Flash back (1)
Ta terasa 20 hari menjelang keberangkatanku ke tanah suci. lama nian diri ini tidak mencurahkan isi hati..ingin rasanya menggoreskan asa yang ada di hati yang terdalam, dalam proses penantian menjadi tamu-Nya ke baitullah jika Engkau meridhoi, insya Allah.
Ya Robb, sampaikan shalawat dan salamku, kepada junjungan yang mulia, Nabi besar Muhammad SAW..
Ya Robb..dalam proses penantian ini, kuterus menyelami makna kehidupan hakiki dalam samudra ilahiah-Mu yang Maha Luas tak bertepi.
Ingin rasanya kumenangis, akan kasih-sayang-Mu ta' bertepi. Bisa berangkat pada tahun ini, seperti keajaiban buatku..
Memang ternyata, jika kata Engkau Kuun, fa ya Kuun..
Masa kecilku penuh dengan keceriaan, dikelilingi oleh om tante yang menyayangiku seperti anak sendiri..sampai2 aku jadi ga mandiri. Masa remaja bukanlah masa yang mudah, apalagi usaha papa yang pasang surut, membuat mama turun tangan menambah dana utk biaya keluarga. Setelah beberapa tahun tinggal di daerah Jak-Pus, kemudian ayahanda mengajak kami ke rumah yang cukup besar, halamannya luas..kami semua senang. Namun, Allah berkehendak lain, kami harus hengkang dari rumah itu. Masa remajaku tidaklah seperti kebanyakan, karena bergaul butuh dana, transport dll..aku memang anak rumahan, kakak2ku juga begitu. Kami semua dididik dengan value bekerja keras.. tibalah SMA, kuselesaikan, dan alhamdulillah, aku bisa kuliah di institusi pendidikan teknologi yang dipinginkan byk orang.
kulanjutkan ceritaku... 16 hari menjelang keberangkatan..
Pernah kumengalami masa minder, disaat bertemu dengan keluargaku yang berada..rasanya sungkan disaat datang ke rumah mereka. Namun entah kenapa, sepertinya aku tidak terlalu merasa nyaman di rumah mereka. Ayahanda & ibundaku adalah orang yang paling kucintai.. Jika flash back, kulalui masa SMA, dengan belajar, sekolah, pulang, belajar.. kondisi rumah yang jauh membuatku harus lebih ekstra berlama2 di jalan. Jika kupejamkan mata..masa remajaku..tidak ada kesan yang berarti, dan cenderung kuper. Namun, baru kusadari, ternyata Inilah tanda kasih sayangNya. Dengan cara-Nya, Dia menghindarkanku dari pergaulan bebas. Barulah kusyukuri betapa Allah sayang padaku. Seandainya kutahu dari dulu, mungkin diri ini tidak akan ada rasa sedih, malu, dll. Seandainya kutahu, di dalam kitab yang sekedar kubaca arabnya, dinyatakan bahwa 'semua manusia sama di mata Allah, yang berbeda hanyalah ketakwaannya'..bukan hartanya, kedudukannya, dll..akan beda rasanya. Diriku muncul sebagai pribadi yang ga pede, mudah bingung dan plin plan dalam memutuskan. Statusku sebagai anak bungsu membuatku jauh lbh banyak dipengaruhi dlm pengambilan byk keputusan. Trauma-trauma masa lalu, dan lika liku kehidupan kulalui. Namun kutau, begitu banyak hal baik yg sudah ditanamkan orangtuaku, agar tidak 'bokis' sama orang, selalu menjamu tamu walau hanya goreng telur, pekerja keras, dan papaku selalu mengajarkanku utk ramah, meskipun dengan tukang becak sekalipun.
ahh...papa..mama..aku sama sekali tidak menyesali menjadi ananda dari papa mama. Malah aku bersyukur, lewat merekalah, aku bisa terlahir kedunia, dan bisa seperti ini. Mmg masa-masa kami bersama dengan tidak mudah. Banyak kejadian yang menimpa disaat papaku collapse dari usahanya, disaat mamaku banting tulang bertumpus lumus agar keempat anaknya bisa mendapat pendidikan yg layak yg lebih baik..
mama..
jika kuingat tentang mama..orang yang tegar karena kehidupan.
sejak kecil bertumpus lumus mengasuh adik2nya yg masih kecil...bersama ibundanya yg single parent..kehidupannya yg keras, membuatnya mjd wanita yang tegar..
semua bisa..sampai cek ricek mobil bisa..
mama..,kuingat setiap hari, sepulang mama kerja, sering ku mengeroki punggungmu, ga dirasa sakit epp..yang penting anak sekolah, katamu mama..
Azam mama yang kuat, membuat kami anak2nya bersemangat untuk terus maju...
Mama yang cekatan, yang well prepare...subhanallah..ta' terkatakan.
Maafkan aku ya Allah, jika aku pernah berkata 'ah'...disaat mama lagi berceramah kepadaku..disaat mama memaksakan aku untuk lebih rapih..dll..
Mama yg sangat perhatian kepada anaknya hingga sekarang... kasih orangtua, memang sepanjang jalan..
baru kusadari..betapa kasih sayangmu kepada anak2mu...hingga tidak mempedulikan rasa pegal di badan..
Jika mama mendapatkan sekotak makanan dari pasiennya, teringatlah anaknya, tidak jadi dimakannya, dibawa pulang, dibagi-bagi berempat..pengalaman ini sangat membekas bagiku..betapa seorang ibunda tidak sanggup mengunyah makanan, dimana anaknya tidak bisa memakannya..subhanallah..ya Allah, kumohon, catatlah amal kebaikan yang istiqomah ini sebagai pahala kebaikan di sisi-Mu ya Robb..meskipun karena ketidak tauan ibundaku, belum mengerti makna lillahi ta'ala...kumohon ya Allah..
pengalamanku sewaktu umrah, cukup membekas dihati.. disaat aku sll bsma seorang ibu yg sudah tua..kubayangkan ia seperti ibundaku sendiri.. dibatin ini berdoa..ya Allah, ijinkan aku suatu saat bisa pergi ke baitullah bersama ibundaku tercinta..
dan subhanallah...ternyata Allah menjabbah doaku..jk Allah meridhoi..kami berdua akn berangkat bersama mamaku tercinta, subhanallah..
papa..
jika kuingat tentang papa...orang yang penyayang, sering tersenyum, dan sosial sekali..sampai-sampai kehidupan pribadinya dikorbankan demi orang lain..
Papa..lewatmu aku sedikit tertular kesabaran..
lewatmu aku sering mencurahkan tangisan...
lewatmu aku belajar makna ketabahan..
lewatmu aku belajar makna kesetiaan...
lewatmu ta' terkatakan...
begitu banyak hal baik tentang papa yang terlewatkan di ingatan..
maafkan aku ya Robb..atas kesalahanku yang terasa kurang perhatian terlebih disaat beliau mengalami jatuh bangun..
maafkan aku ya Robb..karena hanya melihat papa dari kekurangannya..padahal begitu banyak kelebihannya..
Namun sekarang kuakui..disaat kurindu mendengarkan suaramu wahai ayahanda...bergetar hati ini...ketenanganmu wahai ayahanda..dapat meredam rasa panikku..rasa takutku..ada angin kesejukan disaat aku mendengar suaramu.
Wahai Allah, di hadapanMu aku memohon...ampunilah dosa ayahandaku & ibundaku...sayangilah ayahandaku & ibundaku.. sebagaimana mereka menyayangiku seumur hidupku..seumur hidupku.
Amiin..amiin..ya robbal alamiin..
Akhirnya PSPA bisa terealisasi...26-27, 28-29 maret 2009..
Segala puji bagi Allah yang telah mengijinkan pspa itu berjalan..& membuatku mdpt ghirah baru untuk memulai hidup baru bersama anak2ku. Sekarang, tgl 9 April'09.. saat kumulai untaian tulisanku tentang kesanku yang mendalam ttg pspa..yang berbulan2 kami mempersiapkannya. Shalawat dan salam kita panjatkan kpd suritauladan kita, Nabi besar Muhammad Saw.
(berhenti smp disini).
16Des'09..
tulisan ini...berbulan2 tidak kuselesaikan..nda tau..ada saja yang menghalanginya.. namun br kulanjutkan, stlh pulang berhaji ke tanah suci..lama banget ya..nda papa lah..sing penting moment subhanallah ini harus kutuliskan...agar lebih meresap hikmah dibalik perjalanan mjd EO PSPA>.
MMg bknlah mudah mengawali sesuatu yg ketidakpastiannya belum jelas.. kdg tantangn ada di depan mata.. jika berjuang berharap keridhoan-Nya, Dia akan selalu berada mendampingi kita..
Modal kami waktu itu nol…tanpa pertolongan Allah melalui petunjuk2Nya PSPA di Duri Camp, kompleks tempat kami tinggal tdk akan terwujud. Kami alumni bulan Juli 2008 dislenggarakan di Duri, dg EO berbeda & diluar kompleks..stlh byk berdiskusi dgn abah Ihsan, kami berniat menyelenggarakannya di sktr lingkungan kami tinggal. Namun, yang kami yakini, jika Kun fa ya Kun…bismillah, let’s begin our journey.
Kami membagi menjadi 2 gelombang selama 4 hari, gel. Guru yg disubsidi 1/3 nya.. & gel. Orangtua..pun disubsidi 1/8 nya..mengingat di Duri, walaupun di daerah minyak..kecenderungannya jk ada seminar yg dianggap ‘mahal’ blm tentu byk yg ikutan..ya itulah persepsi…utk mengawalinya perlu disubsidi dulu, shg akhirnya bisa merasakan energy positif kebaikan dari PSPA itu dg pengalaman langsung.
Ikhtiar demi ikhtiar, menyebar brosur, poster.. roadshow ke sekolah, ke majlis taklim, dll pun dijalani.. hingga 1 hari sebelumnya, abah Ihsan berkenan mengisi acara tausiyah “melejitkan akhlak anak melalui doa”..subhanallah, stlh pada nonton itu..tambah lagi peserta.. dan akhirnya, bener2 tidak menyangka..bahwa peserta gel guru sebanyak 136 guru & 171 orangtua..subhanallah..pdhl kita awalnya, ga muluk2…Cuma 100 peserta minimal..utk guru.. 100 peserta utk ortu.
Ikhtiar intensif ke abah Ihsan pun terus dlakukan..from A to Z…subhanallah..totalitas abah Ihsan dalam membantu panitia penyelenggara PSPA, bukan utk skedar memuji, namun berharap semoga Allah membalas kebaikan abah kepada kami di sini…dari pembuatan poster, brosur hingga berhubungan dengan keridhoan beliau dlm hal materi..sampai mau mendengarkan curhat2 panitia.. subhanallah.. Namun ternyata..ada hal yang amazing yang bikin kami takjub, dihitung2 kami membayangkan akan deficit karena harga peserta yg disubsidi, namun ternyata malah berlebih 1,5 juta bersih..kami panitia bengong2, kok bisa ya..kok bisa ya..kok bisa ya.. ternyata benar..jika kata Allah jadi jadi lah..semuanya sudah tidak bisa dibayangkan dengan logika.
Baik menurut Allah, adalah yang menggiring kita menuju keridhoan-Nya…kadang walau dari sisi dunia pahit misalnya disaat mengajukan proposal utk guru ke instansi A kemudian ditolak, dll..nangis2 bombai pun pernah kami alami disaat belum ada jalan.. disaat kami sudah berserah, tiada lg yg bisa menolong menutupi subsidi dana, ternyata dana itu datangnya rejeki dari pintu orang2 terdekat yang kita cintai…& rekan2 panitia satu demi satu mengeluarkan kocek dari kantong keluarga masing2, berharap PSPA bs terlaksana di tempat kami..PSPA ternyata bs juga jd ajang saling sayang diantara sesama panitia.. disaat menunggu yang tidak pasti, disaat bbrp hari sblmnya, alat seperti infokus yang plg penting masih blm pasti terkendala oleh keputusan persh yg akan meminjamkan.. ujung2nya mmg tanpa memohon pertolongan Allah menunjukkan jalan-Nya..kami disini bener2 sudah ga bisa berbuat apa2..ternyata memang itulah yang terbaik… Rasanya hingga sekarang pun, jika bertemu dg rekan panitia yang lain, terasa jalinan kasih sayang diantara kami..demikian jg dg anak2 kami & anak2 rekan panitia lainnya..jd sering main bareng, disaat mamanya rapat bareng..:-)
Begitu banyak tanda-tanda kebesaran Allah..jika kata-Nya..Kun.. fa ya Kun.. sesuatu yang dimulai dari nol..jk Dia berkehendak..subhanallah..ta' terkatakan..
Jazakallah pak Ikhsan..doakan kami bisa melanjutkan PSPA ke-2 di Duri Camp pd bln Maret/APril 2010..jk Engkau berkehendak ya Robb, tiada yg tidak mungkin..
Wallahualam bissawab..
makna tambahan semoga Allah mengganti dg yg lebih baik lagi..tidak ada yg kebetulan..semuanya atas campur tangan Allah
masih lanjutan dari ujian seamplop uang kemarin..
saat kumerapikan kertas2 yg berserak..tiba2 kumembaca lagi kartu lebaran dari bu Niniek. Subhanallah, silaturahim yang tertunda karena kesibukanku.
Beliau adalah salah satu dari pserta umrah 2007 yang kuikuti...beberapa kali beliau sms, kirim kartu lebaran tdk juga kugubris. AKu beristighfar dalam hati, semoga ALlah mau memaafkan dosaku krn meremehkan arti silaturahim..tiba2 kuteringat hadits Rasul bahwa "silaturahim memanjangkan umur"..jika berharap umur yg berkah, semoga Allah mau memberkahi sisa umurku ini lewat silaturahim..
ALhamdulillah, lewat hilangnya amplop itu, membuatku teringat lagi dg beliau..kucari2 map alamat tmn2 umrah, alhamdulillah kutemukan..subhanallah. Terimakasih ya Allah.
AKhirnya, disela2 mencari seamplop uang itu, kucoba menelpon beliau...bukanlah kebetulan ALlah menampakkan kejadian ini.. pastilah ada maksudnya..
Yang membuatku menyesal utk tidak segera menghubungi, di kartu lebaran beliau..ada tulisannya "Ass..Eva apa kabar? sudah beberapa kali bu Niniek sms ke no hp ......... kok ga ada respons, apa ganti nomor? Pada tanggal 5 Nov 2007 pak Pri telah berpulang ke rahmatullah. Mohon kiranya mas AHmad & Eva memaafkan segala dosa dan kesalahan p Pri".
Subhanallah, ya Allah..sudah berapa lama aku mengabaikan tanda silaturahim dari beliau. Bukanlah kebetulan Allah membuatku jadi merapihkan buku, di buku2 itu kutemukan selembar kartu lebaran dari beliau... rasa penyesalan menyergap karena aku sering kali menunda, padahal ini adalah petunjuk dari Allah..utk menghibur beliau, ditinggalkan suami bukanlah sesuatu hal yang mudah.. semoga Allah menguatkan hati ibu..kudoakan dalam hati.. utk p Pri, semoga bapak dilapangkan kuburnya, diampuni dosanya dan diterima segala amal ibadah bapak di sisi ALlah SWT amiin.. diri ini ternyata masih teringat wajah bu Niniek & p Pri..
Saat kutelpon, beliau surprise juga..disana kumemohon maaf karena kesalahanku..tidak ada istilah terlambat dalam menjalin silaturahim "ALLAH MENCINTAI HAMBA-NYA YANG SILATURAHIM"..
Yang ga disangka2, BELIAU JG SUDAH MENDAFTAR HAJI PLUS DI RAMANI.. ALLAHU AKBAR.. diriku, suamiku & mamaku ingin berangkat haji juga tahun ini..kamipun sudah mendaftarkan diri di Ramani juga. Tanpa janjian, kami ditautkan kembali oleh Allah utk insya ALlah jika ALlah meridhoi bertemu kembali..
Terima kasih ya Allah..akan pengalaman ini.. laa hawla walaa quwwata illa billahil aliyyil adziim..
Wallahu alam bissawab..
Wassalam,
Eva
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "