah dan kembali pada Allah. Semuanya merindukan kembali padaNya termasuk merindukan perjumpaan denganNya, karena begitulah Allah mendesain.

Bersatu sangatlah mungkin karena itulah kehendak Tuhan, karena Dia menginginkan semuanya masuk surga. Karena jika bersatu, artinya surga semakin terbuka lebar pada semua orang. Tidak ada yang buruk disaat bersatu, semuanya akan menjadi indah sebagaimana keindahan Sang Maha Indah dengan jamaliyahNya yang ada di bumi, langit dan seluruh alam semesta beserta seisinya, subhanallah. Bersatu in the name of Allah The most precious the most merciful, adalah kebutuhan umat manusia. Disaat bersatu, cahayaNya akan terpancar kepada semua umat di bumi langit alam semesta raya dan seluruh isinya sehingga membuat hati kita bahagia, damai, tentram, jiwa dan raga.

Bersatu dalam berketuhanan adalah kunci keselamatan dan berkah Allah bagi semuanya, di dunia dan di akhirat, sebagaimana kita mengucapkan salam assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.Aura alam semestapun akan akan indah dengan kehijauannya, melambangkan surga di dunia, membuat hati manusia bertambah tentram, subhanallah. Sedangkan kebalikannya, jika bercerai berai, aura alam semeata akan memerah, melambangkan neraka di dunia, membuat hati manusia menjadi gundah gulana, was-was dan gelisah, naudzubillah minzalik. Bersatu itu saling mendoakan yang artinya berkasih sayang dengan rahman rahimNya menyelimuti kita semua. Hati kita tertautkan oleh taliNya yang sangat kuat dan tak mudah putus.alangkah indahnya jika semua bisa merasakan itu.

Semua manusia fitrahnya merindukan Tuhannya. Ya, dengan tauhid semuanya akan indah. Semua insan mempunyai rasa berketuhanan, siapapun ia, karena demikianlah Tuhan menciptakan makhlukNya. Semua perbedaan yang ada di muka bumi dapat dibaurkan dengan rasa berketuhanan. Nabi Muhammad bersabda, "perbedaan itu rahmat". Perbedaan itu indah, warna warni cahayaNya. Rahmat itu indah, karena rahmat itu cahaya yang menyinari semua makhluk yang ada di bumi, langit dan seluruh alam semesta beserta isinya. Jika semua bercahaya warna warni karena keaneka ragaman perbedaan, semua akan terkesima dengan keindahanNya, jamaliyahNya. Perbedaan itu akan menjadi indah dengan sendirinya.

Manusia tak akan bersatu jika belum merasakan makna kebahagiaan. Betapa nikmatnya artinya momen manis bersama bahagia. Dimana disebutkan di alquran surat al Baqarah:38,"...barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." Yang makna harfiahnya, barangsiapa mengikuti petunjukNya, akan bahagia, tiada rasa khawatir, was-was dan gelisah. Bersatu adalah petunjukNya, sebagaimana disebutkan di Alquran surat Annisa:100, "Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rejeki) yang banyak...". Salah cara berhijrah di jalan Allah adalah dengan bersatu tanpa pandang bulu, siapapun, dimanapun, berapapun, semuanya bersatu. Salah satu cara bersatu dengan mendahulukan kepentingan bersama, disaat itu pula, "KRAK" ke Allah. Ada hijab/tabir yang menghalangi kita ke Dia terpatahkan, sehingga kita lebih mudah "melihatNya dan merasakanNya" dengan mata batin
kita, membuat hati kita lebih mudah merasakan kebahagiaan bersamaNya, subhanallah. Karena, sebagaimanapun sebesar apapun nikmat-nikmat duniawi yang berbau materi, tiada lebih nikmat daripada nikmat bahagia bersamaNya, speechless. Dengan bersatu karena Nya, kita akan merasakan kebahagiaan bersamaNya. Ya, bersatulah karena Tuhan, full of light, in the world and the heaven, akhirat dapat dunia dapatkan. Tapi jika bersatu karena dunia saja, hanya dunia yang kita dapat, dan akhirnya tiada yang dibawa mati. Wallahualam bissawab.

Semoga Allah mentakdirkan diri kita untuk bersatu di bumi, langit dan alam semesta beserta isinya. Sehingga nur NYa senantiasa menyinari jiwa raga kita semua, untuk terus berkarya dalam rangka pengabdian kita kepadaNya. Amin ya robbal alamin. Lahawla walaa quwwata illa billahil aliyyil adzim.
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "