Puisi-puisi sufi rabiah al adawiyah




I
Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta
Hatinya menggelepar menahan dahaga rindu
Cinta digenggam walau apapun terjadi
Tatkala terputus, ia sambung seperti mula
Lika-liku cinta, terkadang bertemu surga
Menikmati pertemuan indah dan abadi
Tapi tak jarang bertemu neraka
Dalam pertarungan yang tiada berpantai

II
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu
Cinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
Bagi-Mu pujian untuk semua itu

III
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusian-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu

IV
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

V
Aku mengabdi kepada Tuhan
bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku pada-Nya
Ya Allah, jika aku menyembah-Mu
karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembah-Mu
karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu
yang abadi padaku

VI
Alangkah buruknya,
Orang yang menyembah Allah
Lantaran mengharap surga
Dan ingin diselamatkan dari api neraka

Seandainya surga dan neraka tak ada
Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?

Aku menyembah Allah
Lantaran mengharap ridha-Nya
Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya
Sudah cukup menggerakkan hatiku
Untuk menyembah-Mu

VII
Sulit menjelaskan apa hakikat cinta
Ia kerinduan dari gambaran perasaan
Hanya orang
yang merasakan dan mengetahui
Bagaimana mungkin
Engkau dapat menggambarkan
Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilang
dari hadapan-Nya, walau ujudmu
Masih ada karena hatimu gembira yang
Membuat lidahmu kelu

VIII
Andai cintaku
Di sisimu sesuai dengan apa
Yang kulihat dalam mimpi
Berarti umurku telah terlewati
Tanpa sedikit pun memberi makna

IX
Tuhan, semua yang aku dengar
di alam raya ini, dari ciptaan-Mu
Kicauan burung, desiran dedaunan
Gemericik air pancuran
Senandung burung tekukur
Sepoian angin, gelegar guruh
Dan kilat yang berkejaran
Kini
Aku pahami sebagai pertanda
Atas keagungan-Mu
Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mu
dan
Sebagai kabar berita bagi manusia
Bahwa tak satu pun ada
Yang menandingi dan menyekutui-Mu

X
Bekalku memang masih sedikit
Sedang aku belum melihat tujuanku
Apakah aku meratapi nasibku
Karena bekalku yang masih kurang
Atau karena jauh di jalan yang ‘kan kutempuh
Apakah Engkau akan membakarku
O, tujuan hidupku
Di mana lagi tumpuan harapanku pada-Mu
Kepada siapa lagi aku mengadu?

XI
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa dengan-Mu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakan
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki

XII
Ya Tuhan, lenganku telah patah
Aku merasa penderitaan yang hebat atas segala
yang telah menimpaku
Aku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabar
Namun aku masih bertanya-tanya
Dan mencari-cari jawabannya
Apakah Engkau ridha akan aku
Ya, Ya Allah
O Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikiranku

XIII
Ya Allah
Aku berlindung pada Engkau
Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau
Dan dari setiap hambatan
Yang akan menghalangi Engkau
Dari aku

XIV
Ya Illahi Rabbi
Malam telah berlalu
Dan siang datang menghampiri
Oh andaikan malam selalu datang
Tentu aku akan bahagia
Demi keagungan-Mu
Walau Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu
Aku akan tetap menanti di depannya
Karena hatiku telah terpaut pada-Mu

XV
Tuhanku
Tenggelamkan diriku ke dalam lautan
Keikhlasan mencintai-M
Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku
Selain berdzikir kepada-Mu

*****

Referensi:

Asfari MS dan Sukatno CR (Editor), Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah, Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, Cetakan Keempat Juni 1999.

sumber : http://dwikisetiyawan.wordpress.com/2011/04/29/puisi-puisi-sufi-rabiah-al-adawiyah/

Munajat Imam Ali Zainal Abidin as


Dikutip dari kitab "Miftah at Thariq - Pembuka Jalan Spiritual Thariqah Hasan wa Husein"
Munajat ini merupakan ajaran dari guru kami Imam Ali Zainal Abidin as, yang termuat didalam kitab “Shahifah Sajjadiyyah.” Munajat ini diajarkan oleh beliau kepada para murid-muridnya yang mengikuti suluk dibawah bimbingan beliau, sehingga doa ini dinamai “Munajat al muridin” yang merupakan bacaan doa bagi para murid dan pengikut thariqah Hasan – Husein. Maulana Syaikh Ghauts al Hasan ra, menganjurkan agar munajat ini dibaca sekurang-kurangnya setiap malam jum’at, setelah selesai melaksanakan dzikir.

Siapapun yang mengharapkan keberhasilan didalam suluk, untuk dapat memperoleh cinta dan keridhaan Allah Ta’ala, hendaknya senantiasa mengamalkan doa ini, dan melaksanakannya didalam bentuk nyata pada perjalanan hidup dan kehidupannya.

Tsumma ilaa hadhrati Maulana Imam Ali Zainal Abidin as, al Fatihah.
Munajatul Muriidin

Bismillahirrahmaanirrahiim
Allahumma Shalli ala Muhammad wa Alihi Muhammad



Maha Suci Engkau yaa Allah .......
Alangkah suramnya jalan bagi mereka yang tidak memperoleh petunjuk
Alangkah terangnya jalan bagi mereka yang Engkau beri petunjuk

Ilahi .......
Bimbinglah kami kepada jalan menuju Mu
Lapangkanlah bagi kami jalan itu
Dekatkanlah bagi kami sesuatu yang sebelumnya jauh
Mudahkanlah bagi kami sesuatu yang sebelumnya berat dan sulit

Ilahi .......
Gabungkanlah kami dengan hamba-hamba Mu
Yang berlari cepat menuju (keridhaan) Mu
Yang senantiasa mengetuk pintu Mu
Yang malam dan siangnya beribadah kepada Mu
Yang bergetar takut karena Kebesaran Mu
Gabungkanlah kami dengan hamba-hamba Mu
Yang Engkau bersihkan tempat minumnya (hati)
Yang Engkau sampaikan pada maksudnya
Yang Engkau penuhi permintaannya
Yang Engkau puaskan hasratnya
Gabungkanlah kami dengan hamba-hamba Mu
Yang Engkau penuhi hatinya dengan cinta Mu
Yang Engkau hilangkan dahaganya dengan kemurnian minuman Mu
Karena Engkau yaa Illahi, mereka memperoleh kenikmatan menyeru Mu
Dari Mu, mereka mencapai puncak cita-citanya

Wahai Dzat Yang Menyambut orang-orang yang menemui Mu
Wahai Dzat Yang kembali kepada mereka dengan melimpahkan karunia Mu
Wahai Dzat Yang mengasihi orang-orang yang lalai mengingat Mu
Wahai Dzat yang mencintai orang-orang yang tertarik kepada pintu Mu

Aku memohon padamu yaa Ilahi .......
Kelompokkanlah kami dengan hamba-hamba yang paling banyak mendapatkan karunia Mu
yang paling tinggi kedudukannya disisi Mu
yang paling besar memperoleh bagian cinta Mu
yang paling utama dalam marifat kepada Mu
Ilahi .......
Untuk Mu saja tercurah himmahku
kepada Mu terpusat hasratku
hanya Engkaulah dambaan hatiku, bukan yang lain.
karena Engkaulah aku tegak terjaga, bukan karena yang lain.
Penyaksian kepada Mu, yang menyejukkan hatiku
Pertemuan dengan Mu, yang menjadi kecintaanku
Engkaulah dambaan hatiku
Cinta Mu tumpuan harapanku
Dengan kasih Mu, rinduku bergelora

Ilahi .......
Ridha Mu yang menjadi tujuanku
Memandang Mu, yang selalu aku perlukan
Mendampingi Mu, yang selalu aku inginkan
Mendekati Mu, yang menjadi puncak permohonanku
Menyebut Mu, yang membuatku damai dan tenteram

Ilahi .......
Disisi Mu, penawar segala deritaku
Engkaulah penyembuh lukaku
Penyejuk dukaku
Penghilang sengsaraku.

Ilahi .......
Jadilah Engkau sahabatku dalam kesunyian
Yang menolongku dari kejahatan diriku
Yang memaafkan ketergelinciranku
Yang menerima taubatku
Yang mengabulkan doaku
Yang melindungi dan menjagaku
Yang membuat kemiskinanku menjadi kekayaan

Jangan putuskan aku dari sisi Mu, jangan jauhkan aku dari Mu
Wahai Engkau nikmat dan surgaku, dunia dan akhiratku.
Wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Demi haqq Sayyidina al Musthafa Rasulullah Muhammad dan Ahlulbaitnya Alaihimu Shalatu wa Salam, serta demi kehormatan para Syaikh thariqah Hasan – Husein, Kabulkanlah doaku yaa Allah

sumber : http://almazdah.blogspot.com/2010/08/munajat-imam-ali-zainal-abidin-as

"Life was like a box of chocolates. You never know what you're gonna get."


Alhamdulillah, segala puji hanya milik-NYA, atas segala karunia nikmat yang DIA berikan..yang kuketahui dan yang tidak kuketahui.
Shalawat beriring salam..kepada baginda rasulullah SAW..

Film FORREST GUMP, begitu menginspirasi. Sosok sederhana, so simple...hidupnya untuk sekarang, buat untuk nanti...ia melakukan apa yang mau ia lakukan, tanpa berfikir terlalu banyak bla - bla nya. Di jaman sekarang ini, sulit menemukan orang seperti Forrest Gump..seperti saya termasuk di dalamnya. Ia selalu meng-quoute kata ibunda tercinta.. " My momma always said, "Life was like a box of chocolates. You never know what you're gonna get."

Forrest Gump tidak pernah ada bayangan, ia bakal menjadi orang kaya, dengan kepolosannya, dan keterbatasan IQ nya... semuanya hanya lewat semboyan itu. Disaat mendapatkan itu pun, biasa - biasa saja. Jujur..buat saya, semboyan hidup Forrest Gump, jika ditafakuri, itu qurani... karena sehebat apapun manusia menduga, tidak ada yang jauh lebih hebat dari kemahadahsyatan Allah dalam memutuskan sesuatu, menentukan takdir seseorang. Allah Yang Maha Pengatur..sudah dengan Maha Rapihnya mengatur kehidupan seseorang, dalam kerahasiaanNYA. Forrest Gump, menjadi orang yang sukses, walau ia tidak tau bahwa ia adalah orang sukses... sehingga tidak membuatnya besar kepala...semua ditanggapi adem ayem, biasa-biasa saja.

Alangkah indahnya hidup ini, jika bisa terus mengikuti ketetapanNYA..rela diatur olehNYA. Akal mempunyai keterbatasan untuk berfikir terlalu pusying, memikirkan hari esok akan seperti apa. Sesungguhnya, manusia itu merugi jika ikut campur urusanNYA terlalu dalam..istilah gaul sekarang, "cape' dehh'...

Seperti contohnya, disaat sedang mengajari si sulung ujian, kadang terbersit panjang angan2..apakah adik2nya si kembar mampu kah mengikuti pelajaran yang sulit2, seperti kakaknya..apakah mereka bisa menyerap pelajaran nantinya?..kadang pusing sendiri. Padahal..masih jauh..sudah dipikirkan, itu merugikan diri sendiri. Aku nulis ini, untuk menyadar-nyadarkan diri saya, tiada yang tau..semua sudah diaturNYA..
Kemampuan ku sebatas berikhtiar, tanpa melihat hasil..

Kecenderungan manusia, termasuk yang nulis, kadang sering melirik hasil dalam melakukan sesuatu, sehingga akhirnya jadi pusing kepala sendiri. Semoga Allah memudahkan jalannya..menjadi orang yang simpel, sederhana.. ga terlalu banyak mikir..JUST DO IT THE BEST in a simple way..

Berikan jalan ya robbi..sebagaimana..panutanku.. baginda rasulullah dengan segala kesederhanaannya, tapi beliau adalah manusia termulia disisi ALlah dan sisi manusia hingga akhir zaman nanti... amiiin..
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "