Home / All post
Tafakkur - Opick
TAFAKKUR (soundtrack for my spiritual journey..)
Sejauh-jauh mata memandang
Sedalam dalam hati merasakan
Hanya setitik debu yang tertuang
Dalam syair pujian
Lepas hati memandang lautMu
Terheran diri pada langitMu
Berjuta kata tak cukup untuk melukis indahMu
Melihat bintang alangkah jauhmu
Melihat ibu alangkah dekatmu
Melihat hutan melihat gunung Siapa menjagamu
Mendengar tangis dalam deritamu
Rasakan luka di hari-harimu
Pada siapa airmata ini kan mengadu
Bumi akan sepi bangga sementara
Adakah tempat kembali adakah selain Allah
KENAPA KLOP DENGAN MAHAKOSMOS – TERAPI HATI TERAPI IKHLAS
Alhamdulillah ya Allah, jari2 tangan ini, jiwa raga ini.. masih bisa diberi kesempatan, menuliskan isi hati, semoga Engkau meridhoi. Alhamdulillah, atas segala hal yang tak terkatakan, atas segala nikmat dari Engkau, yang kuketahui dan yang tidak kuketahui. Semoga suatu saat, diri ini bisa menjadi orang yang lebih banyak syukur dari hari ke hari. Sampaikan salam dan shalawat ku, kepada Nabi besarMu, kekasihMu yang paling mulia di bumi dan langit ciptaanMu, Nabi Muhammad SAW.
Proses demi proses kehidupan dalam mencari makna kebahagiaan yang hakiki, sesungguhnya ga ada yang kebetulan. Semua sudah diatur-Nya, sesuai dengan apa yang diharapkan hamba-Nya. Segala apa yang terjadi, adalah sesungguhnya jawaban doa dari-Nya, meskipun kadang didalamnya ada suka duka, bertumpus lumus, tangisan dan tawa, semoga terkumpul menjadi sebuah karunia yang tiada putusnya.
Bagi diri ini, yang sedang menjalani proses kehidupan, bukanlah hal mudah, untuk menjadi hamba-Nya yang lebih baik lagi. Kegagalan keberhasilan menghadapi sang nafsu dan setan yang ada pada diri ku, semoga menjadi pemicu untuk terus mencari formula yang terbaik disisi-Nya. Diri ini, yang puluhan tahun ber-Islam KTP, sedang berusaha, menggali makna keindahan dari Nya.. lewat pilihan ‘resep terbaik’, mengumpulkan bahan mentah, memasaknya hingga mendapatkan hidangan ilahiyah yang nikmat lezat dan indah dari-Nya.
Di workshop Mahakosmos ini, kutemukan salah satu resep terbaik dari-Nya. Di dalam diri manusia, tertanam suatu ‘microchip’ kehidupan, yang tertanam tahunan, puluhan tahunan, selama hidup, sehingga membentuk ‘someone’ termasuk diri ini, dengan plus minusnya. Yang menjadi permasalahan, disaat microchip yg usang ini, ternyata mengganggu si manusia, untuk melakukan perubahan. Kenapa ya aku susah sabar, kenapa ya aku susah bersyukur, kenapa masih iri, kenapa masih marah, dan kenapa-kenapa yang lain. Begitu juga, penyakit fisik yang diderita dari yang ringan hingga yang berat, from A to Z, semuanya ada asal muasalnya. Keinginan diri untuk berubah, dengan mengikuti pengajian pelatihan workshop dll dimana ingin menanamkan microchip yang baru, kenapa belum berbuah optimal..ada apa dibalik ini.. apakah karena masih tertanamnya 'microchip' yang usang..yang mana didalamnya begitu banyak sumbatan kesalahan, error dll..
Sebagaimana Allah berfirman, “Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya”(Al Anfaal:52). Namun pengecualian buat para kekasih Allah yang suci, yang diuji-Nya untuk menaikkan derajatnya disisi-Nya. Buat diri yang masih error ini, haruslah tahu diri, introspeksi satu menuju introspeksi berikutnya. Kenapa, sudah ikut pengajian, pelatihan from A to Z masih juga, ga berubah. Semuanya ada asal muasalnya, bukanlah salah pengajiannya, pelatihannya, salah workshopnya, salah trainernya, menyalahkan faktor diluar diri ini, karena sesungguhnya muaranya ada di dalam diri sendiri. Semakin dapat dirasakan, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Di dalam diri manusia, ada segumpal ‘daging’, bila daging itu baik maka akan baik pula perilakunya. ‘Daging’ itu adalah kalbu”.
Lewat Workshop Mahakosmos, Terapi Hati Terapi Ikhlas, diri ini belajar berbenah diri, belajar mengosongkan ‘wadah’ yang penuh yang kadang meluber-luber. Belajar mengosongkan diri, membebaskan diri dari sumbatan-sumbatan kehidupan, segala persepsi, mbebaskan diri dari ke'AKU'an..alias ego-ego yang menggunungatas ijin-Nya. Kuncinya semua ada pada segumpal ‘daging’ itu. Yang ternyata, di segumpal 'daging' itulah, mempunyai rahasia untuk menghealing jiwa dan raga, itulah rahasia Mahakosmos..subhanallah..
Jujur, setelah dirasa-rasakan, buat diri ini, semboyan Mensana in corpori sano – Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Seharusnya dibalik, bahwa di dalam ‘jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat’. (mohon maaf, buat yang pemahamannya berbeda, semua ini hanyalah rasa dari apa yang dirasakan diri ini, perbedaan itu rahmat..).
Lewat workshop ini, diri ini, diajarkan untuk mengenali ‘indera hati – sepotong ‘daging’ itu, hingga akhirnya ‘dapat membersihkan jiwa raga yang semuanya tidak ada yang instan, biarkanlah Dia atas ijin-Nya yang menentukan waktunya.
Di sini pula, diri yang suka error, yang sering mengalami kebingungan dalam memutuskan terhadap sesuatu, ternyata... di segumpal ‘daging’ itu, bisa merasakan jawaban-Nya. Sebagaimana rasulullah bersabda, “mintalah fatwa pada hatimu; kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu gelisah”. (sekali lagi, sudilah memaafkan, jika ada berbeda pemahaman, semuanya ini hanyalah rasa dari apa yang dirasakan diri ini, perbedaan itu rahmat).
Lewat Mahakosmos pula, makna kehidupan hari demi hari semakin terasa. Diri ini terkesima dengan tanda-tanda kebesaranNya, begitu luarbiasa, Grand DesignNya menciptakan alam semesta ..bumi dan langit beserta isinya, dan semakin diri ini ‘selaras antara seluruh ormen jiwa raga di dalam diri ini’ insya Allah harmonis, dan alam semesta pun akan menyambut keharmonisan manusia itu sebagaimana bukti nyata yang ada pada nabi besar Muhammad SAW-Rahmatan lil alamiin. Begitu pula sebaliknya, jika belum menselaraskan terhadap apa yang diucapkan dengan apa yang ada di segumpal ‘daging’ itu, wajarlah, jika diri ini belum harmonis. Inilah makna ikhlas, yang menurut diri ini, subhanallah adanya, memudahkan alarm jiwa untuk berbunyi, sebagai tanda introspeksi diri dalam proses hari demi hari dalam kehidupan.
Hidup ini, adalah proses demi proses mengharmoniskan diri sebagaimana DiA tidak pernah menciptakan manusia dengan sia-sia, semuanya adalah ujung-ujungnya untuk kembali pada-Nya dengan jiwa yang tenang dan hati yang ridho dan diridhoi-Nya.
“Sebagaimana apa-apa yang ada dalam ciptaanNya selalu berpasang-pasangan, Allah sudah memasangkan masalah dengan solusinya – belum tentu apa yang dirasakan diri ini, bisa dirasakan juga oleh yang lain..semua kembali kepada rasa masing-masing...belum tentu juga klop sebagaimana yang dirasakan oleh diri ini. Sudilah memaafkan jika ada yang kurang berkenan, semua nya karena kesalahan diri ini, jikapun ada yang baik-baik, semuanya dari-Nya. Wallahualam bissawab
Spesial jazakallahu khairan katsiira..buat Mas Kris.. bukan hanya guru nya hati gurunya ikhlas.. tapi juga guru juga dalam menjalani kehidupan...dalam suka dukanya kehidupan.. alhamdulillah.
salam ikhlas... salam kasih&sayang...salam atas segala keindahanNya..atas sgl sesuatu..
(Dari seseorang alumni workshop Mahakosmos Terapi Hati Terapi Ikhlas, yang sedang belajar, kadang tertatih-tatih, kadang terjerembab, bingung.. masih jauuuh.. namun hanya satu hal... yang membuatnya survive.. karena kerinduannya menemukan keterkesimaan yang sejati..)
Disaatku Kumelihat Bulan & 1 Bintang
Wahai Allah,
Tidak terasa hari berganti hari, bulan berganti bulan...
Rasanya masih teringat momen2 indah bersama-Mu disana.
JamuanMU dalam susah maupun senang, semakin direnungi, begitu indah
Karena karunia hikmah dari Engkau sebagai tanda cinta buat kami.
Segala puji hanya MilikMu ya Allah..
Sampaikanlah..shalawat & salam kepada Rasulullah saw...
Kali ini.. kuingin merenungi hikmah dibalik Kumelihat Bulan & 1 Bintang..
Sejak tiba di tanah suci Makkah..KAU tampakkan padaku hanya 1 bintang..di langit..
hanya 1 bintang..kumerindukan..dim
Disaat sholat di lantai 4 Masjidil Haram... kala terakhir untuk bergegas menuju Aziziyah..
Sedih, harap-harap cemas bercampur menjadi satu... kerinduan menyeruak..karena harus berpisah dengan rumah Sang Pemilik Ka'bah.. yang mana..kenikmatan beribadahnya luarbiasa..
Kutatap langit.. hanya 1 bintang di langit.. di dalam hati kuberdoa, "Ya Allah, jadikanlah bintang itu menjadi saksi.. di akhirat kelak.. bahwa aku pernah disini..berharap hanya keridhoanMU".
Saat menginap di apartemen Zahir di wilayah Aziziyah, sebelum menuju Mina.
KAU takdirkan aku untuk datang bulan..
Sempat kerinduan untuk sholat seperti jamaah yang lain menyergap..
disaat sholat berjamaah bersama 200 lebih jamaah..
beratapkan langit di lantai paling atas apartemen..
Namun dari ENGKAU tidaklah pernah salah..
Saatku tatap langitmu yang menghitam...penuh misteri keindahannya..
Hanya ada bulan dan 1 bintang... seperti ingin bicara...
Apalah ya Robbi.. yang akan KAU hidangkan dalam jamuanMU ini..
di atas langit masjidil haram..kau tampakkan aku 1 bintang..
dan di atas langit apartemen ini.. kerinduanku untuk menatap bulan.. terjawab.. dan 1 bintang terus menjadi saksi bisu..
KerinduanKU menyergap untuk lebih mengenalMU..
Kutundukkan wajahku...kubuka terjemahan alquran randomly..
Diri ini terhenyak...disaat itu.. yang terbuka adalah
surat Al An'am ayat 75-79
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Kutatap langit dalam2..sampai tidak berkedip..apakah ini jamuanMU ya Robb?..
Kuteringat disaat kumembaca buku Agus Mustafa "Pusaran Energi Ka'bah"...Kurenungi lagi.. Bahwa Nabi Ibrahim memperoleh keyakinannya tentang Allah itu setelah melakukan proses "diskusi" panjang dengan alam sekitarnya. Allah memperlihatkan keagungan ilmu-Nya di alam semesta kepada Nabi Ibrahim, sehingga beliau akhirnya memperoleh keyakinan yang sangat teguh bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Perkasa dibalik semua eksistensi ini.
Demikian panjang dan mendalam dalam proses pencarian Tuhan itu, sehingga keyakinan yang diperoleh Nabi Ibrahim bukanlah sekedar di kulit saja, melainkan berakar sangat dalam, menghujam jiwanya. Keyakinan seperti ini tidak mudah goyah, bahkan tidak akan pernah goyah lagi.
Diceritakan suatu ketika Bilal seperti bisa, mengumandangkan azan subuh. Biasanya, sebelum azan Subuh itu selesai, Rasulullah sudah berada di dalam masjid untuk kemudian mempimpin sholat berjamaah bersama para sahabat. Namun, tidak seperti biasa, Rasulullah Muhammad belum juga hadir meskipun Bilal sudah menyelesaikan kalimat terakhir azannya.
Ditunggu beberapa saat oleh Bilal dan para sahabat. Rasulullah tidak juga muncul di masjid. Akhirnya karna khawatir terjadi sesuatu, maka Bilal pun memutuskan menjemput Nabi, yang 'rumahnya' bersebelahan dengan masjid tersebut.
Pintu bilik rumah Nabi diketuk2 oleh Bilal sambil mengucapkan salam. Tidak langsung ada jawaban dari dalam bilik. Namun sejurus kemudian, Nabi muncul sambil menjawab salam. Dan kemudian mempersilakan Bilal masuk. Apakah yang dilihat oleh Bilal? Ia melihat Nabi dalam keadaan yang sangat mengharukan. Airmata berlinangan di pipi beliau. Matanya sembab, menunjukkan betapa beliau menangis cukup lama, semalam.
Karena khawatir melihat kondisi Nabi, Bilal pun bertanya kepada beliau. Ada apakah gerangan, sehingga Rasulullah menangis seperti itu. Apakah Nabi sakit?. Atau Nabi ditegur oleh Allah? ataukah ada kejadian hebat lainnya? Maka Rasulullah menjawab, bahwa beliau semalam telah menerima wahyu dari Allah. Lantas beliau membacakan QS Ali Imran 190-191.. yang artinya..
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."..
Kisah diatas menggugah diri ini..sebegitu dahsyatnya, Rasulullah disaat mendapatkan wahyu tersebut.. .. Kurenungi makna dari jamuan-Mu ya robbi. Semoga ini adalah pertanda, keridhoan-Mu untuk memulai perjalanan panjang ini.. Amiin, Allahumma amiin.. mohon bimbing aku saudara/i ku...
Hanya Allah sajalah yang bisa membalasnya, atas segala yang tak terkatakan..ta' terhingga..
Wallahualam bissawab..
Subhanakallahumma wabihamdika,
asyhadu alla ilaaha illa anta..
astaghfiruka wa'atubu illaik..
duri...9feb'10
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "