Disaatku Kumelihat Bulan & 1 Bintang


Wahai Allah,
Tidak terasa hari berganti hari, bulan berganti bulan...
Rasanya masih teringat momen2 indah bersama-Mu disana.
JamuanMU dalam susah maupun senang, semakin direnungi, begitu indah
Karena karunia hikmah dari Engkau sebagai tanda cinta buat kami.
Segala puji hanya MilikMu ya Allah..
Sampaikanlah..shalawat & salam kepada Rasulullah saw...

Kali ini.. kuingin merenungi hikmah dibalik Kumelihat Bulan & 1 Bintang..
Sejak tiba di tanah suci Makkah..KAU tampakkan padaku hanya 1 bintang..di langit..
hanya 1 bintang..kumerindukan..dim
ana bulan..
Disaat sholat di lantai 4 Masjidil Haram... kala terakhir untuk bergegas menuju Aziziyah..
Sedih, harap-harap cemas bercampur menjadi satu... kerinduan menyeruak..karena harus berpisah dengan rumah Sang Pemilik Ka'bah.. yang mana..kenikmatan beribadahnya luarbiasa..
Kutatap langit.. hanya 1 bintang di langit.. di dalam hati kuberdoa, "Ya Allah, jadikanlah bintang itu menjadi saksi.. di akhirat kelak.. bahwa aku pernah disini..berharap hanya keridhoanMU".

Saat menginap di apartemen Zahir di wilayah Aziziyah, sebelum menuju Mina.
KAU takdirkan aku untuk datang bulan..
Sempat kerinduan untuk sholat seperti jamaah yang lain menyergap..
disaat sholat berjamaah bersama 200 lebih jamaah..
beratapkan langit di lantai paling atas apartemen..
Namun dari ENGKAU tidaklah pernah salah..

Saatku tatap langitmu yang menghitam...penuh misteri keindahannya..
Hanya ada bulan dan 1 bintang... seperti ingin bicara...
Apalah ya Robbi.. yang akan KAU hidangkan dalam jamuanMU ini..
di atas langit masjidil haram..kau tampakkan aku 1 bintang..
dan di atas langit apartemen ini.. kerinduanku untuk menatap bulan.. terjawab.. dan 1 bintang terus menjadi saksi bisu..
KerinduanKU menyergap untuk lebih mengenalMU..
Kutundukkan wajahku...kubuka terjemahan alquran randomly..
Diri ini terhenyak...disaat itu.. yang terbuka adalah

surat Al An'am ayat 75-79
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

Kutatap langit dalam2..sampai tidak berkedip..apakah ini jamuanMU ya Robb?..

Kuteringat disaat kumembaca buku Agus Mustafa "Pusaran Energi Ka'bah"...Kurenungi lagi.. Bahwa Nabi Ibrahim memperoleh keyakinannya tentang Allah itu setelah melakukan proses "diskusi" panjang dengan alam sekitarnya. Allah memperlihatkan keagungan ilmu-Nya di alam semesta kepada Nabi Ibrahim, sehingga beliau akhirnya memperoleh keyakinan yang sangat teguh bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Perkasa dibalik semua eksistensi ini.

Demikian panjang dan mendalam dalam proses pencarian Tuhan itu, sehingga keyakinan yang diperoleh Nabi Ibrahim bukanlah sekedar di kulit saja, melainkan berakar sangat dalam, menghujam jiwanya. Keyakinan seperti ini tidak mudah goyah, bahkan tidak akan pernah goyah lagi.

Diceritakan suatu ketika Bilal seperti bisa, mengumandangkan azan subuh. Biasanya, sebelum azan Subuh itu selesai, Rasulullah sudah berada di dalam masjid untuk kemudian mempimpin sholat berjamaah bersama para sahabat. Namun, tidak seperti biasa, Rasulullah Muhammad belum juga hadir meskipun Bilal sudah menyelesaikan kalimat terakhir azannya.
Ditunggu beberapa saat oleh Bilal dan para sahabat. Rasulullah tidak juga muncul di masjid. Akhirnya karna khawatir terjadi sesuatu, maka Bilal pun memutuskan menjemput Nabi, yang 'rumahnya' bersebelahan dengan masjid tersebut.
Pintu bilik rumah Nabi diketuk2 oleh Bilal sambil mengucapkan salam. Tidak langsung ada jawaban dari dalam bilik. Namun sejurus kemudian, Nabi muncul sambil menjawab salam. Dan kemudian mempersilakan Bilal masuk. Apakah yang dilihat oleh Bilal? Ia melihat Nabi dalam keadaan yang sangat mengharukan. Airmata berlinangan di pipi beliau. Matanya sembab, menunjukkan betapa beliau menangis cukup lama, semalam.
Karena khawatir melihat kondisi Nabi, Bilal pun bertanya kepada beliau. Ada apakah gerangan, sehingga Rasulullah menangis seperti itu. Apakah Nabi sakit?. Atau Nabi ditegur oleh Allah? ataukah ada kejadian hebat lainnya? Maka Rasulullah menjawab, bahwa beliau semalam telah menerima wahyu dari Allah. Lantas beliau membacakan QS Ali Imran 190-191.. yang artinya..
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."..

Kisah diatas menggugah diri ini..sebegitu dahsyatnya, Rasulullah disaat mendapatkan wahyu tersebut.. .. Kurenungi makna dari jamuan-Mu ya robbi. Semoga ini adalah pertanda, keridhoan-Mu untuk memulai perjalanan panjang ini.. Amiin, Allahumma amiin.. mohon bimbing aku saudara/i ku...
Hanya Allah sajalah yang bisa membalasnya, atas segala yang tak terkatakan..ta' terhingga..


Wallahualam bissawab..

Subhanakallahumma wabihamdika,
asyhadu alla ilaaha illa anta..
astaghfiruka wa'atubu illaik..

duri...9feb'10

CURHATKU UNTUK IBUNDA TERCINTA

Wahai Allah..
Diri ini ingin mencurahkan isi hati..untuk mamaku tersayang...
Sebelum kumencurahkannya ya Allah..
sampaikanlah shalawat dan salamku..kepada nabiMu yang Mulia..Nabi besar Muhammad SAW..salam dan shalawat..dari seorang hambaMu yang hina bagai debu yang berhembus di bumi ciptaanMu..sampaikan salam takziim kami sedalam-dalamnya padanya..KekasihMu yang Paling Mulia disisi-Mu..

Aku bersyukurMu..ya Allah..
Kuterlahir kedunia lewat rahimnya..
Suka duka kehidupan kami lewati bersama..bersama keluarga kami..
Namun semakin dirasakan, hanyalah keindahan yang kurasakan..

Curahan kasih sayangnya Wahai Allah....dengan gayanya apa adanya.. Perhatiannya..ketelitianny
a...kedetailannya...kerjakerasnya..mujahadahnya.. keperkasaannya..dan lain2 yg tidak bisa kusebutkan satu persatu..
Semakin membuatku bertambah sayang kepadanya.. wahai Allah
begitu banyak kebaikan yang ibundaku perbuat hingga sekarang.
walau sudah menikah ia masih semangat sekali membantu apa yang bisa ia bantu untuk anak2nya..

Ya Allah, Ya Rahmaan..Ya Rahiim..
hanya dengan melihat tangannya..yang mulai mengeriput..yang menorehkan buratan2.. melelehlah buliran airmata dari hati…
karena Engkau senantiasa mengingatkanku akan begitu banyak kebaikan-kebaikan yang telah ia lakukan..
Itulah yang selalu Engkau hadirkan dihatiku..disaat ke tanah suci bersamamu dan suamiku tercinta..
Menjalani jamuan-jamuan-Nya bersamamu..
didalam ujian susah maupun senang..
Betapa nikmatnya hanyut dalam keridhoan-Nya..saat kuhanyutkan diri dalam keridhoanmu mama..
betapa cepatnya Engkau tidak ridho..ya Allah..Kau langsung menyentilku..disaat sedikiit saja rasa kesal dalam menjalaninya bersama mama..
Akhirnya kuakui ya Allah, sebagaimanapun..tiada yang dapat mengalahkan kasih sayang mamaku tercinta.. dibalik mamaku tercinta apa adanya..
Akhirnya kuakui ya Allah, keridhoan orangtuaku..adalah keridhoanMu ya Allah..
dibalik keadaan ku sekarang ini...ada tangisan munajat..tangisan doa seorang ibunda yang berharap yang terbaik buatku..

Ya Allah,
Hanya dengan Kau ajak aku..untuk mengamati tangannya saat di tanah suci..sudah meleleh airmata..tak terbendung airmata ini..
hanya dengan Kau ajak aku..untuk mengamati wajahnya disaat sedang tidur..letih..sudah meleleh airmata ini..
Belum lagi..jika kurenungkan wajahnya..kakinya..rambutnya..tubuhnya..organ tubuhnya.. dan semua yang ada didirinya.. yang 'berbicara' tentang perjuangannya..perjuangan seorang ibunda untuk anak-anaknya tercinta..
Wahai Allah, balaslah segala apa yang telah mama lakukan...
Momen2nya bertumpuslumus...hanya Engkau Yang Maha Tahu
Ampunilah dosanya jika sgl tumpus lumusnya..khilaf bukan karena-Mu ya Robb.. sayangilah ia..sebagaimana ia menyayangiku seumur hidupku..seumur hidupku..
Ya Allah Ya Latif..Ya Latif..Ya Latif..Wahai Yang Maha Melembutkan..
Lembutkanlah hatinya.. Berkahilah...bahagiakanlah ia wahai Allah..karena kebahagiaan itu..memanglah dari Engkau..bukan dari apapun yang ada di dunia ini.. kebahagiaan di dunia & di akhirat..

Begitu juga dengan aku ya Allah..
tak terasa..sudah hampir 7 tahun menjadi seorang ibu..
masihlah jauhhhhhh..
Kuberharap..suatu saat kelak..aku bisa menjadi ibu yang fitrah..
Seorang ibu yang tau diri..jati diri seorang hamba Allah yang sebenarnya..
Seorang ibu..yang bisa mencontoh perjuangan ibundanya..dan perjuangan para bunda2 sholeha yang dengan hati ridho dan diridhoiMu..
mencintai anak2nya karena Mu ya Allah..merawatnya..menjaganya.. inilah harapan dari hambaMu yang hina ini..seperti debu..yang..berhembus..di bumi ciptaan-Mu..

Ijinkanlah..kami ya Robb..semua ibunda yang ada di bumi ciptaanMu.. untuk memulai hidup yang lebih baik lagi..
Amiin..Allahumma amiin..

Allah Maha Cahaya by : Opick

Jauh melangkah meniti waktu berlalu
Jauh berjalan lewati berjuta warna kehidupan
Tanpa sadari dalam cermin wajah ini
Bertambah umurku
dalam hidup yang semakin merapuh

*Allah bukalah hatiku bimbing di jalan terang-Mu
Selamtkanlah jiwa yang gelap
Dalam cahaya rahmat-Mu
Allah kau Maha Cahaya hari petunjuk sang jiwa
Ampuni diri yang lelah
Kadang sesat ku melangkah

Allah.. Ya robbi.. robbii..Allah...

Menghitung diri tanpa sadar airmata
Menjadi saksi banyak waktu sia-sia tanpa sadari dalam cermin wajah ini
Bertambah umurku
Dalam hidup yang semakin merapuh

Allahu... Allah... Allahu... Allahu...
Allah terangi jiwaku... Allah beri petunjukMU
Allahu..Allah..Allahu..Allah
Allah bimbinglah hambaMu..
Allah ampunilah aku

Jauh melangkah berharap hidup tak sia-sia
Jauh berjalan harapkan ku dapat ampunan


Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "